Talempong dan Bonang: Alat Musik Serupa dari Dua Kebudayaan Berbeda

Talempong dan Bonang: Alat Musik Serupa dari Dua Kebudayaan Berbeda
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebaudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Mundur beberapa tahun silam, tepatnya pada 2017 lalu, saya berkesempatan untuk mengikuti kelas karawitan ketika melanjutkan pendidikan di Yogyakarta.

Pada saat mengikuti kelas tersebut, saya mempelajari beberapa instrumen alat musik yang ada dalam kesenian karawitan, seperti kendang, saron, kenong, gong, hingga bonang.

Pengalaman ini menjadi yang pertama bagi saya untuk mempelajari alat musik tradisional secara langsung.

Ketika mencoba instrumen yang ada dalam karawitan, saya merasa bahwa alat musik ini belum pernah ditemui sebelumnya.

Namun, perasaan tersebut sedikit berubah ketika saya mendapatkan giliran untuk memainkan alat musik bonang.

Saya merasa tidak asing dengan bentuk alat musik yang sedang dimainkan.

Benar saja, setelah dilihat dengan seksama, ternyata memang ada kemiripan antara bonang dengan alat musik serupa dari kampung halaman, yaitu talempong.

Baca juga: Pecah Piring: Permainan Tradisional dari Provinsi Sumatera Utara

Talempong dan Bonang

Pemain Talempong | Tangkap layar YouTube RTanjung
info gambar

Bagi Kawan yang mungkin masih asing, talempong merupakan salah satu alat musik tradisional Minangkabau yang ada di Sumatra Barat.

Dikutip dari artikel Syeilendra dalam Jurnal Bahasa dan Seni, penggunaan nama 'talempong' didasari pada bunyi yang dikeluarkan ketika alat musik ini dimainkan.

Alat musik tradisional Minangkabau yang dimainkan dengan cara dipukul ini diketahui sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.

Dalam Indonesia.go.id disebutkan bahwa talempong diketahui sudah ada di bumi Minangkabau sejak abad ke-13, bersamaan dengan berkembangnya agama Islam di tempat tersebut.

Talempong diprediksi dibawa masuk oleh pengrajin perunggu yang berasal dari Tonkin, utara Vietnam dan diperkenalkan kepada Raja Adityawarman, pemimpin Kerajaan Pagaruyung pada saat itu.

Sejak saat itulah kesenian alat musik talempong terus berkembang hingga saat ini.

Secara umum, terdapat dua jenis talempong yang sering dijumpai, yaitu talempong pacik dan talempong unggan.

Talempong juga menjadi salah satu warisan budaya takbenda nasional yang ada di Indonesia.

Bonang | Pixabay (JamesDeMers)
info gambar

Di sisi lain, bonang merupakan salah satu instrumen musik karawitan dalam kebudayaan Jawa.

Selain dimainkan dalam karawitan Jawa, bonang juga digunakan sebagai salah satu instrumen dalam gamelan Bali dan Sunda.

Dilansir dari laman Gramedia dan Katadata, alat musik bonang diketahui berkembang di Nusantara pada masa transisi dari Hindu ke Buddha.

Selain itu, bonang diketahui juga erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam oleh Raden Maulana Makdum Ibrahim atau yang dikenal dengan nama Sunan Bonang.

Penamaan 'bonang' diambil dari bunyi alat musik ini dimainkan, yakni 'nong-nang' yang berarti penunjuk arah (di situ-di sini) dalam Bahasa Jawa.

Sama seperti talempong, bonang juga dimainkan dengan cara dipukul.

Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring dalam pertunjukkan wayang.

Selain itu, bonang biasanya juga digunakan untuk untuk acara tradisional yang bersifat sakral.

Terdapat tiga jenis bonang yang biasanya sering digunakan dalam pertunjukkan, yaitu bonang penerus, bonang barung, dan bonang panembung.

Baca juga: Mengenal Brokohan, Tradisi Jawa Menyambut Kelahiran Bayi yang Masih Lestari

Serupa tapi Berbeda

Setelah membaca beberapa bacaan, saya akhirnya mengetahui bahwa meskipun talempong dan bonang memiliki kemiripan secara bentuk, ternyata ada perbedaan yang cukup signifikan antara kedua alat musik ini.

Dikutip dari artikel Muhammad Fazer Mileneo, setidaknya terdapat beberapa perbedaan antara talempong dan bonang.

Perbedaan pertama terletak pada bahan dasar pembuatan alat musik ini.

Secara umum, kedua alat musik ini sebenarnya sama-sama berbahan dasar logam.

Meskipun demikian, terdapat beberapa jenis talempong yang dibuat dari bahan dasar berbeda, seperti kayu, batu, dan bambu.

Perbedaan selanjutnya terletak pada cara pembuatannya.

Jika bonang dibuat dengan cara ditempa, talempong dibentuk dalam sebuah cetakan yang diisi dengan logam cair.

Bunyi yang dikeluarkan oleh dua alat musik ini juga sedikit berbeda.

Perbedaan terakhir dari talempong dan bonang adalah ukuran dari kedua alat musik ini.

Beberapa jenis talempong, seperti talempong pacik memiliki ukuran yang lebih kecil daripada bonang.

Ukuran ini disesuaikan dengan cara memainkan talempong pacik yang dipegang langsung oleh pemainnya, sehingga lebih mudah untuk dimainkan.


Referensi:
- Syeilendra, "Instrumen Musik Talempong Minangkabau dalam Kajian Organologis" dalam Jurnal Bahasa dan Seni, vol. 10, no. 1, 2009, hal. 54-59.
- https://indonesia.go.id/kategori/seni/6804/talempong-dan-harmonisasi-pentatonik-musik-minang?lang=1
- https://ditsmp.kemdikbud.go.id/talempong-warisan-budaya-takbenda-dari-sumatra-barat/
- https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-bonang/
- https://katadata.co.id/intan/berita/61a4f558884c0/mengenal-alat-musik-bonang-dan-beragam-jenisnya
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/01/09/talempong-alat-musik-kebanggaan-masyarakat-minangkabau-yang-terus-lestari

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini