Keju Indrakila: Menaikkan Pamor Industri Susu Boyolali ke Tingkat Internasional

Keju Indrakila: Menaikkan Pamor Industri Susu Boyolali ke Tingkat Internasional
info gambar utama

Boyolali, sebagai daerah yang dikenal sebagai sentra produksi susu terbesar, menjadi awal inspirasi Noviyanto dalam memulai bisnisnya. Ia melihat potensi besar dalam pengelolaan susu sapi perah di daerah tersebut. Meskipun panen susu melimpah, pemanfaatannya tidak maksimal, sehingga berujung pada pemborosan dan pembuangan susu berlebihan. Berawal dari fenomena tersebut, maka lahirlah Keju Indrakila, Noviyanto berharap ia bukan hanya menciptakan produk lokal, tetapi juga mencerminkan dedikasinya dalam mengangkat industri susu Boyolali ke tingkat internasional.

Kisah Keju Indrakila bermula dari kolaborasi yang luar biasa antara Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Benjamin Siegl, seorang ahli susu asal Jerman. Siegl ditugaskan untuk membantu mengatasi masalah pengelolaan susu di Boyolali, sebuah daerah yang memiliki potensi besar namun belum memanfaatkannya sepenuhnya. Hasil survei yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dan Deutscher Entwicklungsdienst (DED) Jerman menjadi titik awal terciptanya ide untuk menghasilkan keju.

Pemasaran Awal dan Pendirian Pabrik Keju Indrakila

Noviyanto dan Siegl memutuskan untuk memasarkan keju pertama mereka kepada kafe-kafe di Solo, dengan fokus pada pelanggan ekspatriat. Keberhasilan awal ini membantu membangun reputasi Keju Indrakila, dan Noviyanto dengan tekun melanjutkan usaha ini bahkan setelah Siegl kembali ke Jerman pada tahun 2010. Pendirian Pabrik Keju Indrakila menjadi tonggak penting dalam perkembangan perusahaan ini

Dari usaha keju Indrakila telah mengalami pertumbuhan yang pesat sejak awal produksinya. Awalnya, mereka mengolah sekitar 20-an liter susu per hari, dan sekarang mereka mampu mengolah hingga 3.000 liter susu dalam sekali produksi. Keju Indrakila menawarkan berbagai jenis, mulai dari mozzarella yang lezat, feta yang gurih, hingga boyobert yang terinspirasi dari camembert Prancis.

Faktor Kunci Keberhasilan Keju Indrakila

Salah satu faktor keberhasilan Keju Indrakila adalah keistimewaan rasa segar dan daya tahan yang lama, yang membuatnya menonjol di pasaran. Harga yang kompetitif, berkisar antara Rp30.000 hingga Rp200.000, menjadikan produk mereka terjangkau oleh berbagai kalangan.

Prestasi dan Kontribusi Noviyanto

Prestasi Noviyanto dalam bisnis ini telah diakui oleh PT Astra International Tbk, yang memberinya penghargaan sebagai penggagas Pabrik Keju Indrakila pada tahun 2012. Namun, kesuksesan Noviyanto tidak berhenti di situ. Ia juga berusaha untuk melibatkan pengusaha muda di Boyolali dan berkolaborasi dengan UMKM lokal dalam memanfaatkan potensi susu sapi di wilayah tersebut. Kepatuhan terhadap regulasi dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjadi salah satu kuncinya.

Dampak Keberhasilan Keju Indrakila

Keberhasilan Keju Indrakila tidak hanya memberikan dampak positif di Boyolali, tetapi juga di wilayah lain, seperti Desa Senduro di Lumajang, Jawa Timur. Di sana, Noviyanto telah mengembangkan usaha serupa dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Astra, dalam pengadaan peralatan pengolahan keju. Keberhasilan ini menjadi contoh bagaimana usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat bertahan dan berkontribusi selama masa Pandemi Covid-19.

Noviyanto, dengan perjuangan dan kerja kerasnya, telah mengangkat pamor industri susu Boyolali ke tingkat internasional melalui Keju Indrakila. Keju ini bukan hanya menjadi produk unggulan lokal, tetapi juga sebuah inspirasi bagi pengusaha muda untuk memanfaatkan potensi di sekitar mereka. Keju Indrakila telah mencapai pasar internasional dan menjadi contoh nyata tentang bagaimana impian dan kerja keras dapat membawa kesuksesan. Dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp 60 juta per bulan, Noviyanto masih memiliki target ambisius untuk masa depan, membuktikan bahwa tak ada batasan bagi mereka yang berani bermimpi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ZN
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini