Franly Aprilano Oley, Kampung Merabu, dan Hutan Kalimantan

Franly Aprilano Oley, Kampung Merabu, dan Hutan Kalimantan
info gambar utama

Kampung Merabu merupakan sebuah desa yang berada di pedalaman hutan Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Desa yang menjadi rumah bagi suku Dayak Lebo ini berada di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat yang melintang di sepanjang Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur.

Butuh waktu lebih kurang lima hingga enam jam dari Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau untuk bisa sampai ke lokasi Kampung Merabu.

Dilansir dari Jadesta.kemenparekraf.go.id, Kampung Merabu memiliki luas sebesar 22 ribu hektar dan dihuni lebih dari 300 penduduk.

Selain Dayak Lebo, Kampung Marabu juga dihuni oleh suku pendatang lain yang datang ke daerah ini, seperti Jawa, Bugis, Kutai Barat, dan Banjar.

Kawasan Kampung Merabu didominasi oleh hutan tropis dataran rendah yang masih terjaga dengan baik.

Kondisi ini membuat mayoritas penduduk Kampung Marabu bekerja sebagai petani.

Selain itu, beberapa penduduk Kampung Marabu juga memanfaatkan hasil hutan yang ada, seperti madu, buah, gaharu, dan sarang burung walet.

Meskipun berada jauh di pedalaman Kalimantan, nama Kampung Merabu cukup dikenal oleh banyak orang.

Keindahan alam yang ada di Kampung Merabu, seperti perbukitan karst, danau, hingga goa alami menjadi daya tarik tersendiri untuk wisatawan untuk berkunjung ke lokasi tersebut.

Tidak heran, Kampung Merabu menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Berau yang tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan dari dalam negeri, tetapi juga pengunjung dari mancanegara.

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kampung Merabu
info gambar

Namun tahukah Kawan, keberhasilan Kampung Merabu menjadi salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Berau sebenarnya tidak terjadi begitu saja.

Terdapat satu sosok yang membawa perubahan yang cukup besar bagi kemajuan Desa Marabu seperti saat ini.

Sosok tersebut bernama Franly Aprilano Oley.

Baca juga: Tunas Meratus Nursery, Tindak Nyata Hanif Selamatkan Buah Langka

Potensi di Tengah Hutan Kalimantan

Franly Aprilano Oley sebenarnya bukanlah warga asli yang berasal dari Kampung Merabu.

Pria yang akrab disapa dengan Franly Oley ini lahir dan tumbuh dewasa di Manado, Sulawesi Utara. Kedatangan Franly Oley ke Kalimantan terjadi pada 2009 lalu.

Dua tahun berselang, dirinya yang pada saat itu masih berusia 22 tahun terpilih menjadi Kepala Kampung Merabu untuk periode 2011-2017.

Pada saat dirinya menjadi kepala kampung inilah kesaranan Franly Oley terhadap potensi yang ada di Kampung Merabu muncul.

Dilansir dari Facebook Semangat Astra Terpadu, Franly Oley bertemu dengan salah satu peneliti yang datang ke Kampung Merabu untuk meneliti tentang karst yang ada di daerah tersebut pada 2011 silam.

Dari peneliti tersebut, Franly Oley mengetahui bahwa karst yang ada di Kampung Merabu masih sangat baik.

"Disini karstnya bagus, sayang kalau tidak dimanfaatkan," ucap Franly Oley menjelaskan perkataan dari peneliti, dikutip dari Facebook Semangat Astra Terpadu.

Perbukitan karst di Kampung Merabu
info gambar

Menyadari hal tersebut, Franly Oley sebagai kepala kampung mengambil inisiatif agar potensi yang ada bisa dimanfaatkan untuk kemajuan Kampung Merabu.

Franly Olay mengajak warga untuk ikut berpartisipasi agar kondisi alam yang ada di Kampung Merabu bisa menjadi potensi wisata.

Dirinya menerapkan model agrosilvopastoral dalam mengelola potensi di Kampung Merabu, yakni dengan melakukan perpaduan pengelolaan antara pertanian, peternakan, dan kehutanan.

Tidak mudah bagi Franly Oley untuk merealisasikan gebrakan yang sudah direncanakannya.

Pada awalnya, hanya lima hingga sepuluh persen saja warga yang ikut aktif dalam membangun desa wisata.

Meskipun demikian, pada saat ini masyarakat di Kampung Merabu sudah memiliki kesadaran penuh dan peduli terhadap kondisi yang ada di wilayahnya.

Baca juga: Mohammad Hanif Wicaksono: Pemuda Blitar Penyelamat Tanaman Buah Langka di Kalimantan

Apalagi, perekonomian warga sekitar menjadi lebih baik sejak Desa Wisata Merabu mulai dimaksimalkan.

Yerfina, salah satu anggota dari Kelompok Perempuan Merabu menyebutkan bahwa banyak manfaat yang dirasakan dalam hal ekonomi, khususnya bagi ibu-ibu yang ada di Kampung Merabu untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari pengunjung yang datang ke tempat tersebut.

"Kadang-kadang ada ibu-ibu yang menyediakan homestay tetapi tidak bisa memasak, dia akan mempergunakan ibu-ibu lain untuk menangani masakan yang ada di rumah tersebut," jelas Yerfina seperti yang dilansir dari YouTube Franly Oley.

Semoga perubahan yang dicanangkan oleh Franly Oley ini bisa memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Kampung Merabu hingga masa yang akan datang.

#kabarbaiksatuindonesia


Referensi:
- https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/merabu_asik
- https://www.facebook.com/watch/?v=731387830531956
- https://www.youtube.com/watch?v=graygIxAbzc&t=51s&ab_channel=FranlyOley

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini