Bertamu di Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional

Bertamu di Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023

#PekanKebudayaanNasional2023

#IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) merupakan platform aksi bersama yang menyediakan ruang bagi keberagaman ekspresi budaya dan mendorong interaksi antar masyarakat guna memperkuat kebudayaan yang ada di Indonesia. Acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sudah terselenggara dari tahun 2019. Acara yang terselenggara 20-29 Oktober 2023 ini sangat memukau.

Pekan Kebudayaan Nasional 2023 mengusung tema “Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan”. Maksud tema ini adalah untuk memberikan makna dan relevansi dalam setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan yang dilakukan yang tetap berakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal. Sehingga dengan adanya Pekan Kebudayaan Nasional mampu untuk mempersatukan semuanya.

Bertemu di ruang tamu Pekan Kebudayaan Nasional yang ada di Galeri Nasional Indonesia memberikan banyak sekali pemahaman dan pelajaran yang berarti. Pengunjung disambut oleh ilustrasi alat perontok padi yang sudah dimodifikasi menjadi lebih modern, selain itu pengunjung akan menemui banyak ruang tamu dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.

Ruangan ini menjadi titik temu pengunjung untuk mengekspresikan diri, menikmati teknologi terkini dan bermain permainan untuk menyenangkan hati.

Tidak hanya itu, pengunjung yang berkunjung ke Galeri Nasional Indonesia juga akan menemukan ruangan tamu yang mendeskripsikan akal dan kreativitas masyarakat daerah timur dalam memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai. Ruang tersebut diberi nama “Akal-Akalan Timur”, unik dan memang menarik untuk dikulik karena banyak hal menarik disini, sebagai contoh pemanfaatan barang bekas bor dan pipa yang dimanfaatkan dengan maksimal menjadi alat pemotong rumput. Tidak berhenti sampai disini, karena ada juga pemanfaatan barang bekas lainnya yang unik, seperti penggunaan kembali jeruji pada kipas angin yang digunakan untuk tempat gorengan. Sungguh ide yang gemilang.

Tidak hanya itu, banyak sekali pameran yang menakjubkan, seperti halnya pameran tokoh modifikasi pewayangan yang ditampilkan, pengunjung juga dapat menyimak pertunjukannya melalui layar yang sudah disediakan, hal ini tentu menjadi pengalaman unik pengunjung karena dapat menyaksikan pertunjukan secara langsung.

Di salah satu ruang tamu juga disediakan display yang mengangkat tema pemanfaatan sampah yang dapat diolah menjadi berbagai hal yang bernilai, seperti halnya ampas kopi yang dimanfaatkan menjadi sabun, plastik kemasan yang dimanfaatkan menjadi kerajinan yang lebih bernilai. Hal ini tentu menjadi angin segar bagi para pengunjung untuk belajar mengolah sampah menjadi barang yang berguna dan memiliki nilai jual.

Hal yang menarik lainnya ketika berkunjung ke Pekan Kebudayaan Nasional ini adalah adanya pertunjukan yang ditampilkan dan dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Seperti halnya Konser Ceramah Tanah Papua, ini merupakan sebuah pertunjukan apik dari rekan-rekan di tanah Papua yang sangat memanjakan mata pengunjung. Mereka memberikan penampilan berupa pertunjukan musik yang mana setiap pemainnya membawakan alat musik tradisionalnya. Harmoni yang dihasilkan dari alunan musik itu sangatlah indah, ditambah dengan vokalis yang mampu menghipnotis pengunjung agar lebih masuk dan menikmati suasana. Semua terpukau dengan penampilan yang luar biasa itu.

Tidak ada pengalaman yang biasa saja ketika menjadi tamu di titik temu Pekan Kebudayaan Nasional, semua luar biasa dan memukau di setiap titiknya. Pengalaman luar biasa ini menjadi dasar bahwasanya sebagai generasi muda Indonesia sudah sepantasnya ikut andil dalam merawat kebudayaan agar tetap lestari dan mampu mengembangkan budaya, kebiasaan dan kreativitas menjadi satu agar tetap lestari.

Yuk rawat kebudayaan dan jadilah saksi dari sebuah perubahan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini