Mohammad Hanif Wicaksono: Pemuda Blitar Penyelamat Tanaman Buah Langka di Kalimantan

Mohammad Hanif Wicaksono: Pemuda Blitar Penyelamat Tanaman Buah Langka di Kalimantan
info gambar utama

Kalimantan merupakan salah satu dari lima pulau besar yang ada di Indonesia.

Pulau terbesar ketiga di dunia yang memiliki luas hingga 748,1 kilometer persegi ini dikenal dengan berbagai macam kekayaan hayatinya.

Dilansir dari Kehati.kaltimprov.go.id, kekayaan hayati yang ada di Kalimantan didominasi oleh hutan hujan tropis.

Tercatat terdapat 10-15 ribu jenis tumbuhan berbunga yang ada di pulau yang juga dikenal dengan sebutan Borneo ini.

Selain itu, terdapat lebih dari 3 ribu jenis pohon, 2 ribu jenis anggrek, dan seribu jenis pakis yang tersebar di seluruh hutan yang ada di Kalimantan.

Keberagaman hayati ini menarik minat Mohammad Hanif Wicaksono, salah seorang pemuda yang berasal dari Blitar untuk melakukan budidaya tanaman di Kalimantan.

Tidak hanya tanaman biasa, Mohammad Hanif Wicaksono juga memiliki perhatian khusus untuk menjaga buah-buah khas Kalimantan yang sudah mulai langka untuk ditemui pada saat ini.

Bagaimana kisah Mohammad Hanif Wicaksono dalam melestarikan tanaman buah langka yang ada di Kalimantan?

Baca juga: Tuntas Belajar 12 Tahun Ala Surya Dharma Lewat PKBM Khatulistiwa

Penyelamat Tanaman Buah Langka di Kalimantan

Perjalanan Mohammad Hanif Wicaksono bermula ketika dirinya memutuskan untuk pindah ke kampung halaman istrinya yang berada di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan pada 2011.

Pemuda yang akrab disapa dengan Hanif ini bekerja sebagai ASN yang bertugas sebagai penyuluh keluarga berencana di BKKBN Balangan.

Salah satu tugas yang dia terima adalah untuk melakukan penyuluhan ke Desa Marajai, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Kedatangannya ke Desa Marajai inilah yang menjadi asal mula ketertarikannya untuk melakukan budidaya tanaman, khususnya buah-buah langka yang berasal dari Kalimantan.

Ketertarikan ini muncul setelah dirinya melihat beberapa buah yang belum pernah dia temui sebelumnya di Jawa.

Akan tetapi, tidak banyak orang yang tahu keberadaan pohon dari buah-buah lokal yang ditemui Hanif tersebut.

Berdasarkan situasi tersebut, Hanif yang juga memiliki ketertarikan terhadap budidaya tanaman ini akhirnya memutuskan untuk mulai menanam buah-buah lokal khas Kalimantan secara mandiri.

Baca juga: PKBM Khatulistiwa, Wujud Nyata Pendidikan Sebagai Prioritas Utama

Tunas Meratus Nursery

Budidaya tanaman di Tunas Meratus Nursery
info gambar

Pada 2012, Hanif mulai membentuk Tunas Meratus Nursery untuk melakukan budidaya tanaman dengan merubah halaman rumahnya di Kandangan menjadi kebun untuk buah-buah lokal yang ada di Kalimantan.

Pembentukan Tunas Meratus Nursery sendiri bertujuan agar Hanif bisa fokus dalam mengumpulkan dan membudidayakan tanaman lokal yang dia temukan.

Untuk mencari bibit dari tanaman buah endemik ini, Hanif rela untuk keluar masuk hutan Kalimantan agar menemukan pohon dan buah yang ingin dia budidayakan.

Secara keseluruhan, Hanif sudah berhasil menemukan 160 jenis bibit tanaman buah langka yang ada di Kalimantan

Beberapa jenis buah yang sudah berhasil dibudidyakan oleh Hanif di Tunas Meratus Nursery di antaranya silulung, landur, kumbayau, gitaan, dan kulidang.

Selain dibudidayakan secara mandiri di Tunas Meratus Nursery, bibit tanaman yang berhasil ditanam oleh Hanif juga disebarkan ke beberapa kebun raya untuk dilestarikan.

Baca juga: Sosok Prabu Wastukancana, Raja Sunda yang Paling Banyak Tulis Prasasti

Torehkan Berbagai Macam Penghargaan

Berkat perhatiannya dalam menyelamatkan tanaman buah langka di Kalimantan ini, Hanif berhasil mendapatkan berbagai macam bentuk penghargaan.

Pada 2018, dirinya terpilih menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang lingkungan.

Setahun berikutnya, dirinya kembali mendapatkan sebuah penghargaan, yaitu Kalpataru 2019 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kategori pengabdi lingkungan.

Terbaru, Hanif berhasil meraih penghargaan Local Hero Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA) pada 2022 lalu.

#kabarbaiksatuindonesia


Referensi:
- https://kehati.kaltimprov.go.id/profil/latar-belakang
- https://www.kompas.id/baca/tokoh/2023/07/29/konservasi-buah-asli-kalimantan
- https://www.mongabay.co.id/2022/05/04/hutan-marajai-rumah-buah-khas-kalimantan/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini