Literasi Digital, Kunci Emas di Era Disrupsi Teknologi

Literasi Digital, Kunci Emas di Era Disrupsi Teknologi
info gambar utama

Teknologi digital telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan kita, dari cara kita berkomunikasi, bekerja, belajar, hingga mencari hiburan, semuanya telah terhubung dengan perangkat digital yang semakin canggih. Dalam era disrupsi teknologi yang serba cepat ini, kemampuan literasi digital menjadi kunci emas bagi individu untuk dapat beradaptasi, berkembang, dan meraih kesuksesan.

Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2022 terdapat sekitar 210,3 juta pengguna internet di Indonesia, atau setara dengan 77,1% dari total populasi (Sumber: APJII, 2023).

Angka ini menunjukkan betapa masifnya penetrasi teknologi digital di tengah masyarakat kita. Namun, keberadaan teknologi yang begitu masif tidak lantas menjamin bahwa setiap orang mampu memanfaatkannya secara bijak dan efektif.

Memanfaatkan Museum Digital untuk Melestarikan dan Meningkatkan Minat Literasi Budaya

Pengertian Literasi Digital

Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengomunikasikan informasi secara efektif melalui teknologi digital. Literasi digital ini mencakup seperangkat keterampilan yang meliputi:

  1. Kemampuan mengoperasikan perangkat digital dengan baik.
  2. Kecakapan dalam mengakses, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis.
  3. Pemahaman tentang etika dan privasi saat berselancar di dunia digital.
  4. Keterampilan dalam mengomunikasikan dan memproduksi konten digital secara kreatif dan bertanggung jawab.

Pentingnya Literasi Digital di Era Disrupsi Teknologi

Di era disrupsi teknologi saat ini, literasi digital memegang peranan yang sangat penting bagi individu, baik dalam lingkup pendidikan, pekerjaan, maupun kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa alasan mengapa literasi digital menjadi kunci emas di era modern:

1. Mendukung Pendidikan dan Pembelajaran Sepanjang Hayat

Literasi digital memungkinkan individu untuk mengakses sumber-sumber informasi dan pengetahuan secara lebih luas. Hal ini sangat mendukung proses belajar mandiri dan pembelajaran sepanjang hayat yang semakin dibutuhkan di era serba cepat ini.

2. Meningkatkan Peluang Karier dan Produktivitas Kerja

Hampir setiap jenis pekerjaan saat ini membutuhkan keterampilan digital tertentu. Dengan literasi digital yang baik, seseorang akan lebih produktif, adaptif, dan memiliki peluang karir yang lebih terbuka di berbagai bidang.

3. Memudahkan Akses terhadap Layanan Publik

Banyak layanan publik seperti kesehatan, pemerintahan, dan keuangan yang kini telah beralih ke platform digital. Literasi digital membantu masyarakat untuk dapat mengakses layanan-layanan tersebut dengan lebih mudah dan efisien.

4. Mendukung Partisipasi Aktif dalam Masyarakat Digital

Literasi digital memungkinkan individu untuk berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat digital, seperti menggunakan media sosial dengan bijak, terlibat dalam diskusi online, atau bahkan memproduksi konten digital sendiri.

5. Menjaga Keamanan dan Privasi di Dunia Maya

Era digital juga membawa risiko seperti penipuan online, pelanggaran privasi, dan penyebaran informasi palsu (hoaks). Literasi digital memberikan pemahaman tentang cara menjaga keamanan dan privasi di dunia maya.

Penguatan Literasi Digital, Tangkal Penyebaran Hoax untuk Pemilu 2024 yang Damai

Mengembangkan Literasi Digital di Berbagai Sektor

Untuk memastikan masyarakat memiliki literasi digital yang memadai, diperlukan upaya bersama dari berbagai sektor. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Sektor Pendidikan

Literasi digital harus diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan sejak dini, baik di sekolah maupun perguruan tinggi. Guru dan tenaga pendidik juga perlu dibekali dengan pelatihan khusus untuk dapat mengajarkan literasi digital secara efektif.

2. Sektor Pemerintah

Pemerintah dapat membuat kebijakan dan program-program yang mendorong peningkatan literasi digital di masyarakat, seperti penyediaan infrastruktur internet yang merata, pelatihan digital bagi masyarakat, dan sosialisasi tentang pentingnya literasi digital.

3. Sektor Swasta

Perusahaan-perusahaan, terutama di bidang teknologi, dapat berkontribusi dengan memberikan pelatihan literasi digital bagi karyawan maupun masyarakat luas. Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan produk dan layanan yang ramah bagi pengguna dengan literasi digital rendah.

4. Organisasi Masyarakat

Organisasi masyarakat, seperti lembaga non-profit atau komunitas lokal, dapat berperan dalam memberikan edukasi dan pelatihan literasi digital secara langsung kepada masyarakat di daerah-daerah terpencil atau kelompok rentan.

5. Individu dan Keluarga

Pada akhirnya, individu dan keluarga juga harus proaktif dalam meningkatkan literasi digital mereka sendiri. Orang tua perlu menjadi teladan dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan digital yang sehat sejak dini.

Literasi digital merupakan kunci emas untuk membuka pintu kesuksesan di era disrupsi teknologi yang serba digital ini. Dengan literasi digital yang memadai, individu akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang disediakan oleh perkembangan teknologi yang pesat.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan literasi digital harus menjadi prioritas bersama bagi semua pihak, agar tidak ada satu pun yang tertinggal dalam menghadapi era baru ini.

Menangkal Hoaks Pemilu dengan Literasi Digital

Sumber:

1. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). (2023). Laporan Survei Internet APJII 2022.

2. Gilster, P. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley Computer Publishing.

3. UNESCO. (2018). A Global Framework on Digital Literacy Skills for Indicator 4.4.2.

4. Bawden, D. (2008). Digital Literacy: Concepts and Issues.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini