Petik Laut Di Pesisir Utara Lamongan

Petik Laut Di Pesisir Utara Lamongan
info gambar utama

PETIK LAUT DI PESISIR UTARA LAMONGAN

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbungUntukMelambung

Ketika kalian mendengar kata laut atau pesisir, apa yang muncul dalam benak kalian? Apakah kata segar, basah, atau bahkan seafood? Mungkin itu adalah sesuatu yang muncul di pikiran kalian, memang tidak salah, tapi selain hal-hal tadi, ternyata di pesisir desa Blimbing yang berada di Kabupaten Lamongan, terdapat sebuah budaya unik yang selalu diadakan setiap tahun yaitu Petik Laut.

Petik Laut adalah sebuah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Rukun Nelayan Blimbing ketika para nelayan libur bekerja karena musim yang mulai berangin atau biasa disebut musim baratan oleh masyarakat setempat. Tujuan awal diadakannya kegiatan ini yaitu, sebagai sarana komunikasi dan mempererat para anggota rukun nelayan. Karena digelar ketika musim yang tidak mendukung para nelayan untuk bekerja, maka dari itu acara ini diadakan di awal tahun yaitu, antara bulan Januari dan Maret.

Sebelum bernama Petik Laut, agenda tahunan ini bernama Tutup Playang, yang bila diartikan dengan bahasa daerah setempat bermakna, tutupnya pekerjaan nelayan untuk sementara. Namun semenjak tahun 2005, nama acara ini diubah menjadi Petik Laut karena istilah tersebut lebih mudah dikenal oleh masyarakat umum, khususnya di luar daerah pesisir Lamongan. Para anggota Rukun Nelayan Blimbing biasa mengadakan acara ini di Sanggar Nelayan Blimbing yang terletak di pelabuhan desa, dan berlangsung selama 10 hari berturut-turut.

Konten kegiatan ini sangat beragam, mulai dari budaya-budaya tradisional, bakti sosial, sampai hiburan musik. Untuk budaya tradisional, biasanya berupa pertunjukkan wayang kulit, campursari, hingga ludruk. Dan untuk bakti sosial berupa pengobatan gratis, donor darah, sampai santunan anak yatim dan fakir miskin. Kalau untuk hiburan musik biasanya mengundang band-band lokal dan penyanyi dangdut untuk memeriahkan acara ini.

Kegiatan Petik Laut di desa Blimbing ini sengaja tidak berfokus ke satu hal saja, tapi berbagai jenis acara. Karena, para anggota Rukun Nelayan Blimbing ingin masyarakat dari semua kalangan bisa ikut menghadiri dan meramaikan acara ini. Dan setiap acara pun memiliki tujuannya tersendiri. Untuk budaya tradisional, bertujuan melestarikan budaya warisan leluhur dan memperkenalkan budaya tradisional ke anak-anak muda. Bakti sosial bertujuan membantu masyarakat kurang mampu, entah dari segi finansial maupun kesehatan. Dan yang terakhir, hiburan musik, berusaha untuk menghibur dan mempererat masyarakat melalui alunan lagu. Dari sekian banyak kegiatan, ada beberapa kegiatan yang menjadi andalan Petik Laut desa Blimbing, yaitu lomba memancing dan lomba balap miniatur perahu tradisional.

Dalam lomba memancing, para peserta diperbolehkan menggunakan peralatan mereka sendiri, mulai dari joran, kail, hingga umpan. Maka dari itu, para peserta yang mengikuti lomba ini harus menggunakan kreatifitas mereka masing-masing. Beberapa ada yang menggunakan banyak kail sekaligus, bahkan ada juga yang menggunakan umpan yang terbilang unik, seperti irisan buah pepaya yang dipotong dadu. Itu semua mereka lakukan untuk mendapatkan tangkapan yang banyak dalam kurun waktu tertentu demi memenangkan lomba tersebut. Tak lama setelah berakhirnya lomba memancing, tak sedikit pemancing yang meniru apa yang dilakukan oleh sang pemenang lomba.

Dan untuk lomba balap miniatur perahu, biasanya dilakukan oleh perseorangan, tapi ada juga yang mengerjakan secara berkelompok. Dalam lomba ini pun, para peserta dituntut untuk kreatif, karena mereka dituntut untuk membuat perahu yang stabil dan dapat melaju kencang, karena lombanya diadakan di tepi laut. Mereka membuat perahu dengan bentuk yang unik mulai dari tradisional hingga kapal modern. Selain lomba yang diperuntukkan bagi orang dewasa, ada juga lomba yang khusus untuk anak-anak sd, seperti menggambar dan mewarnai dengan tema kelautan.

Miniatur Perahu Balap yang dibuat oleh salah satu peserta lomba
info gambar

Setelah tahu tentang Petik Laut beserta kegiatannya, bisa kita simpulkan bahwa, Petik Laut yang diadakan oleh Rukun Nelayan Blimbing di pesisir Lamongan memiliki sedikit keunikan dan mempunyai tujuan yang tidak hanya bersenang-senang, tapi lebih dari itu, karena membantu keadaan ekonomi masyarakat sekitar. Sebagian dari kalian mungkin ada yang berpikir mengapa tidak ada larung sesajen ke laut seperti di tempat lain? Kala itu masyarakat belum terlalu paham perihal agama, jadi mereka masih melakukannya, tapi setelah mendapat penyuluhan dan bimbingan dari tokoh agama, mereka sudah berhenti melarung sesajen ke laut. Dan, ini juga menjadi sedikit pembeda antara Petik Laut desa Blimbing dengan Petik Laut di daerah lain yang masih melarung hasil bumi dan sebagainya ke laut.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SP
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini