Mangrove, Aset Diplomasi Indonesia

Mangrove, Aset Diplomasi Indonesia
info gambar utama

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendefinisikan hutan mangrove sebagai ekosistem pesisir yang mendukung kehidupan penduduk sekitar bibir Pantai dengan mengurangi dampak gelombang dan cuaca ekstrim, melindungi pantai dari abrasi, mencegah abrasi/erosi, mencegah intrusi air laut, menjadi sumber makanan, rumah keanekaragaman hayati, menyaring polutan, dan mendukung mata pencaharian.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 tahun 2022 yang lalu, tanaman tersebut menjadi salah satu alat diplomasi yang digunakan oleh Presiden Joko Widodo terhadap pimpinan delegasi yang hadir. Presiden mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terluas di dunia, yaitu 3,3 juta hektare hutan, ingin berkontribusi kepada perubahan iklim dunia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara satu negara dan negara lain. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dalam rencana strategis kemlu 2020 – 2024, membagi 4 (empat) area prioritas diplomasi, dalam mencapai kepentingan nasional, pelaksanaan politik dan hubungan luar negeri yaitu:

(1) Kedaulatan NKRI,

(2) Pelindungan WNI di Luar Negeri,

(3) Diplomasi Ekonomi, dan

(4) Peran Indonesia di Kawasan dan Global.

Pelaksanaan diplomasi mangrove yang telah berhasil dilakukan oleh Presiden Jokowi pada KTT G20 menunjukkan bahwa proses ini sejalan dengan priotitas diplomasi yang telah dirumuskan Kemlu, yaitu "Peran Indonesia di Kawasan dan Global".

Mengenal Benteng Martello, Bangunan Bersejarah yang Muncul di Film Petualangan Sherina 2

Melihat Usaha Diplomasi Mangrove

Selain pada KTT G20, mangrove juga turut menjadi bagian dari diplomasi lingkungan yang dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, pada kunjungan lapangan yang dilakukan bersama President of World Bank, Ajay Banga. Kunjungan lapangan ini menyasar pada Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Provinsi Banten, yang menjadi salah satu bagian dari target rehabilitasi tanaman tersebut di Indonesia.

Kekaguman Ajay Banga pada usaha regenerasi mangrove dan pengaruh ekonomi bagi warga sekitar ekosistem mangrove, menunjukkan salah satu keberhasilan dari diplomasi mangrove. Upaya rehabilitasi tanaman yang telah dilakukan di Desa Tanjung Pasir ini, disebut Menteri Siti sebagai salah satu upaya Pemerintah Indonesia yang didanai oleh Bank Dunia.

Pada Oktober 2023, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum yang pertama. Salah satu hasil dari pelaksanaan KTT tersebut adalah lahirnya riset inovatif yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan hutan bakau dan kondisi ekosistem bawah laut guna mendukung pengelolaan laut yang adaptif terhadap perubahan iklim seperti yang disampaikan Menteri LHK dalam dialog ekonomi biru AIS Forum.

Diplomasi mangrove yang disebut dalam riset inovatif, kembali digunakan dalam kesepakatan negara anggota AIS Forum yang dipelopori oleh Indonesia melalui Menteri LHK.

Ekonomi Kreatif Jadi Sektor yang Cepat Pulih dari Pandemi, Perempuan Pegang Peran Besar

Pusat Mangrove Dunia (World Mangrove Center)

Dalam rilis yang diunggah oleh presidenri.go, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mendukung rehabilitasi dan pembangunan pusat mangrove dunia di beberapa provinsi sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim pada acara peresmian Persemaian Rumpin, peluncuran rehabilitasi mangrove, dan World Mangrove Center (WMC) di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor pada Juni 2022.

Indonesia melalui KLHK mengajak dunia untuk bekerja sama, berbagi pengalaman, dan pengetahuan di World Mangrove Center untuk memacu pengelolaan mangrove berkelanjutan yang memiliki nilai penting secara ekonomi dan sosial sekaligus strategis dalam pengendalian perubahan iklim.

WMC juga menjadi salah satu agenda talkshow yang diselenggarakan pada perhelatan Conference of Parties (COP) ke- 27 di Sharm El Sheikh, Mesir yang dibawahi langsung oleh United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Talkshow yang diselenggarakan pada Selasa (15/11/ 2022) itu mengambil tema "World Mangrove Center: Manajemen Mangrove Terpadu dan Berkelanjutan, Dukungan Internasional untuk FOLU Net sink Indonesia 2030".

Usaha pembentukan WMC dan mengadakan talkshow di forum internasional dengan bertemakan WMC, menunjukkan upaya diplomasi mangrove yang berhasil dilakukan oleh Indonesia dan mendapat perhatian dari mata internasional.

RI-Australia Kerja Sama Lindungi Warisan Budaya Bawah Air

World Mangrove Center (WMC) didirikan dengan beberapa tujuan yang mencakup:

(1) Membentuk jaringan internasional dalam pengelolaan ekosistem mangrove,

(2) Mengoordinasikan kegiatan pemulihan dan pengelolaan mangrove,

(3) Mendorong dialog kebijakan (tak terbatas pada isu mangrove), dan

(4) Menjadi pusat pendidikan dan peningkatan kemampuan manusia (Ekosistem mangrove yang tidak terbatas pada isu lingkungan tetapi juga dapat berdampak baik secara ekonomi untuk penduduk sekitar pesisir).

Diplomasi lingkungan melalui upaya rehabilitasi mangrove merupakan salah satu kontribusi Indonesia dalam menghadapi krisis iklim. Selain menjadi alat diplomasi, mangrove juga menjadi aset nasional yang dapat memperkuat posisi Indonesia di arena internasional, terutama dalam hal perlindungan lingkungan.

Sumber:

  • https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-dorong-upaya-rehabilitasi-hutan-mangrove-sebagai-komitmen-hadapi-perubahan-iklim/
  • https://e-ppid.kemlu.go.id/storage/619/Renstra-Kemlu-2020-2024.pdf
  • https://www.indonesia.go.id/kategori/siaran-pers-g20/6600/siaran-pers-diplomasi-mangrove-ala-jokowi-di-ktt-g20?lang=1
  • https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7358/menteri-lhk-presiden-world-bank-kagumi-rehabilitasi-mangrove-indonesia#:~:text=Hutan%20mangrove%20adalah%20ekosistem%20pesisir,polutan%2C%20dan%20mendukung%20mata%20pencaharian.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KL
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini