#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung
Siapa si yang tidak mengenal tempe kemul? Kawan GNFI pasti sudah tidak asing dengan jajanan satu ini. Yap, jajanan ini cukup dikenal di kalangan masyarakat dari berbagai daerah. Jajanan khas ini berasal dari daerah Wonosobo. Tempe kemul sangat digemari baik oleh kalangan muda maupun kalangan tua. Hampir sebagian masyarakat Wonosobo membuat sajian makanan ini baik untuk menjamu tamu atau hanya sekedar pelengkap dalam makanan. Tempe kemul kerap ditemui sebagai pelengkap dalam makanan berat seperti sego megono, bubur, nasi urap, hingga soto. Didaerah lain tempe kemul sering disebut dnegan mendoan, namun tentunya mendoan dan tempe kemul khas memiliki perbedaa. Perbedaan ini berasal dari bahan-bahan yang digunakan. Di Wonosobo tempe kemul sangat mudah dijumpai karena tak jarang tempe kemul dijual oleh para pedagang kaki lima.
Dalam bahasa jawa, kemul diartikan sebagai selimut. Sehingga tempe kemul merupakan tempe yang diselimuti dengan adonan tepung. Jajanan khas ini lebih nikmat disantap dalam keadaan hangat loh Kawan GNFI, sehingga penyajiannya biasanya dalam keadaan panas. Perlu Kawan GNFI ketahui Wonosobo merupakan kota dengan suhu udara yang relatif sejuk dan dingin, sehingga hadirnya tempe kemul tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari hal ini didukung dengan penyajian tempe kemul dalam keadaan panas untuk menemani sejuknya udara Wonosobo. Masyarakat Wonosobo beranggapan menyantap tempe kemul ketika hujan atau di pagi hari yang dingin merupakan nikmat yang tiada tara. Hadirnya tempe kemul cocok sekali untuk menghangatkan badan ditengah suhu udara yang dingin.
Kawan GNFI pasti sudah tau dong kalo tempe kemul ini merupakan makanan ringan yang terbuat dari olahan tempe. Nah perlu diingat ya Kawan GNFI bahwa tempe harus dibalut dengan adonan campuran dari gandum dan pati/tepung beras. Campuran tepung ini bertujuan supaya tekstur tempe kemul ketika digoreng tidak lembek. Kemudian supaya lebih berwarna maka adonan tadi diberi kuncai. Adonan campuran gandum biasanya diberi rempah-rempah, salah satu bahannya adalah kunyit, kemudian dihaluskan dan dimasukan ke dalam adonan. Hal ini bertujuan supaya adonan tidak berwarna pucat dan memiliki sedikit warna semu kuning. Tempe yang digunakan pun diris tipis. Adonan dibuat dengan perbandingan tepung yang pas supaya ketika digoreng menghasilkan tekstur yang crispy karena sebagian orang lebih menyukai tekstur tempe kemul yang crispy. Jika mendoan disajikan dalam bentuk setengah matang dan tempe yang berukuran lebar, lain halnya dengan tempe kemul yang memiliki tekstur yang cenderung lebih renyah dan garing serta tempe yang digunakan relatif berukuran lebih kecil dibandingkan tempe yang digunakan untuk pembuatan mendoan. Hal inilah yang membedakan tempe kemul dengan tempe mendoan. Kawan GNFI yuk simak gambar perbedaan mendoan dan tempe kemul berikut!
Nah dari gambar diatas Kawan GNFI pasti sudah bisa membedakan nih antara mendoan dan tempe kemul. Perbedaan paling khas adalah tempe kemul menggunakan banyak kuncai dan digoreng garing, sedangkan mendoan cenderung menggunakan lebih sedikit kuncai serta digoreng dengan keadaan yang tidak begitu garing. Bisa dibilang tekstur tempe mendoan sedikit lebih lembek dibandingkan dengan tempe kemul.
Kawan GNFI penasaran ngga si kenapa bisa rasa tempe kemul itu nagih banget? Jadi, rasa nikmat tempe kemul ini berasal dari rempah-rempah khas wonosobo. Hal ini menyebabkan rasa yang gurih dengan cita rasa yang akan membuat siapapun yang memakannya akan ketagihan. Tekstur tempe kemul yang crispy biasanya disebabkan oleh penggunaan pati teles (pati basa) atau bisa dengan alternatif tepung beras. Hal ini membuat tempe kemul sangat digemari oleh kalangan anak muda yang gemar dengan makanan renyah.
Sebagai seseorang yang hampir 10 tahun tinggal di Wonosobo, penulis sudah terbiasa melibatkan tempe kemul dalam berbagai aktivitas. Penulis juga sering membuat tempe kemul baik untuk pelengkap makanan sehari-hari maupun untuk acara-acara besar seperti pengajian hingga acara peringatan ulang tahun. Dalam tradisi Wonosobo, jika seorang balita merayakan weton nya akan dibuatkan ‘momongan’, umumnya sajian dalam momongan ini berupa nasi urap, ikan asin, serta tempe kemul. Kemudian orang tua dari bayi tersebut akan mengundang para tetangga untuk berdoa bersama kemudian dilanjutkan makan bersama.
Tempe kemul selalu menemani kehangatan keluarga penulis ketika ngopi bersama sembari bercengkrama bersama keluarga. Saat ini penulis merupakan anak rantau yang sedang menimba ilmu di kota orang. Di kota orang ini lah penulis merindukan hadirnya tempe kemul dalam menemani kehidupan sehari-hari. Bahkan teman-teman penulis yang berasal dari berbagai kota bahkan dari luar pulau mengatakan sangat merindukan cita rasa khas tempe kemul Wonosobo ketika mereka berkunjung di Wonosobo.
Sebagai seseorang yang tumbuh besar di daerah dengan makanan khas tempe kemul ini, merasa sangat bangga ketika mengetahui bahwa tempe kemul masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda 2022 atau yang kerap disebut WBTB. Dilansir dari Wonosobozone menyatakan bahwa Tempe kemul ditetapkan sebagai WBTB sehingga hal ini dapat mepertegas bahwa tempe kemul merupakan makanan khas dari Wonosobo. Masuknya tempe kemul kedalam WBTB 2022 terutama cita rasa nya yang khas Wonosobo dapat meningkatkan pendapatan UMKM lokal. Sensasi menikmati tempe kemul dengan vibes sejuk kota Wonosobo tentunya tidak akan didapatkan di tempat lain. Hal ini menyebabkan tempe kemul menjadi makanan yang dapat bersaing dan dapat menarik wisatawan dari luar
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
