Lebah merupakan hewan yang sangat penting bagi ekosistem kehidupan. Tetapi keberadaan serangga ini terancam dan makin mengkhawatirkan bila tidak dilakukan pencegahan terhadap populasinya.
Dinukil dari VOI Indonesia, berdasarkan Penelitian Perhimpunan Entomologi Indonesia (PEI) tahun 2020 terungkap adanya penurunan sebesar 57 persen populasi lebah di Indonesia. Berkurangnya habitat hutan disebut salah satu faktornya.
Peneliti dan pemerhati lebah, Purnomo menjelaskan populasi lebah hutan penghasil madu dengan ukuran terbesar di dunia, apis dorsata semakin terdesak dari tahun ke tahun karena habitatnya yang terancam di Indonesia.
Hewan Penopang Kehidupan, Apa Saja Peran Lebah bagi Lingkungan?
“Apis dorsata di hutan habitatnya. Dia menempati pohon-pohon menjulang tinggi. Sekarang pohon-pohon sudah banyak ditebang. Pakannya juga sudah berubah akibat alih fungsi hutan, jadi hutan tanaman industri (HTI) dan perkebunan kelapa sawit,” ucapnya.
Merugikan manusia
Entomologis dari Departemen Proteksi Tanaman IPB Damayanti Buchori menjelaskan hilangnya lebah ternyata bisa berdampak buruk kepada manusia. Apalagi serangga ini dibutuhkan dalam kehidupan.
“Kerugian kehidupan ketika tidak ada serangga terlalu banyak sekali, sebagai contoh, lebih dari 75 persen tumbuhan diserbuki oleh serangga penyerbuk, dengan mayoritasnya adalah lebah,” ucapnya yang dimuat Detik.
Mengenal Budi Daya Lebah yang Aman Tanpa Takut Disengat
Damayanti mengungkapkan bila tidak ada penyerbuk maka tumbuhan itu tidak bisa bereproduksi dengan baik. Hal ini akan berdampak pada hilangnya spesies tumbuhan tersebut dan juga hasil pertanian akan menurun.
Damayanti menambahkan bahwa para ahli menyebut kehidupan akan runtuh bila serangga hilang dari muka bumi. Karena itu, mencegah kemungkinan terburuk, perlu dilakukan berbagai hal untuk mencegah menurunnya populasi lebah.
Konservasi hutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan konservasi hutan merupakan bagian penting dari upaya menjaga kelestarian lebah yang berperan penting dalam penyerbukan.
“Hilangnya lebah bukan hanya menyebabkan berkurangnya sumber makanan dan pendapatan masyarakat lokal tapi juga menurunkan polinasi dan biodiversitas di mana sebagian besar polinasi dari tumbuhan dilakukan oleh lebah,” kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno yang dimuat Antara.
Kelahiran Badak Sumatra Secara Terus Menerus di TNWK Jadi Tanda Ekosistem Kian Membaik
Wiratno mengungkapkan lebah memiliki peran krusial sebagai penyerbuk atau polinator. Karena itu, berbagai macam usaha perlu dilakukan untuk meningkatkan perhatian masyarakat soal lebah.
Masyarakat hutan di Indonesia terdapat 26 ribu desa atau 30 persen dari total jumlah desa di Indonesia. Masyarakat tersebut dapat memanfaatkan lebah sebagai sumber nutrisi dari madunya dan sebagai sumber pendapatan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News