Satelit Merah Putih 2 Meluncur di AS, Dukung Koneksi Internet ke Seluruh RI

Satelit Merah Putih 2 Meluncur di AS, Dukung Koneksi Internet ke Seluruh RI
info gambar utama

PT Telkom Indonesia bersama anak usahanya, Telkomsat, sukses meluncurkan Satelit Merah Putih 2 dari Space Launch Complex 40 (SLC-40) di Stasiun Antariksa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS), Selasa (20/2/2024) pukul 15.11 waktu setempat. Satelit itu diluncurkan dengan roket Falcon 9 dan akan menempati orbit 113 derajat Bujur Timur (BT).

Alhamdulillah, Satelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan hari ini dengan lancar. Ini merupakan milestone penting bagi TelkomGroup, khususnya dalam mendukung terwujudnya pemerataan akses konektivitas di seluruh Indonesia, bahkan di daerah 3T,” tutur Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, di Cape Canaveral.

Satelit Merah Putih 2 memiliki bobot 8.800 pon atau 4.000 kilogram. SpaceX dalam pernyataan tertulis menyebut bahwa setelah mengorbit, satelit ini akan menyediakan layanan internet cepat bagi pelanggan di Indonesia selama 15 tahun ke depan.

SATRIA-1, Satelit terbesar di Asia milik Indonesia, Kawan Sudah Tahu Belum?

Misi Satelit Merah Putih

Ada tiga misi yang ingin dibawa Telkomsat melalui Satelit Merah Putih 2, menurut Direktur Wholesale and International Service Telkom, Bogi Witjaksono. Pertama, meningkatkan ketahanan infrastuktur digital nasional untuk mendukung pemerataan konektivitas di seluruh Indonesia.

Kedua, mengamankan dan mempertahankan slot orbit Indonesia di 113 BT. Ketiga, memperkuat portofolio bisnis satelit melalui peningkatan kapasitas internal dari 10 Gbps menjadi 42.4 Gbps.

Telkom merencanakan Satelit Merah Putih 2 beroperasi pada April 2024. Satelit ini akan dimanfaatkan untuk membantu pemerataan digital di Indonesia melalui penyediaan layanan backhaul berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim di Indonesia, dan mendukung kedaulatan data dengan mengurangi kebergantungan kapasitas satelit asing.

Jokowi Resmikan Satelit SATRIA-1 dan BTS 4G, Perluas Akses Internet ke Desa 3T

Teknologi Andal

Satelit Merah Putih 2 menjadi satelit ke-11 dan satelit pertama milik TelkomGroup yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) atau yang dikenal dengan broadband satelit. Dengan kapasitas mencapai 32 Gbps, satelit ini siap membawa transponder aktif frekuensi C-band dan Ku-band untuk menjangkau seluruh area di Indonesia.

Merah Putih 2 diharapkan dapat menjadi satelit paling andal di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi. C-Band ternama sebagai frekuensi yang memiliki performa paling baik terhadap curah hujan.

Kata Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd. Rauf, teknologi HTS memiliki desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam). Dengan begitu, ia mampu menghasilkan kekuatan pancar satelit besar di suatu area yang dilingkupi beam tersebut. Kekuatan pancar satelit ini identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut.

“Satelit broadband ini memungkinkan sumber daya frekuensi yang dapat digunakan berulang (frequency reuseable). Hal ini berpotensi untuk menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS,” terang Lukman.

Asal-Usul Depok, Kota Satelit yang Diusulkan Gabung ke Jakarta Raya

Kerja sama dengan SpaceX dan perusahaan asal Prancis

Satelit ini menggunakan platform Spacebus 4000B2 dengan usia desain 15 tahun. Pabrikasinya dikerjakan oleh Thales Alenia Space asal Prancis selaku kontraktor utama yang bertanggung jawab atas desain, konstruksi, pengujian, dan pengiriman satelit ke lokasi peluncuran. Selain itu, perusahaan tersebut juga bertanggung jawab terhadap fase launchand early orbit phase (LEOP), yakni fase awal satelit selepas dari roket peluncur hingga mencapai slot orbit yang diinginkan di 113 BT, dan pada fase in-orbit tests (IOT) atau pengujian performa satelit saat sudah berada di slot orbitnya.

“Thales Alenia Space akan memberikan dukungan penuh terhadap sistem pengendalian satelit dari stasiun pengendali (ground control) sekaligus melatih Telkomsat agar siap mengoperasikan broadband satelit ini sepanjang usia satelit,” tulis Telkom.

Di samping itu, Telkomsat pun bekerja sama dengan SpaceX untuk meluncurkan satelit dari bumi menuju ke ketinggian yang ditentukan, menggunakan roket Falcon 9. Telkomsat juga menggandeng Jasindo untuk menjamin risiko satelit serta Telesat sebagai konsultan Telkomsat dalam pengadaan dan manufaktur satelit.

Surya Satellite-1, Satelit Nano Buatan Mahasiswa Indonesia Siap Mengorbit

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini