Perpaduan Sempurna Salad Yu Sheng dan Peking Ayam Saat Imlek, Ini Maknanya

Perpaduan Sempurna Salad Yu Sheng dan Peking Ayam Saat Imlek, Ini Maknanya
info gambar utama

Tahun baru Cina menjadi hari kebahagiaan bagi seluruh etnis Tionghoa. Mereka memiliki harapan baru untuk mencapai kehidupan yang makmur dan sejahtera saat tahun baru Imlek tiba. Harapan tersebut dimanifestasikan melalui tradisi dan kepercayaan yang melekat di masyarakat Tionghoa.

Etnis Tionghoa memiliki setidaknya 12 tradisi dalam merayakan tahun baru Imlek. Tradisi tersebut masing-masing mempunyai makna yang dipercayai penuh oleh masyarakat Tinghoa.

Biasanya, para etnis Tionghoa merayakan Imlek dengan menyediakan berbagai makanan. Setidaknya ada 20 jenis makanan khas Imlek yang wajib ada. Masing-masing makanan tersebut memiliki filosofi yang amat mendalam.

Makanan saat perayaan tahun baru Cina biasanya memadukan berbagai jenis, mulai dari daging, sayuran, hingga kue. Beberapa makanan unik yang wajib ada saat Imlek ialah salad Yu sheng dan daging ayam atau bebek.

Berikut makna dari makanan Yu Sheng dan daging ayam ataupun daging bebek.

Kenapa Saat Imlek Wajib Makan Mie Tapi Dilarang Makan Bubur?

Yu Sheng, Salad Khas Cina

Ilustrasi Yu Sheng © RRI
info gambar

Yu sheng merupakan makanan khas Imlek yang berbentuk seperti salad. Yu Sheng berisi berbagai irisan sayuran. Hal yang paling khas dari Yu Sheng ialah penyajiannya yang warna-warni.

Uniknya, dilansir dari Kontan, Yu Sheng tidak dapat ditemukan di Taiwan maupun Hongkong. Salad Yu Sheng hanya dapat ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Konon, hidangan ini dibawa orang-orang Kanton & Teochew saat bermigrasi ke Malaya pada akhir abad ke-19.

Yu Sheng versi Kanton disebut “Jiangmen Yu Sheng”, berisi salad ikan dan sayuran mentah yang ditaburi garam, gula, dan cuka.

Sementara itu, Yu Sheng versi Teochew disebut “Husay” berisi ikan kering yang dibungkus selada dengan biji wijen, kemudian dicelupkan ke dalam saus.

Yu Sheng yang merupakan salad ala Tionghoa ini disajikan dalam piring berdiameter besar dan dianggap sebagai lambang kemakmuran.

Memakan Yu Sheng saat tahun baru Imlek dipercaya dapat meningkatkan kemakmuran & kesehatan hingga tahun berikutnya datang.

Saat menikmati Yu Sheng, setiap anggota keluarga harus mengangkat makanan tersebut setinggi mungkin sembari mengucapkan, "Lao Qi" atau "Lao Hei". Semakin tinggi seseorang mengangkatnya, makin besar pula kemungkinan harapan mereka terkabul. Intinya, hidangan ini memiliki makna keberuntungan bagi yang mempercayainya.

Yusheng: Kuliner khas Imlek dengan Ritual Menikmati yang Unik

Daging Ayam atau Daging Bebek

Ilustrasi peking bebek © Fimela
info gambar

Selain salad Yu Sheng, makanan yang wajib ada saat perayaan Imlek adalah daging ayam atau bisa juga daging bebek. Bebek atau ayam biasanya dimasak dan disajikan secara utuh tanpa dipotong-potong.

Bebek dapat diolah jadi berbagai masakan, bebek peking, bebek goreng, atau lainnya. Intinya, olahan daging bebek maupun ayam harus disajikan secara utuh. Harapannya, di tahun yang baru ini, keluarga tetap utuh dan hidup bahagia.

Biasanya, daging tersebut dimasak dengan cara peking hingga warna cokelat kemerahan. Warna merah merupakan warna khas saat perayaan imlek. Warna tersebut memiliki makna kebahagiaan, kesehatan, dan keberkahan sepanjang tahun.

Hidangan ini melambangkan kesetiaan dan ketaatan. Pasalnya dalam budaya Tiongkok sendiri, bebek atau ayam disebut-sebut sebagai hewan yang bersifat serakah. Itulah sebabnya, bebek dan ayam disajikan saat perayaan Imlek agar yang menyantapnya terhindar dari sifat buruk tersebut.

Lain halnya jika yang disajikan hanya berupa sayap ayam. Sayap ayam menjadi hidangan yang pantang dimakan saat merayaka Imlek. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, memakan sayap ayam saat Imlek dapat membawa terbang keberuntungan. Sehingga yang tersisa hanya kesialan sepanjang tahun.

Kue Keranjang hingga Yu Sheng, Inilah Ragam Makanan Khas Imlek dan Nilai Filosofinya

Referensi:

Dikutip dari berbagai sumber.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini