Mengapa Kita Suka dengan Film Horror?

Mengapa Kita Suka dengan Film Horror?
info gambar utama

Tentu Kawan GNFI sudah tidak asing dengan genre horor, bukan? Mulai dari film The Shining (1980), The Exorcist (1973), juga media horror modern seperti The Conjuring (2013), banyak film yang telah menarik perhatian banyak orang. Genre ini merupakan salah satu macam media yang paling populer dan juga dinikmati oleh masyarakat.

Dengan ciri khas yang relatif unik dan dengan genre lainnya, horor dengan sengaja membuat audiensnya merasa perasaan takut saat menontonnya. Dengan mengingat hal tersebut, timbul pertanyaan, mengapa kita menyukai horor? Bagaimana kita bisa merasakan takut dan menikmati apa yang kita tonton bersamaan?

Apa Itu “Horror”?

Kata “horror” berasal dari bahasa yunani yang berarti “merasa ngeri” atau “bergidik”. Dalam pandangan modern sekarang, horor bisa diartikan sebagai respon berkat stimulus visual yang mengejutkan. Pada genre ini, kehadiran suatu kejahatan (bisa disalurkan melalui manusia, mahluk, supernatural) yang menyebabkan gangguan besar dalam naratif, dan biasanya harus dikalahkan.

Horor juga memiliki berbagai subgenre, beberapa di antaranya adalah supernatural, okult, paranormal, horor psikologis, slasher, dan found footage.

Mengapa Kita Suka dengan Film Horror?

  • Rasa Ingin Tahu

Rasa ingin tahu adalah karakteristik penting dan alami pada manusia. Konsep rasa ingin tahu ini penting dalam menjawab mengapa kita suka dengan genre horor. Narasi dalam genre horor yang biasanya relatif ekstrim mengaktifkan rasa ingin tahu kita. Misalnya, Kawan GNFI penasaran akan bagaimana seorang tokoh bereaksi pada kejadian yang berbahaya.

Selain itu, kita juga mencoba untuk menempatkan diri kita sendiri pada posisi tokoh tersebut. Menanyakan diri sendiri pertanyaan seperti “Apa yang kita akan lakukan kalau kita berada di posisi tersebut?”. Rasa ingin tahu kita juga diaktifkan dengan kejahatan yang menjadi salah satu aspek umum di genre film horor. Kejahatan yang keluar dari konteks yang “normal” memicu rasa keingintahuan Kawan GNFI.

  • Sensation Seeking

Beberapa dari orang seringkali menonton film horor karena mereka mencari sensasi atau perasaan tertentu. Mereka bisa puas ketika film horor memicu perasaan ketegangan. Ini juga bisa menjadi alasan mengapa banyak orang suka menonton film action, atau film lainnya yang melibatkan perasaan ketegangan tersebut.

Sama halnya dengan seseorang yang suka melakukan aktivitas yang ekstrem. Mereka menikmati perasaan adrenalin yang timbul dari kegiatan tersebut.

  • Safety Zone

Horor memungkinkan kita untuk merasa takut, dan ngeri dengan cara yang diterima secara sosial. Kita bisa menikmati perasaan negatif tersebut tanpa konsekuensi yang asli. Berbeda dengan jika skenario tersebut terjadi di kehidupan nyata. Perasaan negatif yang muncul tidak bisa kita nikmati karena kita tahu itu asli.

Namun, dalam film, ada layar yang memisahkan kita dari fiksi dan kenyataan. Oleh karena itu, kita bisa menikmati teror dari film horor lalu kembali ke kehidupan kita sehari-hari tanpa konsekuensi yang berat.

  • Control

Kita bisa menikmati film horor karena kita memiliki kemampuan untuk mengendalikan situasi tersebut. Misalnya, seseorang memiliki pilihan untuk tetap menonton atau memutuskan untuk berhenti menonton film tersebut.

Tentu tidak semua orang menyukai genre horor. Orang-orang yang menikmati kegiatan dengan risiko yang tinggi cenderung untuk lebih menyukai film horor. Ini disebabkan oleh adrenalin yang terpicu oleh film horor. Remaja juga lebih cenderung untuk tertarik pada horor daripada orang lanjut usia dan anak kecil. Anak kecil memiliki kesulitan untuk membedakan antara realitas dan fiksi. Maka dari itu, mereka mudah untuk takut saat menonton horor.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa genre horor disukai oleh banyak orang karena efek unik yang ditawarkan dan berbeda dari genre lainnya. Horor secara khusus memiliki tujuan untuk menakuti penonton. Ketakutan ini kemudian menjadi perasaan positif yang memuaskan bagi penonton setelah menontonnya.

Ini dikarenakan adanya penghalang yang memisahkan fiksi dan kenyataan. Hal tersebut menimbulkan rasa aman karena penonton sadar bahwa itu tidak nyata. Mereka juga memiliki kendali atas emosi dan tindakan mereka apakah mereka harus terus menonton atau tidak. Banyak orang juga menikmati sensasi adrenalin yang terpicu oleh horor. Itulah alasan mengapa horor bisa dinikmati meski ada emosi negatif yang muncul berkatnya.

Sumber:

  • https://www.cinemafocus.eu/Studi%20sul%20cinema/horror.html
  • https://citeseerx.ist.psu.edu/document?repid=rep1&type=pdf&doi=1a004798444719ad2672dd9031773e04123685a3
  • https://doi.org/10.1386/host.8.1.147_1
  • https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2019.02298/full

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

CW
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini