Startup Ekonomi Sirkular di Surabaya Berkumpul di SWUP 2023, Bahas Isu Lingkungan

Startup Ekonomi Sirkular di Surabaya Berkumpul di SWUP 2023, Bahas Isu Lingkungan
info gambar utama

Carbon Academy by Carbon Addons menyelenggarakan Circularity Tour dan Demo Day pada puncak Surabaya Waste Up Project (SWUP) 2023, Minggu (18/2/2024).

Circularity Tour adalah kegiatan experiential learning ke pusat-pusat penerapan ekonomi sirkular di Kota Surabaya. Program ini berfokus untuk melatih peserta untuk memahami sekaligus menjadi problem solver bagi permasalahan sampah pada konteks lokal Surabaya.

Selama satu hari, yakni Sabtu (17/2), dalam Circularity Tour, sebanyak tiga titik lokasi dikunjungi sebagai wadah edukasi, yakni Pusat Daur Ulang Jambangan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, dan Bank Sampah Induk Surabaya. Mereka akan belajar langsung di lapangan terkait dengan bidang yang sedang dibahas, sebelum menuju Demo Day di hari selanjutnya.

Adapun SWUP sendiri adalah program inkubasi bisnis yang tujuannya untuk membantu pengembangkan ide usaha dan inovasi di bidang ekonomi sirkular di Surabaya.

SWUP telah mengawal banyak perusahaan rintisan dan bisnis terpilih untuk berkembang bersama dengan serangkaian workshop dengan mentor ahli selama bulan Januari—Februari 2024. Pada acara puncaknya ini, Top 10 startup dan bisnis telah terpilih, yakni Aither, AyoResik, Briqcoff, CLEANZ, RSthelabel, Daurulang.ID, myECO, Prosperify, Capunglam, dan Mosfis.

Program TOSS Kabupaten Klungkung Jadi Role Model Pengelolaan Sampah di Berbagai Negara

Pusat Daur Ulang Jambangan Manfaatkan Maggot untuk Mengolah Sampah Organik

Pada kunjungan pertama, peserta mendapatkan sambutan hangat dari Hadi dan Warsito selaku pengelola Pusat Daur Ulang Jambangan. Keduanya menjelaskan bahwa tempat pengelolaan sampah organik dan anorganik tersebut memanfaatkan mesin pemilah conveyor dan maggot black soldier fly sebagai pengolah sampahnya. Adapun sampah-sampah ditampung dari warga yang tinggal di sekitar Jambangan.

Bagi masyarakat dan mahasiswa di area Surabaya yang ingin belajar lebih lanjut mengenai pengelolaan sampah, bisa datang ke sini dan tidak dipungut biaya sama sekali.

Peserta SWUP 2023 Belajar Lingkungan di Kantor DLH Surabaya dan Bank Sampah Induk Surabaya

Selanjutnya, peserta bertolak ke kantor DLH Surabaya untuk belajar tentang permasalahan lingkungan di kota tersebut. Para startup ini juga melakukan diskusi bersama dan mengenalkan bisnisnya ke pemerintah untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menuju Bank Sampah Induk Surabaya. Di sana, Nurul Chomsah, S.Kom.I sebagai pihak perwakilan memaparkan tentang latar belakang Yayasan Bina Lingkungan yang mengelola bank sampah tersebut. Ia juga menjelaskan tentang kegiatan di bank sampah, termasuk proses pemilahan, dan kondisi nasabah.

Aktivitas ini semakin menyenangkan kala peserta diberikan kesempatan untuk mendatangi gudang pemilahan sampah dan berdiskusi tentang proses operasionalnya.

Setelah serangkaian kegiatan hari itu, partisipan berkumpul kembali untuk membagikan ide dan inspirasi yang didapatkan dari materi hari ini.

Mohammad Naufal selaku CEO Carbon Addons berpesan bahwa untuk menjadi solver dalam isu ekonomi sirkular, kita perlu memiliki mindset “Love the problem, not the solution.” Sebab, terkadang hal yang kita lakukan belum tentu ideal dengan realita yang terjadi. Karena itu, mudah beradaptasi sangatlah vital bagi pendiri startup.

Greenprosa, Pengelolaan Sampah dan Ketersediaan Pangan Berkelanjutan

Demo Day Surabaya Waste Up Project 2023

Keesokan harinya, tepatnya pada Minggu (18/2), Demo Day Surabaya Waste Up Project 2023 diselenggarakan di Koridor Co-Working Space Surabaya.

Event tersebut dihadiri oleh tiga juri, yakni Felicia Limantoro (Ozora Yatrapaktaja) sebagai perwakilan venture capital, Hendy Setiono (Baba Rafi Enterprise) sebagai perwakilan pengusaha, dan Herlambang Sucahyo, S.T., M.T., sebagai perwakilan pemerintah Surabaya.

Selain pitching session tersebut, para partisipan juga diwadahi exhibition untuk memamerkan produk yang dimiliki.

SWUP tidak hanya menghadirkan perusahaan rintisan dalam bidang persampahan, tetapi juga penjernihan polusi udara, cairan pembersih organik, dan internet of things (IoT). Dengan demikian, para pendiri startup bisa memperluas jaringan rekanan dan kolaborasi produktif di masa mendatang.

Greeners.Co Gelar Talkshow Teknologi Pengelolaan Sampah di UNSOED

Tiga Startup Terpilih menjadi yang Terbaik

Dari seluruh perusahaan rintisan yang berpartisipasi, tiga di antaranya dinobatkan menjadi yang terbaik untuk dibantu pengembangannya di Kota Surabaya dengan fase post-assistance program. Mereka adalah Briqcoff (Surabaya), CLEANZ (Malang), dan Daurulang.ID (Klaten).

Briqcoff adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan briket arang dengan ampas kopi dari coffee shop di Surabaya. Lalu, ada CLEANZ dengan inisiasinya membuat deterjen ramah lingkungan dengan bahan organik yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

Adapun Daurulang.ID bergerak pada bisnis pengelolaan sampah low-value plastic dan styrofoam menjadi bahan material konstruksi rumah.

Dikutip dari rilisnya, pihak penyelenggara menyampaikan terima kasihnya pada mitra-mitra strategis yang telah turut berpartisipasi dalam menyukseskan acara tersebut dan berupaya menuju ekonomi Surabaya yang sustainable. Mereka adalah Pemerintah Kota Surabaya dan Pertamina Foundation, peserta acara, pengisi materi workshop, para mentor, juri, dan community partner.

Circular economy tidak hanya sekadar konsep, tetapi juga aksi nyata melalui inovasi dan kolaborasi antara pengusaha dan pemangku kepentingan di SWUP.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini