Alfira Oktaviani: Menghadirkan Keindahan Alam dalam Eco-Print yang Fun dan Inspiratif

Alfira Oktaviani: Menghadirkan Keindahan Alam dalam Eco-Print yang Fun dan Inspiratif
info gambar utama

Hai Kawan GNFI!
Sudah kenal belum dengan sosok mompreneur dengan ide cemerlang dan kecintaannya pada Indonesia sekaligus Penerima Apresiasi dari ASTRA Satu Indonesia Award 2022?
Yuk kita simak kisahnya!

Dalam dunia mode dan desain yang semakin berkembang, kita seringkali menemukan sentuhan alam dan kesadaran lingkungan yang semakin diutamakan oleh desainer. Salah satu tokoh inspiratif di balik gerakan ini adalah Alfira Oktaviani, pendiri Semilir Eco-Print. Nah, gimana sih Alfira berhasil menghadirkan keindahan alam dan keberlanjutan dalam fashion yang fun dan bikin terinspirasi?

Sosok Alfira Oktaviani Penerima Apresiasi ASTRA SATU Indonesia Award 2022
info gambar

Alfira Oktaviani, seorang mompreneur muda lulusan sarjana apoteker dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, telah membuktikan bahwa keberlanjutan dan mode bisa berjalan beriringan.

Dia mencintai fesyen dan seni, dan itulah yang mengantarkannya pada teknik pewarnaan alam, yang disebut eco-print, yang pertama kali muncul di Indonesia pada 2016. Memadukan dua minat besar ini, Alfira mendirikan Semilir Eco-Print. Yang membuat kisahnya semakin menarik adalah fakta bahwa ia memulai bisnisnya hanya dengan Rp 500 ribu!

Sejak tahun 2018, Semilir Eco-Print, dipimpin oleh Alfira, telah berkomitmen untuk memperkenalkan fesyen ramah lingkungan yang benar-benar unik. Mereka menggunakan teknik eco-print untuk mentransfer motif daun alami ke kain secara langsung.

Alfira dan timnya menjelajahi kekayaan flora Indonesia untuk melestarikan budaya dan alam dalam karya-karya mereka. Mereka bekerja sama dengan sekelompok ibu yang membantu menciptakan berbagai aksesori dan kerajinan, seperti tas, dompet, dan selendang, yang selalu menarik dan ramah lingkungan.

Namun, Semilir Eco-Print punya satu keunikan yang tak dimiliki oleh yang lain - penggunaan kulit kayu lantung khas Bengkulu. Ini adalah salah satu fitur andalan yang membedakan mereka dari yang lain. Alfira memiliki misi untuk memperkenalkan pesona kulit kayu lantung ini ke dunia.

Menurut Alfira, ide penggunaan kain lantung muncul ketika ayahnya, yang berasal dari Bengkulu, menantangnya untuk menciptakan eco-print dengan bahan yang berbeda. Kain lantung dibuat dari kulit kayu pohon terap yang diolah secara manual hingga menjadi lembaran berwarna kecoklatan.

Warna ini berasal dari getah pohon terap yang mengering selama proses pembuatan kain. Kain lantung ini seringkali menjadi oleh-oleh khas Bengkulu, tetapi sayangnya, belum banyak yang tahu mengenai keberadaannya. Melalui Semilir Eco-Print, Alfira bertekad untuk memperkenalkan kerajinan kain lantung sebagai salah satu kekayaan Indonesia.

Dengan semangat dan kreativitasnya, Alfira telah membuktikan bahwa mode fun dan ramah lingkungan bisa menjadi satu kesatuan. Kain lantung khas Bengkulu yang digunakan dalam karyanya tidak hanya menciptakan produk yang unik, tetapi juga membawa warisan budaya yang luar biasa kepada dunia. Inilah bukti nyata bahwa gaya hidup berkelanjutan bisa menyenangkan dan inspiratif!

Keindahan Eco-Print: Lebih dari Sekadar Fashion

Semilir Eco-Print menghadirkan konsep yang lebih dari sekadar fashion. Mereka menggabungkan keindahan alam dan keberlanjutan dalam setiap produk yang mereka hasilkan. Proses eco-print yang digunakan oleh Alfira memungkinkan motif alami, seperti daun dan bunga, untuk dicetak langsung pada kain. Ini menciptakan desain yang unik dan inspiratif, sekaligus menjaga keberlanjutan dengan bahan yang ramah lingkungan.

Selain itu, Alfira juga ingin memberikan pesan yang penting kepada masyarakat. Ia ingin mengingatkan kita semua akan pentingnya pelestarian alam dan budaya. Melalui Semilir Eco-Print, Alfira berharap dapat menginspirasi orang-orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kekayaan alam Indonesia.

Misi Mulia: Mengenalkan Kulit Kayu Lantung

Salah satu hal yang membuat Semilir Eco-Print begitu istimewa adalah penggunaan kulit kayu lantung khas Bengkulu. Produk mereka bukan hanya fashion, melainkan juga upaya untuk memperkenalkan kulit kayu lantung kepada dunia. Kulit kayu lantung adalah salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang belum banyak dikenal oleh masyarakat luas.

Kulit kayu lantung dibuat dari kulit kayu pohon terap yang diolah secara manual. Proses ini melibatkan penggunaan alat pukul (perikai) untuk memipihkan kulit kayu hingga menjadi lembaran berwarna kecoklatan.

Warna coklat ini berasal dari getah pohon terap yang mengering selama proses pembuatan kain. Kain lantung ini sering dijadikan oleh-oleh khas Bengkulu. Namun, meskipun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, masih banyak yang belum mengetahui keberadaannya.

Alfira memiliki visi yang kuat untuk memperkenalkan kerajinan kain lantung ini kepada masyarakat luas. Dalam percakapannya dengan rejogja.republika.co.id, ia mengungkapkan bagaimana ide ini muncul dari tantangan yang diberikan oleh ayahnya, yang berasal dari Bengkulu.

"Saya sudah membentuk Semilir Eco-Print sejak 2018 dengan menggunakan kain biasa. Kemudian saya ingin membuat inovasi dengan kain yang berbeda dan bapak saya yang asli Bengkulu menantang saya membuat eco-print dari kain lantung," ucap Alfira.

Kain lantung menjadi salah satu ciri khas Bengkulu yang patut dibanggakan. Kain ini memiliki warna kecoklatan yang unik, yang berasal dari getah

Dengan semangat dan kreativitasnya, Alfira Oktaviani telah membuktikan bahwa mode fun dan ramah lingkungan bisa menjadi satu kesatuan yang menakjubkan. Penggunaan kain lantung khas Bengkulu dalam karyanya bukan hanya menciptakan produk yang unik, tetapi juga membantu menjaga warisan budaya Indonesia yang luar biasa.

Semilir Eco-Print, dengan semua keunikan dan pesan inspiratifnya, adalah bukti bahwa kita semua bisa menjadi bagian dari perubahan positif. Mode yang ramah lingkungan dan keindahan alam bukanlah sekadar tren, melainkan cara hidup yang harus kita pelihara dan wariskan kepada generasi mendatang. Melalui Semilir Eco-Print, Alfira Oktaviani telah membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau, kreatif, dan penuh inspirasi.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini