Era Society 5.0 untuk Keberagaman Indonesia

Era Society 5.0 untuk Keberagaman Indonesia
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya memiliki arti akal budi, secara umum, budaya dapat diartikan sebagai suatu cara hidup yang terdapat pada sekelompok manusia yang telah berkembang dan diturunkan dari generasi ke generasi dari sesepuh kelompok tersebut. Tentunya, Indonesia memiliki banyak keberagaman budaya dikarenakan Indonesia mempunyai banyak pulau dan masyarakat di setiap pulau mempunyai budayanya masing-masing dan berkembang sesuai dengan tingkat kemajuan lingkungannya. Dikutip dari laman indonesia.go Indonesia sendiri memiliki 143 ragam bahasa, 1340 suku bangsa, dan 6 agama. Sebagai Warga Negara Indonesia, kita sangat dianjurkan untuk menjaga dan memperkenalkan budaya kita ke negara luar. Banyak ancaman internal dan eksternal yang mulai terlihat seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi.

Akan tetapi, di era 5.0 yang berpusat kepada aspek manusia dibarengi dengan berkembangnya teknologi kita dapat memanfaatkan era ini untuk membantu memperkenalkan ke budaya luar. Maraknya perkembangan teknologi dapat membuat pertukaran informasi menjadi sangat cepat. Konten negatif juga dapat tersebar di berbagai platform. Meminimalisir tersebarnya konten negatif dengan membuat konten berisi hal-hal yang dapat dipelajari dan dikenal oleh semua kalangan.

Untuk hal yang dapat kita lakukan di era 5.0 ini adalah memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan budaya Indonesia dengan membuat konten yang berisi tentang edukasi budaya Indonesia. Dengan adanya sosial media ini kita juga dapat melakukan kolaborasi online dengan warga negara luar. Mudahnya komunikasi antarnegara ini jika dilihat dari sisi positif dapat menjadi sarana untuk dikenalkannya budaya kita ke negara luar dan sebaliknya.

Dari platform online sendiri pemuda Indonesia banyak yang sudah bergerak dalam kegiatan memperkenalkan budaya Indonesia ke negara luar, contohnya adalah Global Village yaitu program dari AIESEC yang sudah terlaksana di beberapa kota di Indonesia. Global Village sendiri adalah sebuah festival budaya yang rutin dilaksanakan AIESEC setiap tahunnya. Dikutip dari laman goodnewsfromindonesia.com di program ini Exchange Participant akan mengenalkan budayanya. Melalui program ini diharapkan keberagaman Indonesia sedikit demi sedikit dapat dikenal oleh negara luar.

Tidak sedikit budaya Indonesia terkenal lewat media online karena adanya branding dari budaya kita, contohnya yang dilaksanakan di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Pura Luhur Uluwatu. Banyak turis yang mengenal salah satu keajaiban dunia ini melalui sosial media mereka yang membuat turis kerap berkunjung ke Candi Borobudur. Secara tidak langsung, kita sudah memanfaatkan media sosial untuk sarana memperkenalkan budaya kita. Pertunjukan kesenian di Candi Borobudur ini menampilkan kuda lumping, jathilan, topi ireng, dan lain sebagainya. Sedangkan, di Candi Prambanan sendiri terkenal sejak lama pementasan Ramayana. Ramayana menceritakan perjuangan Rama memperoleh kembali istrinya yaitu Sinta dari penculikan yang dilakukan oleh Rahwana. Tentunya, hal ini yang menarik perhatian dari semua kalangan, tidak hanya turis saja tetapi juga warga lokal yang berkunjung ke Candi Prambanan.

Yang terakhir, kita dapat melihat contoh dari pertunjukan Tari Kecak yang berasal dari Bali yang dilaksanakan di Pura Luhur Uluwatu. Pulau Bali termasuk pulau yang paling sering dikunjungi turis. Warga Bali dapat memanfaatkan hal ini untuk memperkenalkan kesenian, baju adat, dan makanan khasnya. Tari Kecak sendiri banyak ditonton oleh turis karena ciri khas dari tarian ini yang menampilkan atraksi api. Dengan sudah tersedianya wadah untuk kita ikut melestarikan budaya Indonesia, tentunya tidak ada alasan untuk kita tidak melestarikan budaya. Kita bisa berpartisipasi ke unit kegiatan kesenian yang kita minati.

Tidak harus muluk-muluk untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya, kita dapat memulai dengan menggunakan batik, menggunakan barang buatan Indonesia, mempelajari kesenian dari daerahnya. Contoh riil yang bisa kita lihat adalah digunakannya pakaian adat setiap tanggal tertentu di beberapa sekolah. Hal lain yang sudah banyak pemuda laksanakan adalah mengadakan workshop sesuai minat mereka yang dapat diikuti oleh berbagai kalangan.

Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia seharusnya dapat berpartisipasi dalam pelestarian budaya melalui jaringan online ataupun offline. Dengan melakukan hal yang paling mudah tidak menjadi alasan warga negara Indonesia untuk tidak berpartipasi dalam melestarikan budaya Indonesia, khususnya para pemuda diharapkan aktif dalam hal ini, karena pemuda yang akan membawa negara ini kemasa depan. Seiring berjalannya waktu, kebudayaan Indonesia tetap harus dikenal oleh warga lokal dan warga luar agar tidak terkikis dengan perkembangan zaman.

Sumber:

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian Budaya, dari https://kbbi.web.id/budaya

goodnewsfromindoenesia.id (2020, 12 Januari). Mengenal Budaya Dunia melalui Global Village AIESEC, dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/12/global-village-aiesec-surabaya

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16557/05.2%20bab%202.pdf?sequence=7&isAllowed=y#:~:text=2.1%20Budaya-,Menurut%20Kamus%20Besar%20Bahasa%20Indonesia%2C%20Budaya%20memiliki%20arti%20akal%20budi,generaasi%20dari%20sesepuh%20kelompok%20tersebut.

https://unimmafm.com/mengetahui-keberagaman-budaya-indonesia/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini