Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Peningkatan HIV(human immunodeficiency virus)

Dampak Kemajuan Teknologi Terhadap Peningkatan HIV(human immunodeficiency virus)
info gambar utama

Halo, Kawan GNFI!

Kesehatan adalah manifestasi jangka panjang yang akan menentukan kualitas hidup kita serta penentu tingkat pencapaian dalam hidup. Namun, manifestasi ini di tentukan oleh pola dan gaya hidup yang sehat. Akan tetapi, sangat disayangkan, kebiasaan gaya dan pola hidup yang buruk sulit untuk diubah, sehingga hal ini mengakibatkan dampak terhadap status kesehatan.

Kawan GNFI, seiring berkembangnya zaman dan teknologi memberi dampak perubahan yang signifikan terhadap aspek kehidupan manusia. Namun, perkembangan ini seringkali di salah gunakan oleh beberapa individu, seperti penggunaan teknologi dengan mengakses internet untuk menonton video porno dan terjadinya imitasi adegan yang di tonton di kehidupan nyata.

Sehingga hal ini menjadi salah satu maraknya perilaku kekerasan seksual, bahkan kegiatan memperluas terjadinya hubungan seks di luar nikah.

Pedoman Etika Kecerdasan Buatan Tengah Disiapkan, Bagaimana Perkembangannya?

Teknologi merupakan sebuah sarana yang mempermudah sistem kerja serta perolehan informasi secara cepat, serta akses data dan tontonan yang di pertontonkan.

Perilaku buruk seperti ini dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada sistem kesehatan loh Kawan GNFI sekalian! Jika perilaku seks semakin berkembang. Hal ini akan menimbulkan potensi penyakit reproduksi yang salah satunya ialah HIV yang cukup berbahaya.

HIV (human immunodeficiency virus) merupakan jenis virus yang menyerang atau menghancurkan sel CD4. Sel CD4 merupakan sel darah putih atau yang di sebut Leukosit. Sel darah putih atau leukosit merupakan sel darah yang memiliki peran penting dalam pertahanan tubuh terhadap penyakit akibat infeksi virus maupun bakteri dengan membentuk antibodi tubuh.

Leukosit atau sel darah putih ini dibagi menjadi dua bagian berdasarkan ada tidaknya dalam sitoplasma, yaitu Granulosit dan Agranulosit.

Granulosit merupakan jenis sel darah putih yang memiliki butiran dalam sitoplasma. Granulosit memiliki fungsi dalam proses Fagositosis atau proses penghancuran mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Granulosit memiliki beberapa bagian yakni neutrofil, eosinofil, dan basofil.

Sedangkan Agranulosit merupakan jenis sel darah putih yang tidak memiliki butiran dalam sitoplasmanya. Agranulosit memiliki fungsi dalam pembentukan antibodi tubuh, ketika terinfeksi oleh bakteri maupun virus serta jenis mikroorganisme lainnya.

Di Indonesia tercatat Jumlah kumulatif ODHA ditemukan (kasus HIV) yang dilaporkan sampai dengan Maret 2021 sebanyak 427.201 orang, sedangkan jumlah kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan Maret 2021 sebanyak 131.417.

Hal ini di karenakan kurangnnya inisiatif serta pengetahuan terhadap penyakit virus HIV-AIDS ini dan penularan serta pencegahannya. Hal ini yang membuat penyuluhan edukasi mengenai HIV-AIDS sangat penting untuk di terapkan sejak dini, sehingga dapat mencegah perilaku yang dapat mengakibatkan terjadinya infeksi patogen HIV yang dapat mengakibatkan komplikasi serius terhadap kesehatan tubuh.

Asal-usul Tinta Pemilu: Berawal dari India, Dibuat Jadi Lebih Baik oleh Indonesia

Ada beberapa jalur penularan dan penyebab HIV:

  1. Melalui seks bebas.
  2. Gonta-ganti pasangan dalam kegiatan atau perilaku seks.
  3. Tranfusi darah yang tidak jelas status kemanan sumber darah.
  4. Cairan ASI yang disalurkan ke bayi oleh ibu hamil yang terinfeksi HIV.
  5. Melalui air mani.Hal ini terjadi pada proses ejakulasi ketika melakukan kegiatan intim.
  6. Cairan vagina.
  7. Penggunaan spluit secara bergantian dengan ODHA.

Beberapa kegiatan yang tidak menimbulkan terjadinya penularan HIV-AIDS sebagai berikut:

  1. Berpelukan.
  2. Berciuman.
  3. Serumah atau satu tempat tinggal.
  4. Bersentuhan atau berjabat tangan.
  5. Menggunakan jamban yang sama.
  6. Menggunakan peralatan yang sama.
  7. Gigitan serangga.
  8. Melalui napas atau udara saat berkomunikasi.

Kawan GNFI, beberapa poin di atas tidak menjadi wadah penularan patogen HIV dikarenakan patogen HIV hanya menular melalui cairan tubuh. Permasalahan penularan HIV di Indonesia cukup memprihatinkan dan banyak memakan korban, baik usia dini, remaja, dewasa hingga lansia.

Tak sedikit hal ini, diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan, serta edukasi dini terhadap bahaya penularan dan cara pencegahan HIV. Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita telah terjangkit HIV? berikut tanda dan gejala yang akan kita alami ketika telah terinfeksi HIV-AIDS:

  1. Demam.
  2. Sakit kepala.
  3. Otot dan sendi yang sakit.
  4. Sakit perut.
  5. Diare.
  6. Kelenjar getah bening yang bengkak.
  7. Ruam pada kulit.

Ada beberapa individu yang terjangkit HIV yang akan menjadi AIDS, tetapi tidak mengalami gejala flu atau akan sembuh dengan sendirinya. Hal ini disebabkan tingkat kekebalan tubuh yang masih mampu melakukan fungsinya dalam melakukan penolakan virus.

Wuling BinguoEV Capai Angka Lebih dari 1.000 SPK dalam Sepekan, Apa Alasannya?

Kawan GNFI sekalian, sebenarnya kita dapat melakukan pencegahan HIV-AIDS mulai dini dengan beberapa cara:

  1. Hindari seks bebas yang bergonta-ganti pasangan.
  2. Gunakan kondom, apabila pasangan anda tergolong ODHA.
  3. Hindari menyusui bayi, apabila ibu terdiagnosis HIV-AIDS.
  4. Edukasi seks bebas sejak dini terhadap anak remaja.
  5. Hindari penggunaan spuit atau suntik secara bergantian.
  6. Hindari penerimaan tranfusi darah yang tidak jelas asal-usul dan keamanannya.
  7. Menjaga pola makan yang benar dan bergizi.
  8. Rutin berolahraga.
  9. Menjaga pola tidur yang teratur.


(https://pyfahealth.com/blog/penyebab-dan-gejala-hiv-pada-pria-yang-perlu-diwaspadai/)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini