Urgensi Merawat Kebudayaan: Melestarikan Budaya Indonesia di Lingkungan Perguruan Tinggi

Urgensi Merawat Kebudayaan: Melestarikan Budaya Indonesia di Lingkungan Perguruan Tinggi
info gambar utama

Urgensi Merawat Kebudayaan: Melestarikan Budaya Indonesia di Lingkungan Perguruan Tinggi

#LombaArtikelPKN2023

#PekanKebudayaanNasional2023

#IndonesiaMelumbungUntukMelambung

Pekan Kebudayaan Nasional merupakan agenda yang mempersatukan komunitas seni dan budaya untuk di pameran kepada masyarakat umum atas inisiatif Kongres Kebudayaan Indonesia pada tahun 2018. Pekan Kebudayaan Nasional dikemas sebagai wadah produktif untuk menuangkan segala ide, kreasi, seni, dan budaya agar mengenalkan kebudayaan Indonesia melalui berbagai pertunjukkan dan diskusi mengenai seni dan budaya di Indonesia. Pekan Kebudayaan Nasional yang kerap dikenal dengan singkatan PKN pada tahun ini mengisi 40 titik di Jabodetabek, salah satunya di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Dengan adanya Pekan Kebudayaan Nasional di kampus mengenalkan budaya Indonesia agar mahasiswa sadar akan adanya ekosistem kebudayaan di Indonesia yang perlu dirawat dan dilestarikan. Agenda PKN dengan dikemas diskusi dan pertunjukkan seni ini secara tidak langsung mendorong mahasiswa untuk mencintai budaya Indonesia, sebagaimana merawat kebudayaan sudah pastinya merawat bumi di Indonesia. Menyelamatkan bumi dari segala bentuk destruksi adalah sebuah tindakan krusial bagi masyarakat umum khususnya mahasiswa yang memiliki potensi untuk Indonesia. Dengan demikian, agenda PKN di titik Ruang Tamu lingkungan kampus ini merupakan upaya merawat kebudayaan Indonesia. Perlu digarisbawahi, mahasiswa datang dengan memperkenalkan budayanya masing-masing lalu menyatukannya di Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Harapan yang besar, agenda PKN menjadi ajang mahasiswa mengenal dan melestarikan budaya Indonesia melalui seni pertunjukkan dan diskusi ringan.

Seni pertunjukkan yang disajikan dengan berbagai macam bentuk seninya, tentunya seni yang dipertunjukkan bagian dari kesenian baik seni lisan maupun tulisan. Seni lisan dari beberapa pertunjukkan adalah pembacaan puisi populer dari sastrawan-sastrawan Indonesia yang ditampilkan secara ekspresif dan bentuk tubuh yang mempresentasikan makna puisi. Pembacaan puisi ketika dibacakan dengan iringan musik dan ekspresif termasuk kolaborasi seni sastra, seni musik, dan seni teater. Menurut Pradopo (1995: 3) puisi adalah karya seni yang estetis dan bermakna memiliki arti yang tidak kosong. Maka, puisi memancarkan seribu aura dan menebarkan perasaan, dimana pembacanya mampu memadukan antara perasaannya ke puisi yang dibaca, sehingga pendengar mampu menikmati makna dan pembacaan puisinya. Pembacaan puisi pada agenda Pekan Kebudayaan Nasional ini dengan tujuan mahasiswa mendalami isi yang disampaikan pengarang atau sastrawan melalui karyanya dan mengulas kembali kilas hidup dari sastrawan Indonesia. Karena sastrawan Indonesia juga merupakan tokoh yang terlibat dalam melumbungkan budaya di Indonesia dengan menyatukan kearifan lokal masyarakat terdahulu dan masa kini.

Selain itu, pertunjukkan hadrah di sela kegiatannya juga berlangsung secara khidmat di kegiatan pertunjukkan seni. Menurut Bapak Abu Pimpinan Sanggar Perisai berpendapat bahwa kesenian hadrah merupakan seni religi Melayu yang berasal dari Turki yang masuk ke Indonesia dan menyebar ke Pulau Jawa dan Sumatera melalui jalur perdagangan pada masa itu. Kesenian hadrah juga termasuk seni religi yang meliputi seni suara, seni musik, dan seni tari. Konsep kesenian hadrah adalah menari sambil mengaji yaitu menyanyikan syair dan sholawat yang diiringi oleh musik melayu (gendang atau rebana). Hadrah ditampilkan setiap kegiatan berlangsung di Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional UIN Jakarta dengan tujuan agar tidak pudarnya budaya lokal yang sudah ada dari dahulu. Kemudian, tujuan lebih spesifiknya agar mahasiswa juga mengetahui bahwa budaya Indonesia tidak hanya berupa tulisan saja, tetapi budaya musik dari berbagai jenisnya juga ada dan memiliki nilai estetika dan nilai budayanya tersendiri.

Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional di UIN Jakarta juga menampilkan pameran-pameran lukisan dan karya Sastrawan Indonesia, yaitu Pak Danarto yang melahirkan karya-karyanya sangat fundamental. Selain dikenal sebagai sastrawan, Pak Danarto juga sosok seniman terkenal dengan suasana sufi, membuat karya Danarto sangat menarik dan unik. Tujuan adanya pameran Danarto di Ruang Tamu PKN PBSI UIN Jakarta selain mahasiswa mendalami sastra lisan, seni musik, seni suara, dan seni tari. Mahasiswa juga sudah seharusnya mengetahui tiap coretan pameran lukisan yang memiliki nilai estetika dengan maknanya yang terkandung. Menurut Umam pameran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan memberikan gagasan dari seniman kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan akan terjadi komunikasi antara seniman yang diwakilkan oleh karya seninya dengan publik sebagai apresiator.

Dapat disimpulkan bahwa Ruang Tamu PKN di UIN Jakarta menjadi agenda yang sangat penting untuk menumbuhkan kecintaan mahasiswa terhadap budaya Indonesia dan bergerak bersama untuk melestarikan budaya Indonesia agar meminimalisir tersaingnya budaya-budaya yang datang dari negara asing ke Indonesia, dan mengguncangkan pola pikir pemuda di Indonesia. Maka dari itu, agenda PKN di lingkungan perguruan tinggi ini menjadi titik ruang tamu yang tepat untuk memberikan edukasi ke mahasiswa UIN Jakarta. Melalui agenda PKN 2023 ini, budaya di Indonesia kembali diselenggarakan dan sebagai wadah berekspresi komunitas seni dan budaya yang ada di UIN Jakarta. Selain itu, mahasiswa juga terlibat menjadi bagian mengisi kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional di UIN Jakarta untuk mengekspresikan seni-seni yang dikuasainya, baik seni sastra lisan, seni musik, seni tari, dan seni teater.

Cerita dari penyelenggara Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di UIN Jakarta



Daftar Pustaka

Fariani. Hadrah Kesenian Religi Masyarakat Melayu. Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh, 2017.

Umam, “Pengertian Pameran: Unsur, Jenis, Tujuan, Manfaat, Perencanaan, dan Penyusunan”, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pameran/, diakses pada 1 November 2023.

Zuhdy, Halimi. “Gagasan Pembaharu Islam dalam Karya Sastra (Puisi) Muhammad Iqbal. UIN Maliki Malang Repository. 2011.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

O
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini