Kisah IISMA dan Kemilau Budaya Indonesia di Negeri Ceko

Kisah IISMA dan Kemilau Budaya Indonesia di Negeri Ceko
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023
#PekanKebudayaanNasional2023
#IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Malam hari tanggal 19 Oktober 2023, Kota Olomouc diguyur gerimis tipis. Kota kecil di tepi tenggara Ceko itu mulai memasuki musim winter-nya. Bersamaan dengan turunnya gerimis itu, ratusan mahasiswa Universitas Palacky Olomouc terlihat berbondong-bondong memasuki ruangan auditorium Fakultas Sains. Ya, malam ini komunitas mahasiswa ESN (Erasmus Student Network) mengadakan kegiatan National Presentation untuk mengenalkan budaya lintas negara kepada para mahasiswa internasional.

Istimewanya, mahasiswa Indonesia di Universitas Palacky Olomouc yang kini tengah menjalani program IISMA (Indonesian International Students Mobility Awards) berkesempatan menjadi special guest. Para mahasiswa ini akan memaparkan secara ringkas mengenai kebudayaan Indonesia. Kekhasan budaya Indonesia seperti bahasa, adat istiadat, kepercayaan, hingga makanan tradisional akan diulik dan dipaparkan di hadapan para audiens. Selain itu, mereka juga telah berencana untuk menampilkan sebuah tarian asal Bali.

Sejak jauh-jauh hari, para mahasiswa ini telah berlatih dan mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Dari 50 mahasiswa Indonesia yang berkesempatan belajar di Universitas Palacky, hanya 20 mahasiswa yang bertugas menyampaikan materi pada sesi presentasi tersebut. Namun, hal itu tidak berarti bahwa 30 mahasiswa lainnya hanya diam dan tidak memberi kontribusi. Di saat bersamaan, mereka juga menghelat kegiatan Batik Day yang dilaksanakan di gedung yang lain. Mereka harus saling berbagi pekerjaan dan berkolaborasi secara kompak. Bagaimanapun, perhelatan malam itu amat menentukan prestise bangsa Indonesia di hadapan dunia.

Malam yang menyibukkan sekaligus menegangkan itu akhirnya dimulai. Dua orang master of ceremony (MC) membuka kegiatan tepat pukul 18.30 waktu setempat. Ruangan auditorium nampak begitu penuh sesak dengan para mahasiswa yang begitu antusias. Saking banyaknya audiens yang hadir, sebagian dari mereka terpaksa tak kebagian tempat duduk. Mereka harus mengalah duduk di sepanjang tangga di sela-sela barisan kursi.

Selepas sesi ice breaking dari MC, tibalah waktunya bagi mahasiswa Indonesia untuk memaparkan presentasi mereka. Secara bergiliran, mereka menjelaskan tentang keindonesiaan dalam bahasa Inggris. Tak kurang dari 20 halaman powerpoint disuguhkan kepada audiens. Kelihaian para mahasiswa Indonesia dalam membawakan materi benar-benar membuat audiens begitu menikmati.

Para audiens tak hanya diajak melihat, mendengar, atau menyimaka paparan di dalam layar mega monitor. Namun, mereka juga diajak untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan. Sebagai contoh, saat sesi pengenalan bahasa Indonesia, mereka diajak untuk turut melafalkan beberapa frasa kalimat. Sebagai contoh, ungkapan ‘Apa kabar?’, ‘Aku sayang kamu’, ‘Kamu manis sekali’, hingga ‘Terima kasih’ ternyata mendapat sambutan meriah. Beberapa audiens bahkan mempraktekkannya kepada pasangan di samping mereka.

Sajian presentasi yang berhasil menghipnotis para bule itu akhirnya ditutup dengan penampilan tari Bali. Cia, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro yang berdarah Jawa-Bali, tampil ke atas panggung. Ia memeragakan tarian Bali lengkap dengan atribut dan aksesorisnya. Sebagai iringan, panitia menyetelkan musik khas Bali melalui YouTube.

Saat menginjakkan kaki di atas panggung, riuh tepuk tangan langsung menyambut penampilan Cia. Gerakannya yang gesit, rampak, dan trengginas berhasil membuat hadirin berdecak kagum. Atensi mereka benar-benar hanya terpaku padanya. Banyak diatara mereka bahkan segera mengambil ponselnya untuk mengabadikan penampilan Cia. Meski hanya tampil kurang dari sepuluh menit, Cia sukses menyuguhkan salah satu warisan kebudayaan Indonesia yang masih terus lestari. Saat dirinya turun dari panggung, seluruh hadirin berdiri untuk memberikan standing ovation.

Mendapatkan apresiasi yang begitu luar biasa, beberapa mahasiswa Indonesia menitikkan air mata. Mereka tak kuasa menahan haru. Mereka berhasil menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa sumber daya manusia Indonesia tak kalah unggul. Mereka siap untuk berkolaborasi dan berkompetisi di level global demi mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini