Kenapa Saat Imlek Wajib Makan Mie Tapi Dilarang Makan Bubur?

Kenapa Saat Imlek Wajib Makan Mie Tapi Dilarang Makan Bubur?
info gambar utama

Tahun baru Imlek akan segera datang dan menjadi hari libur nasional. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan libur nasional saat tahun baru Cina.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, China Wang Wenbin menyebutkan bahwa Tahun Baru Imlek telah menjadi hari libur di lebih dari 20 negara, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Di Indonesia, perayaan Imlek memiliki tradisi tersendiri. Tentunya tradisi tersebut tidak kalah meriah dibandingkan negara-negara lain. Masyarakat Tionghoa, khususnya di Indonesia juga memiliki mitos-mitos unik yang menjadi tradisi dan kepercayaan saat merayakan Tahun Baru Imlek.

Mereka memiliki banyak pantangan yang harus dihindari agar kehidupannya dipenuhi keberuntungan.

Dua mitos pantangan unik tersebut di antaranya ialah mie menjadi hidangan wajib saat perayaan Imlek. Sementara itu, bubur menjadi pantangan yang harus dihindari untuk disantap saat Imlek.

Mengapa demikian?

Hidangan Imlek: Lontong Cap Go Meh, Makanan Akulturasi Jawa – Tionghoa

Mie Goreng (Siu Mie), Menu Wajib Saat Imlek

Mie goreng atau biasa dikenal sebagai Siu Mie merupakan salah satu menu wajib dalam perayaan Imlek bagi etnis Tionghoa. Bukan tanpa alasan, mie menjadi makanan yang harus ada di meja makan saat tahun baru Cina karena memiliki makna yang dalam.

Mie dalam kepercayaan Tionghoa melambangkan harapan dan doa agar terus panjang umur. Hal ini sesuai dengan bentuk mie yang cukup panjang dibandingkan makanan lain. Oleh karena itu, aturan makan mie saat Imlek di kalangan Tionghoa ialah menyantap mie secara utuh hingga bagian ujung tanpa menyisakan sedikitpun.

Bahkan, dalam proses memasak pun mie harus dalam keadaan utuh dan tidak boleh terputus. Jika mie terputus, menurut kepercayaan Tionghoa, umurnya akan dapat berkurang. Mie yang digunakan saat Imlek tentu berbeda dengan mie goreng biasa. Mie goreng khas Imlek lebih panjang daripada mie kebanyakan.

Mie goreng panjang umur khas Tionghoa juga disebut sebagai Chang shou mian.

Sebelum menyantap mie, seluruh anggota rumah harus berdiri mengelilingi piring mie. Kemudian, mereka beramai-ramai menarik mie ke segala arah dengan sumpit dengan diliputi perasaan syukur dan gembira. Perasaan tersebut dimanifestasikan agar rezeki dan kebahagiaan yang panjang dan tidak ada habisnya.

Filosofi Kue Mangkuk yang Tak Ketinggalan dalam Perayaan Imlek

Larangan Makan Bubur Saat Tahun Baru Cina

Jika mie menjadi menu wajib, lain halnya dengan bubur. Bubur dalam kepercayaan Tionghoa justru menjadi pantangan untuk dimakan.

Menurut etnis Tionghoa, bubur merupakan representasi makanan masyarakat miskin atau tidak mampu. Oleh karena itu, saat tahun baru, masyarakat Tionghoa harus menjauhi hal-hal yang identik dengan hal-hal buruk. Makan bubur saat Imlek dipercaya dapat membawa doa buruk yang akan terjadi di sepanjang tahun.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Pengamat dan Peneliti Budaya Tionghoa Indonesia, Agni Malagina dalam Kompas.

"Kepercayaannya jangan makan bubur atau menyajikan bubur di rumah pas hari pertama Imlek. Nggak beruntungnya akan sepanjang tahun. Jadi pas tahun baru, jangan makan bubur, tabu kalau memulai hari baru dengan bubur akan membawa ketidakberuntungan semacam itu,”ujarnya.

Menikmati Racikan Rempah yang Tersaji dalam Kuliner Tahun Baru Imlek

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini