Putri Handayani, Orang RI Pertama yang Sampai di Kutub Selatan

Putri Handayani, Orang RI Pertama yang Sampai di Kutub Selatan
info gambar utama

Putri Handayani berhasil meraih gelar perempuan Indonesia pertama yang sampai di Kutub Selatan. Setelah mengarungi Antarktika selama 8 hari menggunakan ski, ia akhirnya sampai di Kutub Selatan pada 28 Desember 2023, pukul 13.00 siang waktu Punta Arena, Cile.

“Indonesia di Kutub Selatan,” soraknya dalam video singkat yang dia bagikan di Instagram, Kamis (18/1/2024).

Putri, penjelajah asal Serdang Bedagai, Sumatra Utara, memulai petualangan ekstremnya pada 21 Desember 2023. Dia berangkat dari garis lintang 89 derajat selatan menggunakan ski dengan menarik 30 kilogram (kg) sled sejauh 2,74 kilometer (km).

Keesokan harinya, Putri telah berjalan sejauh 8,5 km, melawan suhu -25 derajat celsius di bawah matahari yang tertutup awan. Pada hari ketiga, dia dihadapkan dengan cuaca yang lebih buruk dari sebelumnya, perjalanannya sudah sejauh 15 kilometer.

Matahari akhirnya muncul pada 24 Desember. Putri dan tim berkesempatan merayakan natal di hamparan es Antarktika dengan mendirikan pohon natal dari ski dan trekking poles.

Alhamdulillah hari ini cerah. Kemarin itu dua hari terakhir enggak kelihatan apa-apa. Sekarang paling enggak kelihatan horizon line-nya,” jelasnya.

Khansa Syahlaa, Penakluk 89 Gunung di Dunia Berusia 18 Tahun

Pada hari kedelapan, Putri akhirnya sampai di Kutub Selatan setelah menempuh jarak 111 km menggunakan ski. Dia sontak mengangkat bendera Merah Putih dan mengibarkannya dengan bangga.

Sebelum mencapai titik 90 derajat selatan, Putri berhenti sebentar di Ceremonial South Pole untuk melakukan selebrasi di tengah 12 bendera negara yang menandatangani Perjanjian Antarktika.

Penjelajahan yang dijalani Putri bertajuk Road to The Explorer’s Grand Slam “Antarctic 8 Expedition”. Ekspedisi ini awalnya terdiri dari dua tahap. Pertama, pendakian ke puncak tertinggi di Benua Antartika, yakni Gunung Vinson setinggi 4.892 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada 6—13 Desember. Tahap kedua menuju titik 90 derajat selatan.

Namun, cuaca yang sangat buruk memaksa Putri dan tim untuk tidak melanjutkan misi tahap pertama. Pendakian Gunung Vinson harus terhenti pada 12 Desember ketika Putri sedang berjalan menuju puncak (summit day), tapi terhalang angin kencang.

Demi keselamatan diri, tim memutuskan berbalik dan turun ke Vinson Base Camp untuk beristirahat, lalu melanjutkan ekspedisi berikutnya ke titik 90 derajat selatan.

“Saya tidak bisa merasakan jari-jari saya saking dinginnya. Hari itu suhu sekitar -38 derajat celsius, yang dengan wind chill terasa hingga -45 sampai -50 derajat celsius. Risiko frostbite sangat tinggi dalam kondisi seperti ini, sehingga saya dan tim memutuskan untuk turun,” cerita Putri.

Pentingnya Indonesia Masuk Dewan Kawasan Kutub Utara (Arktik)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini