Tantangan Demografi Dorong Singapura Naikkan Pajak Penjualan menjadi 9% Mulai Tahun Baru

Tantangan Demografi Dorong Singapura Naikkan Pajak Penjualan menjadi 9% Mulai Tahun Baru
info gambar utama

Warga Singapura bersiap menghadapi peningkatan tarif pajak penjualan negara, yang akan diterapkan pada awal tahun baru. Langkah ini diambil oleh pemerintah sebagai upaya untuk mengokohkan stabilitas keuangan negara menghadapi peningkatan belanja sosial yang diantisipasi, terutama mengingat pertumbuhan penduduk yang cepat di negara ini.

Peningkatan ini melibatkan tarif Pajak Barang dan Jasa, yang berlaku untuk sejumlah barang mulai dari kebutuhan pokok hingga barang mewah seperti perhiasan berlian. Tarif pajak akan dinaikkan satu poin persentase, mencapai 9% pada hari Senin mendatang. Langkah ini merupakan bagian dari fase kedua dari program kenaikan pajak yang sudah diumumkan, di mana tahun ini pajak penjualan sudah ditingkatkan dari 7% menjadi 8%, setelah tidak berubah selama 15 tahun.

Peningkatan ini terjadi di tengah lonjakan biaya hidup yang terus meningkat, mendorong anggota parlemen dari pihak oposisi untuk mendesak penundaan implementasi kebijakan tersebut. Meskipun angka inflasi inti di Singapura mengalami penurunan menjadi 3,2% pada bulan November dari puncaknya sebesar 5,5% pada Januari dan Februari, namun tetap menjadi perhatian utama. Ini disebabkan oleh proyeksi bank sentral yang memperkirakan inflasi rata-rata mencapai 2,5-3,5% pada tahun 2024.

Pemerintah telah menyatakan bahwa kenaikan pajak merupakan langkah yang tidak terhindarkan untuk memperkuat keuangan negara menghadapi pertumbuhan populasi lanjut usia di Singapura dan meningkatnya biaya perawatan kesehatan. Diperkirakan bahwa pada tahun 2030, sekitar seperempat dari total populasi Singapura akan berusia 65 tahun ke atas.

Pada bulan Agustus, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong menyampaikan pandangannya dalam sebuah tanggapan di parlemen bahwa "mengundurkan peningkatan GST hanya akan menimbulkan masalah yang lebih kompleks di masa depan, menyusul penurunan sumber daya yang lebih terbatas untuk memenuhi kebutuhan fiskal yang terus meningkat."

Pemerintah telah memberikan dukungan finansial kepada rumah tangga melalui "paket jaminan" senilai lebih dari S$10 miliar ($7,55 miliar), termasuk pembayaran tunai antara S$200 hingga S$800 kepada seluruh warga dewasa Singapura pada bulan ini.

Beberapa pengecer telah berjanji untuk sementara waktu menyerap dampak kenaikan pajak. Misalnya, perusahaan furnitur IKEA menyatakan niatnya untuk menanggung kenaikan sebesar 1%, meskipun belum menentukan berapa lama kebijakan ini akan berlaku. Di sisi lain, jaringan supermarket FairPrice Group berencana untuk menanggung kenaikan pajak pada 500 produk penting seperti beras dan sayuran.

Sumber: Reuters

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

Terima kasih telah membaca sampai di sini