Mengenal Buku Lebih Dalam Bersama Komunitas Rabo Sore

Mengenal Buku Lebih Dalam Bersama Komunitas Rabo Sore
info gambar utama

Siapa yang masih asing dengan buku? Buku merupakan jendela dunia, pintu menuju pengetahuan, dan teman setia bagi banyak orang.

Melalui halaman-halaman buku, manusia dapat menjelajahi berbagai cerita, mendalami pengetahuan, dan merasakan berbagai emosi yang dihadirkan oleh kata-kata.

Pertanyaan tersebut mengundang Kawan untuk merenung tentang peran dan pentingnya literasi dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu saja, buku tidak hanya sekadar kumpulan kata-kata di atas kertas, melainkan sebuah alat yang mampu membuka cakrawala pikiran dan membimbing pembaca melintasi realitas yang berbeda.

Baca Juga: Komunitas Urban Sketchers Medan, Perkenalkan Budaya dan Keindahan Medan melalui Sketsanyasanya

Dengan membaca, seseorang dapat memahami perspektif orang lain, meresapi kehidupan dalam berbagai konteks, serta memperluas wawasan terhadap dunia yang tak terbatas. Oleh karena itu, setiap halaman buku adalah sebuah petualangan baru yang siap di jelajahi.

Sayangnya dalam era modern ini, semakin banyak orang terjebak pada kehidupan serba cepat. Tentu hal ini banyak mengingatkan Kawan pada keterbatasan waktu dan perhatian yang seringkali membuat literasi terabaikan.

Buku-buku yang berada saat ini pun mungkin terlihat kurang menarik di mata Kawan dibanding dengan yang lainnya, bukan?

Saat itulah, Rabo Sore hadir untuk menyalakan lampu literasi yang semakin redup. Tentu bukan sembarang komunitas yang beranggotakan beberapa orang saja.

Tapi juga tempat untuk mencari dan berbagi ilmu mengenai sejarah dan falsafah dari kesusastraan. Dari buku Kawan bertumbuh, dari buku pula Rabo Sore mengembangkan kembali wawasan kita mengenai dunia lebih dalam.

Tentu saja banyak kegiatan menyenangkan yang dikembangkan dalam Rabo Sore, salah satunya adalah kegiatan bernama “Tiba Tiba Baca Buku.”

Dimana kegiatan ini menstimulasi otak untuk mengembangkan dan mencari tahu buku sejarah maupun latar belakang dari buku yang telah dibaca.

Sesuai dengan namanya, “Tiba Tiba Baca Buku” juga diadakan secara dadakan, di mana pamflet yang akan Kawan GNFI lihat dapat ditemukan dalam seminggu sebelum diskusi sebenarnya dilaksanakan.

Jika bertanya mengenai siapa saja yang dapat hadir dalam diskusi ini, jawabannya adalah iya, Kawan juga dapat mengikuti diskusi ini dan duduk bersama komunitas Rabo Sore, lho!Menarik, bukan?

Kegiatan “Tiba Tiba Baca Buku” dinarasumberi oleh salah satu anggota dari Rabo Sore. Dalam setiap kesempatan ini, biasanya para pendengar duduk melingkari narasumber di sebuah kedai kopi untuk membahas mengenai apapun dari buku yang didiskusikan.

Mulai dari gaya penulisan, hingga alur yang terhubung dengan sejarah pada masa buku tersebut ditulis.

Kegiatan ini sangat bermanfaat apalagi bagi Kawan yang berkuliah seputar seni dan budaya dalam peranan untuk mencari tahu seluk beluk dari sejarah yang dialami penulis secara langsung maupun tidak langsung.

Tentu selain itu, Komunitas Rabo Sore juga membahas buku fiksi bahkan hingga yang bersifat abstrak sekalipun. Jadi meski berasal dari kalangan pekerja atau bahkan sekolah menengah, Kawan masih dapat mengikuti diskusi yang diadakan Rabo Sore ini.

Baca Juga: Kurangi Plastik, Komunitas Wadulink Buka Toko Isi Ulang di Gresik

Diturunkan dari Masa ke Masa

Komunitas Rabo Sore sendiri telah berdiri sejak tahun 2003, dimana pegiatnya berasal dari Kawan yang sedang berkuliah di Universitas Negeri Surabaya. Sejatinya komunitas baca buku ini telah berhasil menaikkan minat baca dari masa ke masa.

Kegiatan baca buku dan diskusi buku bersama berhasil diterapkan secara masa ke masa tanpa terpengaruh oleh kemajuan teknologi yang semakin menggerus minat baca buku.

Namun, tidak memungkiri bahwasannya kegiatan ini juga mengikuti arus globalisasi. Terkadang pembahasan ataupun buku yang diangkat berasal dari buku masa kini.

Diskusi buku inilah yang biasanya dinikmati oleh banyak kalangan, karena banyak hal menarik mengenai masa kini yang tidak dapat Kawan temukan selain dari diskusi bersama.

Komunitas Rabo Sore tidak hanya meningkatkan kualitas baca buku dengan diskusi saja, lho! Pada musim musim tertentu selama satu tahun sekali, Rabo Sore telah membuka Pekan Buku yang bahkan tahun lalu diadakan dengan tema “Pekan Buku Sruntul.”

Pekan Buku ini menghadirkan banyak kegiatan budaya mulai dari penampilan musik hingga diskusi buku secara besar-besaran.

Adapula bazar buku yang menghadirkan pelapak-pelapak buku lawasan. Jika beruntung, biasanya buku-buku ini dijual dengan harga murah, lho! Pastinya akan lebih menyenangkan dan menguntungkan jika buku yang dibeli akan didiskusikan dalam Pekan Buku ini!

Baca Juga: Kenali Neo Historia: Komunitas yang Jadi Patokan Info Sejarah Generasi Z

Komunitas Rabo Sore telah menjadi salah satu pilar penting dalam membangkitkan minat baca di tengah masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa.

Seiring berjalannya waktu, komunitas ini telah menunjukkan ketangguhan dan ketahanannya terhadap perubahan zaman, tidak tergoyahkan oleh gelombang kemajuan teknologi yang seringkali dianggap menggerus minat baca buku.

Pegiat dari kalangan mahasiswa yang membentuk komunitas Rabo Sore mampu mempertahankan esensi kegiatan baca buku dan diskusi buku. Tidak hanya berfokus pada buku-buku klasik atau karya-karya sastra yang sudah mapan, tetapi juga memasukkan buku-buku masa kini ke dalam agenda diskusi.

Hal ini menjadi bukti bahwa Rabo Sore tidak berhenti pada nostalgia literasi semata, melainkan ikut beradaptasi dengan perkembangan kehidupan dan menyajikan konten bermakna bagi pembaca masa kini.

Dampak positif yang telah dihasilkan oleh Rabo Sore telah menciptakan lingkungan di mana kecintaan terhadap literasi tumbuh dan berkembang.

Dengan mengikuti arus globalisasi, Rabo Sore membuktikan bahwa tradisi membaca dan berdiskusi buku tetap relevan, bahkan dapat menjadi perekat sosial di tengah dinamika masyarakat modern.

Tentu komunitas ini bukan hanya menjadi komunitas baca biasa, melainkan menjadi agen perubahan positif dalam membentuk karakter dan wawasan generasi muda.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini