Membangun Desa Wisata Dengan Merawat Kebudayaan yang Tumbuh di Masyarakat

Membangun Desa Wisata Dengan Merawat Kebudayaan yang Tumbuh di Masyarakat
info gambar utama

Setiap masyarakat yang menetap di suatu wilayah mestinya memiliki kebudayaan dan kebiasaan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Hal tersebut yang menjadikan Indonesia memiliki kekayaan budaya. Kebudayaan juga tumbuh dan berkembang di masyarakat Desa Bugisan.

Desa Bugisan terletak di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Terdapat candi yang tampak megah berdiri kokoh di Desa Bugisan, Candi Plaosan namanya. Candi Plaosan menjadi saksi awal mula dirintisnya desa wisata, kelompok sadar wisata atau pokdarwis Desa Bugisan bekerja sama dengan beberapa universitas mengadakan festival di sekitar komplek candi pada tahun 2015.

“Awalnya yaitu mengadakan festival yang bertajuk Festival Candi Kembar yang didampingi beberapa universitas seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, dan ISI Surakarta dalam perencanaan desa wisata”, pemaparan Rudi Riono selaku inisiator pokdarwis Desa Bugisan.

Candi Plaosan atau Candi Kembar merupakan candi yang diperkirakan dibangun sejak abad ke-9. Candi Plaosan terdiri dari dua candi besar yang dikelilingi oleh banyak stupa.

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah menyebutkan bahwa Candi Plaosan merupakan wujud persembahan cinta Raja Pikatan kepada Wardhani yang memiliki unsur percampuran dua agama yaitu Hindu dan Budha. Percampuran tersebut menjadikan candi ini sebagai perlambangan keharmonisan antara dua agama yang berbeda.

Candi Plaosan dapat menjadi salah satu tujuan Kawan GNFI apabila berkunjung ke Desa Bugisan. Pasalnya, candi yang dijuluki candi kembar ini menjadi salah satu spot foto favorit.

Desa Wisata Bugisan juga memiliki berbagai pertunjukan karya seni yang bertemakan budaya. Pertunjukan tersebut antara lain Sendratari Pramodawardhani, gejog lesung, pring sedapur, jatilan dan karawitan.

Sendratari Pramodawardhani menjadi pertunjukan istimewa, pasalnya tarian ini kerap kali digunakan sebagai penyambutan tamu yang berkunjung di Desa Wisata Bugisan. Sendratari Pramodawardhani menjadi tarian khas dan hanya bisa ditemui di Masyarakat Bugisan.

“Tari Pramodawardhani mengisahkan tentang kisah cerita Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan, Kerajaan Medang membuat sayembara untuk mencarikan suami untuk Pramodawardani dan akhirnya Rakai Pikatan lah yang berhasil menikahinya. Pernikahan tersebut menghasilkan peradaban besar pada masanya”, ujar Rudi saat menjelaskan tentang tarian khas di desanya.

Pasalnya pernikahan antara Pramodawardhani dengan rakai pikatan menghasilkan beberapa candi yang menjadi peninggalannya seperti candi Plaosan, Candi Prambanan, dan Candi Borobudur. Candi Plaosan menjadi maha karya yang mewujudkan bentuk cinta kasih Pramodawardhani dan Rakai Pikatan.

Penampilan Sendratari Pramodawardhani | Foto: Instagram/desawisatabugisan
info gambar

Desa Wisata Bugisan juga memiliki penampilan musik khas, yaitu pring sedhapur. Alat musik yang dimainkan terbuat dari pring yang berarti bambu dan dimainkan dengan cara dipukul sehingga dapat menghasilkan nada-nada yang harmonis.

Selain pertunjukan dan kesenian, desa ini juga turut aktif dalam memberikan edukasi melalui kegiatan berbasis pembelajaran. Terdapat kelas yang khusus mempelajari “atur pambagya harjo” atau bagaimana cara tuan rumah menyambut tamu saat acara dalam bahasa jawa. Selain itu, terdapat kelas yang mempelajari aksara jawa atau.

Aktivitas edukasi juga dilakukan untuk anak-anak dengan nama outing class. Kelas ini bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk membuat batik ecoprint, pembuatan wayang dengan kardus, dan membuat mainan anak. Program ini dijalankan untuk mengajarkan anak dalam pemanfaatan apa yang ada disekitar untuk menjadi produk yang bernilai jual.

Pengelolaan desa wisata oleh pokdarwis Desa Bugisan berhasil mendapatkan apresiasi. Desa wisata yang terletak di Kecamatan Prambanan ini mendapatkan penghargaan tingkat nasional yaitu Anugerah Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada tahun 2022. Desa Wisata Bugisan juga berhasil bergabung dalam keluarga Kampung Berseri Astra ditahun yang sama.

#kabarbaiksatuindonesia

Referensi:

https://disporapar.jatengprov.go.id/post/105/CANDI-PLAOSAN-LAMBANG-LOYALITAS-DAN-KEHARMONISAN#:~:text=Candi%20Plaosan%20merupakan%20persembahan%20cinta,antara%20dua%20agama%20yang%20berbeda.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini