Mantri Penuh Dedikasi: Kisah Marsellinus Wellip dan Pelayanan Kesehatan di Papua

Mantri Penuh Dedikasi: Kisah Marsellinus Wellip dan Pelayanan Kesehatan di Papua
info gambar utama

Berawal dari ketika melihat ayahnya di rawat dengan tulus dan tanpa pamrih oleh seorang mantri membuat Marsellinus Wellip bertekad untuk menjadi mantri juga agar dapat melakukan sama seperti seperti yang dilakukan mantri yang merawat ayahnya.

Hallo kawan GNFI, pernah terpikirkan oleh kalian tidak? Tentang bagaimana seseorang mau mengabdikan dirinya kepada masyarakat sebagai tenaga kesehatan ditengah kondisi dan kenyataan bahwa di daerah Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua itu belum ada tenaga kesehatan sama sekali, tantangan masyarakat setempat yang masih tradisional dan memikirkan bahwa pengobatan tradisional lebih efektif di banding mengkonsumsi obat-obatan medis, akses jalan sangat terbatas, infrastruktur maupun gedung dan fasilitas-fasilitas medis maupun lain-lain yang belum memadai sehingga jika ingin menjadi tenaga kesehatan disana akan mengalami tantangan yang sangat luar biasa.

Fauna Australis: Ketahui Ciri-Ciri, Contoh Hewan, dan Konservasi Alamnya di Indonesia

Tetapi kita lihat apa yang malah dilakukan seorang Marsellinus Welip, dia menepis semua keraguan, ketakutan, maupun rintangan yang akan di hadapi demi memulai apa yang sudah dia tekadkan yaitu menjadi mantri dan mengapdi kepada masyarakat di Distrik Towe, kabupaten Keerom, Papua. Apa yang dimulai oleh Marsellinus ini membuat dia menjadi mantri kesehatan pertama di Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua.

Tentunya ini menjadi hal yang benar-benar harus dimulai dari awal oleh Marsellinus, tentang bagaimana dia akan mendekatkan diri kepada masyarakat setempat, bagaimana ia memberikan pengertian kepada masyarakat yang sebelumnya lebih memilih pengobatan tradisional menjadi paham bahwa berobat secara medis juga penting, dan bagaimana dia bisa menjangkau semua masyarakat yang berada di Distrik Towe. Karena puskesmas yang berada di Distrik Towe melayani tujuh kampung, yaitu Towe Aras, Towe Hitam, Lules, Bias, Telfama, Terfones, dan Malki. Di mana jumlah jiwa yang berada di tujuh kampung ini berkisar sekitar 1.900 jiwa.

Tujuh kampung yang termasuk dalam Distik Towe ini memiliki jarak yang bukan berdekatan, dan akses jalan yang belum memadai membuat Marsellinus harus menempuh medan yang berat dengan berjalan kaki menyisir tengah hutan bahkan Marsellinus pernah berjalan selama 4 hari untuk menuju kampung yang dituju, lewati lembah dan sungai yang besar, mendaki di tepian gunung yang belum ada akses yang baik membuat Marsellinus kesulitan, tetapi itu tidak membuat Marsellinus berhenti disitu, dia menjadikan rintangan dan hambatan yang ia lalui dengan semangat dan gigih demi dapat melayani masyarakat dengan pelayanan kesehatan. Marsellinus juga melakukan pendekatan kepada masyakat dengan cara bergabung dengan mereka melakukan aktifitas keseharian mereka agar Marsellinus dapat melakukan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi, dan juga posyandu.

Semangat dan antusias Marsellinus untuk melayani masyarakat melalui pelayanan kesehatan tidak terbatas samapai disitu saja, Marsellinus melanjutkan kuliahnya di Akademi Poltekkes Jayapura agar apa yang di dapatkannya bisa dibagikan dan digunakan untuk melayani masyarakat di Distrik Towe yaitu dengan menjadi kepala puskesmas Distrik Towe. Sementara melanjutkan pendidikannya Marsellinus juga tidak lupa untuk tetap mengunjungi masyarakat di Distrik Towe.

Benarkah Perilaku Hewan Bisa Jadi Pertanda Datangnya Bencana Alam?

Kawan GNFI kita bersama melihat semangat Marsellinus Wellip ini menjadikan inspirasi bagi kita semua, bahwa tanpa memikirkan rintangan apa yang akan dihadapi, seberat apapun cobaannya, tetapi Marsellinus tetap memilih untuk mencoba dan memulai apa yang menjadi keinginanya dan ketekatannya yaitu melayani dan mengabdi kepada masyarakat melalui pelayanan kesehatan. Kawan GNFI biarlah kisah dari Marsellinus ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk mari jangan takut mencoba tetapi langkah awal yang dapat kita lalui adalah mulai lah terlebih dahulu. Maka apa yang kita mulai hari ini akan menajadi bermanfat dikemudiaan hari.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini