Saluang dan Dendang dari Minangkabau

Saluang dan Dendang dari Minangkabau
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam dari ujung barat hingga ujung Sabang hingga Merauke. Minangkabau merupakah salah satu dari budaya tersebut. Didalamnya terdapat unsur-unsur budaya dari nilai, bahasa, kelompok sosial, hingga kuliner. Bahkan, kuliner minang sangat dikenali hingga kancah internasional.

Bicara tentang kesenian, salah satu bagiannya adalah seni musik. Salah satu alat musik yang berasal dari Minang adalah Saluang. Apa itu alat musik saluang? Alat musik ini tergolong sebagai alat musik tiup yang berbentuk panjang dan terdiri dari empat lubang yang terbuat dari bambu halus atau talang. Untuk membuat alat ini, disarankan menggunakan talang dari jemuran kain atau yang hanyut di sungai. Talang ini juga sering digunakan untuk pembuatan lemang, salah satu kuliner khas Minang. Menurut maestro saluang (Riyanto) sebagaimana dikutip dari warisanbudaya kemdikbud, Saluang ini lahir dari sistem teknologi tradisional Minang di zaman dulu yang menggunakan talang sebagai alat dalam menghidupkan api di tungku untuk memasak. Cara menghidupkannya adalah dengan meniup talang tersebut. Ketika ditiup, bambu itu mengeluarkan bunyi ‘luang, luang’. Bunyi unik itu diubah ke bentuk alat musik tiup sehingga dari situlah dasar penciptaan instrumen khas Minang ini yang dinamakan Saluang.

Bagaimana cara membuat saluang?

Dilansir dari Kompas.com, pembuatan Saluang dilakukan dengan cara melubangi bambu yang berukuran panjang 40 – 60 cm dengan empat lubang.

Pertama yaitu menentukan bagian atas dan bawah lubang. Jika saluang terbuat dari bambu, maka bagian atasnya adalah bagia ruas bambu. Bagian atas itu diserut dengan membuat sudut 45 derajat sesuai dengan ketebalan bambu. Pada musik tradisional ini, empat lubangnya dibuat mulai dari ukuran 2/3 dari panjang bambu yang diukur dari atas. Sedangkan, posisi lubang kedua, ketiga, dan keempat diberi jarak setengah lingkar bambu. Besar lubangnya dibuat dengan garis tengah 0,5 cm agar menghasilkan suara yang bagus.

Bagaimana cara memainkannya?

Saluang dimainkan dengan cara meniupkan dan menarik nafas secara bersamaan. Teknik memainkannya dinamakan sebagai teknik manyisiahan angok (menyisihkan nafas) dimana pemain harus melakukan latihan terus menerus agar dapat memainkannya dengan baik.

Di Minangkabau, setiap nagari (daerah pemerintahan khusus secara adat di Minangkabau) memiliki beberapa teknik berbeda dalam cara memainkannya. Ada permainan saluang Singgalang, Pariaman, Solok Salayo, Koto, Suayan, dan Pauah.

Kapan biasanya Acara atau pertunjukkan saluang?

Permainan saluang ini bisa ditemui pada acara perkawinan, batagak rumah (mendirikan rumah), batagak pangulu, dan lain-lainnya. Saluang juga sangat dikenal sebagai musik utama pada Dendang, kata-kata kritik yang biasanya mengenai kondisi sosial yang diiringi oleh musik. Seorang dara atau perempuan akan melantunkan sebuah sastra yang diiringi laki-laki yang memainkan saluang.

Adapun hal yang dikenal dari Saluang ini adalah Dendang. Ini merupakan pertunjukan saluang yang dibawakan oleh pedendang yang menyampaikan kata-kata yang berisi pesan, sindiran, atau kritik halus yang diiringi oleh musik saluang. Biasanya, perempuan berperan di samping pemain saluang yang dimainkan laki-laki. Lantunan saluang juga mengingatkan akan suasana kampung halaman. Irama senada dengan hamparan sawah dan bentang alam indah di Sumatra Barat.

Saluang merupakan bagian dari kekayaan budaya Minangkabau dan Indonesia yang begitu khas dan indah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga dan melestarikan musik tradisional ini agar dapat dinikmati oleh anak cucu nanti. Kreativitas dan kemauan kita sebagai anak Indonesia dapat terus diterapkan guna menggali potensi budaya serta mempertahankan kebudayaan yang kita punya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini