Cerita Kebudayaan Dari Pulau Samosir

Cerita Kebudayaan Dari Pulau Samosir
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Pengenalan Pulau Samosir

Pulau Samosir adalah pulau terletak di tengah Danau Toba yang berada di provinsi Sumatera Utara, terdapat ±144.096 jiwa dengan ras batak toba. Pulau Samosir juga terdapat beberapa danau kecil sebagai tempat wisata yang dijuluki sebagai danau di atas danau yaitu Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang.

Pengenalan Budaya

E.B Taylor mengatakan bahwa kebudayaan merupakan hal kompleks yang mencakup kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat serta kemampuan yang dapat diperoleh manusia sebagai bagian dari kelompok masyarakat tersebut.

Kebudayaan merupakan warisan dari nenek moyang untuk regenerasi untuk tetap menjaga ciri khas suatu daerah tersebut. adapun beberapa fungsi dari kebudayaan, ialah:

  1. Kebudayaan dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat yang memiliki budaya tersebut.
  2. Kebudayaan dapat menimbulkan rasa toleransi serta rasa empati dari masyarakat.
  3. Masyarakat yang memiliki budaya tersebut, akan menghargai satu sama lain.
  4. Kebudayaan dapat dijadikan sebagai sebuah sarana untuk dapat menjalin sosialisasi.
  5. Kebudayaan juga berfungsi sebagai media belajar.

Untuk itu kawan GNFI, akan saya ceritakan tentang kebudayaan dari Pulau Samosir.

1. Rumah Adat Batak

Pulau Samosir dihuni oleh suku batak toba, sehingga kawan GNFI akan menemukan banyak rumah adat batak di sini. Rumah-rumah ini memiliki desain khas dengan hiasan daun dan bunga-bunga yang diwarnai hitam, putih, dan merah. dan setiap elemennya mencerminkan nilai-nilai budaya dan filosofi masyarakat batak. Misalnya seperti rumah Bolon.

  1. Bentuk Atap: Bentuk atap rumah adat Batak melengkung, menyerupai punggung kerbau. Ini melambangkan kekuatan dan ketahanan. Pada ujung atap sebelah depan kadang-kadang dilekatkan tanduk kerbau.
  2. Pondasi: Pondasi rumah adat Batak dibuat dari batu dan kayu. Makna dari pondasi tersebut adalah saling bekerja sama saat memikul beban yang berat.
  3. Tiang Rumah: Bagian atas rumah adat Batak Toba ditopang menggunakan tiang yang biasa disebut “ninggor”. Tiang ini lurus dan tinggi yang bermakna kejujuran.
  4. Ukiran (Gorga): Ukiran pada rumah adat Batak dikenal dengan nama “gorga”. Gorga bisa ditemukan di bagian dalam maupun luar rumah Bolon dengan beberapa bentuk khas.
  5. Rumah dan Lumbung: Rumah adat Batak Toba berdasarkan fungsinya dapat dibedakan ke dalam rumah yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga disebut rumah, dan rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan (lumbung) disebut Sopo.

2. Patung Sigale-gale

Patung ini didasari dengan kesedihan. Konon, ada seorang raja adil dan bijaksana bernama Raja Rahat yang berkuasa di salah satu kerajaan Samosir. Sang raja dikaruniai putra semata wayang yang diberi nama Manggale. Suatu ketika, Manggale gugur di medan perang dan jasadnya tidak pernah ditemukan. Kesedihan yang mendalam akibat kepergian putranya membuat raja jatuh sakit. Untuk menghibur raja, para tetua memutuskan membuat sebuah patung kayu yang mirip dengan Manggale.

Selain itu patung sigale-gale sebagai simbol keberanian dan semangat juang, karena asal-usulnya yang berkaitan dengan peperangan. Dan ini digunakan sebagai pertunjukan tari dalam upacara pemakaman adat suku batak di Samosir karena ini mencerminkan kepercayaan sekaligus penghormatan terhadap roh leluhur.

3. Kain Ulos

Kain Ulos adalah kain tenun tradisional suku batak yang memiliki simbol kasih sayang dan penghormatan, yang artinya mencerminkan nilai-nilai budaya tentang kekeluargaan dan persaudaraan. kain ulos juga selalu digunakan dalam upacara adat, seperti pernikahan dan kematian sekaligus menyatakan emosi manusia, untuk pernikahan biasanya tertua akan memberikan ulos dengan warna merah dan untuk acara kematian akan identik dengan ulos berwarna hitam. Untuk setiap pemberi kain ulos memiliki derajat lebih tinggi dari penerima, ini menunjukkan struktur sosial dan hubungan antar anggota masyarakat.

Dengan demikian, kawan GNFI telah mengetahui sedikit banyak terkait kebudayaan yang ada di Pulau Samosir.

Referensi:

[1] Mengenal Pulau Samosir Dari Sejarah dan Tradisi yang Terus Dilestarikan (meramuda.com)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini