Mengatasi Rasa People Pleaser

Mengatasi Rasa People Pleaser
info gambar utama

Kawan GNFI, apakah kalian orang yang mudah bilang tidak atau sebaliknya?

Mudah tidak nya untuk menolak atau say to no ketika berhadapan dengan situasi atau hal yang tidak sesuai dengan diri kita? Lantas, apa kaitannya pertanyaan ini dengan mengatasi rasa people pleaser?. Dilansir dari siloamhospitals yang mengartikan people pleaser sebagai istilah untuk seseorang yang selalu berusaha untuk memenuhi atau menyenangkan ekspektasi orang lain.

Penyebab ini terjadi diantaranya : adanya rasa insecure, trauma, pola asuh orang tua yang salah. Jika terus dibiarkan ini akan berdampak pada mental health. Bagi orang-orang yang mengalami people pleasure akan merasakan dampaknya seperti :

  • Mengalami gangguan kecemasan dan stres ; ini terjadi karena orang tersebut merasa bertanggung jawab atas ekspektasi orang lain terhadap dirinya
  • Hilangnya jati diri ; akan merasa tertekan dan kehilangan jati diri karena karena terlalu sibuk memikirkan dan merasa bertanggung jawab atas orang lain.
  • Mengalami gangguan emosi ; hal ini akan terjadi apabila terus memendam amarah, ini akan menimbulkan berbagai gangguan emosi seperti bipolar.

Awalnya mungkin merasa biasa saja untuk menyenangkan atau bertanggung jawab akan ekspektasi orang lain, tapi jika berulang akan membuat diri ini lelah. Tidak semua orang beruntung karena lahir di keluarga yang memiliki pola asuh yang baik. Mereka yang tidak beruntung harus berusaha jauh lebih keras untuk tetap taugh menjalani hidup dan bahkan mewujudkan mimpi mereka. Itulah mengapa people pleasur ini sulit menolak karena merasa telah banyak dikasihi, dan akhirnya terus melakukan hal serupa. Namun, hal ini belum menjamin seseorang terbebas dari people pleaser. Menurut Smita Psikolog UGM dalam ugm.ac.id mengatakan bahwa people pleaser bisa terjadi kepada siapa saja. Sebab sebuah kewajaran jika memiliki keinginan agar disukai orang lain.

Sumber gambar : Pixabay Maklay62
info gambar

Ada yang bisa selamat jika berhasil mengendalikan emosinya dan tetap menjaga mental health nya, namun banyak juga yang gagal dan memicu stres. People pleaser ini dapat dihindari dengan berbagai cara diantaranya :

  • Hilangkan rasa tidak enakan dengan berani bersikap tegas kepada diri sendiri dan juga dengan orang lain. Ketika tidak mampu menyenangkan atau membantu orang lain bukan berarti diri ini egois dan tidak berempati
  • Memaafkan, karena akan lebih meringankan kita dalam menjalani hidup dengan memaafkan kesalahan di masa lalu yang membuat berkurangnya rasa percaya diri
  • Mengutamakan kebahagiaan diri sendiri, dengan mencintai diri sendiri.
Aficionado autodidacta
info gambar

Mulailah berani dan tegas menyatakan pendapat dan melakukan penolakan, tingkatkan rasa percaya diri agar bisa didengar dan diterima kehendak yang diinginkan. Nah, gimana Kawan, lebih baik mencegah daripada mengobati rasa sakit yang muncul dari diri sendiri. Ingat manusia adalah makhluk yang bebas, sempurna, maka sudah selayaknya lebih mencintai dan mengutamakan diri sendiri dahulu. Tentunya pengendalian emosi menjadi faktor yang penting. Bukan karena kita dapat terus meredam kekesalan atau amarah, terus bisa seenaknya sama diri sendiri dan mengutamakan orang lain.

Ada kata-kata yang bisa diingat, bagaimana bisa membuat orang lain bahagia apabila diri sendiri belum bahagia. Come on berani ya Kawan, untuk menolak ketika sudah tidak berkenan. Tapi dengan ini bukan berarti bisa seenaknya ya, tetap harus menghargai orang lain dan tidak menjadi pribadi yang egois, hanya saja perlu memberi batasan kapan harus berempati dan harus tegas dengan diri sendiri. Jadi pilihannya sekarang ada di kawan ya, mau tetap menomor duakan orang lain atau mengutamakan diri sendiri.

Referensi :

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-people-pleaser

https://ugm.ac.id/id/berita/23447-psikolog-ugm-bagikan-tips-atasi-people-pleaser/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini