Simon Tahamata, Pesepak Bola Keturunan Maluku yang Jadi Legenda Belanda dan Ajax Amsterdam

Simon Tahamata, Pesepak Bola Keturunan Maluku yang Jadi Legenda Belanda dan Ajax Amsterdam
info gambar utama

Di Belanda, Simon Tahamata adalah pesepak bola keturunan Maluku yang legendaris. Namanya dielu-elukan oleh para suporter di sana.

Sebuah pemandangan menarik terlihat dalam pertandingan antara Ajax Amsterdam melawan FC Utrecht di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, pada Minggu (3/2/2024). Sebuah spanduk raksasa dibentangkan suporter Ajax di salah satu sudut stadion.

"Oom Simon, Terima Kasih" demikian tulisan dalam spanduk tersebut. Tulisannya dibuat dalam Bahasa Indonesia.

Simon yang dimaksud dalam spanduk adalah Simon Tahamata. Hari itu adalah momen perpisahan Simon dengan Ajax karena ia mundur dari jabatannya sebagai pelatih akademi klub. Dalam pertandingan, pembawa acara juga memanggil Simon masuk ke lapangan dan ia pun menyapa suporter untuk yang terakhir kalinya.

Tak perlu heran jika Ajax sampai begitu menghormati Simon. Ia adalah pesepak bola legendaris yang berjasa bagi Ajax.

Satoru Mochizuki, Pelatih Baru Timnas Putri Indonesia yang Pernah Jadi Juara Piala Dunia

Profil Simon Tahamata

Bernama lengkap Simon Melkianus Tahamata, ia lahir di Vught, Belanda pada 26 Mei 1956. Orang tuanya berasal dari Maluku, dan sejumlah sumber menyebut ayahnya merupakan tentara Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger alias KNIL, angkatan bersenjata Hindia Belanda.

Sebagaimana kebanyakan pelatih sepak bola, Simon terlebih dahulu menjadi pemain. Saat belia, ia menimba ilmu di klub TSV Theole, lalu mulai bergabung dengan tim junior Ajax pada 1971.

Pada musim 1975-1976, Simon masuk ke tim utama Ajax dan bermain di sana hingga 1980. Setelahnya, ia hengkang dan berturut-turut bergabung dengan Standard Liege, Feyeboord, VAC Beerschot, dan Germinal Ekeren, hingga akhirnya pensiun pada 1996.

Setekah pensiun, Simon mulai masuk ke dunia kepelatihan dengan membesut tim junior Standard Liege pada 1996-2000. Selanjutnya, ia hijrah ke Germinal pada 2000 hingga 2004.

Pada 2004, Simon kembali ke klub yang telah membesarkan namanya, Ajax, dan menjadi direktur teknik di tim junior. Bekerja sekitar lima tahun di sana, ia sempat hengkang untuk melatih tim usia muda Al Ahli dan kembali ke Ajax untuk menduduki jabatan yang sama seperti sebelumnya.

Kini, Simon berpisah dengan Ajax untuk melatih sebuah akademi bernama Deutsche Football Academy di Jerman.

"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada manajemen Ajax atas dukungan dan bimbingan mereka yang tak henti-hentinya selama saya bersama klub ini. Ajax telah menjadi rumah pertama saya di dunia sepak bola, dan pengalaman yang saya dapat di sini telah sangat membentuk saya," kata Simon.

Apakah Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Layak Diperpanjang?

Referensi:

  • https://www.transfermarkt.co.id/simon-tahamata/profil/trainer/36686

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini