BALALA TRADISI MASYARAKAT SUKU DAYAK KALIMANTAN BARAT
#LombaArtikelPKN2023 #Pekan Kebudayaan Nasional 2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai dengan adanya semboyang Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki banyak sekali keragaman budaya yang ada, sehingga Indonesia tetap menjadi negara yang toleransi tinggi terhadap perbedaan yang ada di indonesia.
Keberagaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai penduduk indonesia sudah seharusnya kita sebagai perantara untuk menyebar luaskan budaya yang ada, pemerintahan juga sebagai suatu subjek yang harus terus mendorong keberagaman yang ada di indonesia termasuk di daerah daerah perdalaman yang masih minim oleh akses,karena itu banyak masih budaya budaya yang belum terekpos sehingga maaih banyak yang belum mengetahui budaya yang ada di daerah itu sendiri. Harapannya pemerinta menjadi salah satu kekuatan Terekposnya budaya yang ada, untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang ada di Indonesia untuk menciptakan negara yang lebih baik.
Salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki Keberagaman etnis adalah Kalimantan Barat. Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia, yang berada di pulau Kalimantan, dengan ibu kota atau pusat pemerintahan berada di kota Pontianak. Luas wilayah provinsi Kalimantan Barat adalah 147.307,00 km². kalimantan barat ini juga banyak sekali menyimpan keberagaman yang masih banyak belum diketahui oleh masyarakat Indonesia termasuk masyarakat yang ada di kalimantan Barat itu sendiri. Terdapat tiga suku yang ada di kalimantan barat yaitu Melayu, Thionghoa dan Dayak,walaupun 3 suku ini yang asli di kalimantan barat juga ada beberapa suku pendatang sehingga di salah satu kota di kalimantan barat terdapat julukan kota toleransi. Kalimantan Barat memiliki suku Dayak yang masih terbilang kental akan kepercaayan dan tradisi yang mereka anut. Salah satunya adalah Balala.
Balala adalah suatu tradisi masyarakat suku dayak yang lebih dikenal masyarakat kalimantan dengan berpantang. Berpantang atah balala adalah salah satu tradisi suku dayak kalimantan untuk menolak bala atau penyakit. Balala ini dilakukan 1 tahun 1 kali, yang di mana masyarakat suku dayak akan mengurung diri selama 1 hari 1 malam.Ada beberapa pantangan yang harus di lakukan oleh masyarakat suku dayak yaitu mereka harus menutup jalan yang ada di kampung mereka dan mereka tidak boleh keluar dari rumah mereka dan mengurung diri selama balala dilaksanakan. Adapun juga larangan ketika berada di dalam rumah yang tidak boleh dilanggar yaitu tidak boleh melakukan aktifitas, teriak, serta mematahkan kayu. Jika hal ini dilanggar akan mendapatkan sanksi atau hukuman dari kepala adat suku dayak, hukuman nya mereka harus menyalek atau mencoletkan sekapur sirih yang berisi sirih,pinang,kapur yang mereka kunyah sendiri, lalu sirih,kapur,pinang yang sudah mereka kunyah itu di coletkan ke jidat orang-orang yang ada di kampung tempat balala itu di laksanakan.
Selama proses balala dilakukan setiap warga suku dayak harus menyimpan daun uwi dan pabayo di atas pintu rumah mereka sebagai penolak bala atau penyakit yang mau masuk ke dalam rumah. Jika sudah mencapai waktu yang telah di tentukan oleh kepala adat suku dayak maka daun uwi dan pabayo harus dikumpulkan kepada kepala adat,setelah semuanya terkumpul akan dilaksanakan upacara adat pembuangan daun uwi dan pabayo yang di hanyutkan di sungai, setelah mereka melakukan upacara pembuangan tersebut selesailah sudah tradisi balala dan masyarakat dayak pun bisa melanjutkan aktivitas seperti biasanya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
