Pentingnya Daya Tangkal Bagi Negara Non-Nuklir Seperti Indonesia

Pentingnya Daya Tangkal Bagi Negara Non-Nuklir Seperti Indonesia
info gambar utama

Pada suatu malam, Heri berjalan kaki sepulang kerja menuju rumahnya melewati jalan yang sepi. Secara tiba-tiba terdapat seorang jambret yang mengincar untuk mencuri sebuah laptop yang ada di dalam tasnya.

Heri tidak bisa membela diri dan langsung saja menyerahkan laptop miliknya tersebut karena si jambret memperlihatkan sebuah senjata api yang ia bawa dari awal untuk melancarkan aksi. Tentunya cerita dan penyelesaian konflik akan berbeda jika si jambret bertangan kosong dan Heri yang malah memperlihatkan kepemilikan senjata api sedari awal.

Si jambret akan langsung berpikir untuk mengurungkan niatnya dalam melancarkan aksi karena kemungkinan ia terbunuh lebih dulu sangat tinggi.

Mengapa Cimahi Terkenal sebagai Kota Militer Sejak Zaman Kompeni?

Lalu, bagaimana jika masing-masing dari mereka baik Heri dan si jambret memperlihatkan kepemilikan senjata apinya dari awal? Posisi Heri sebagai korban otomatis akan memiliki survival rate lebih tinggi daripada sebelumnya dan memungkinkan aksi penjambretan. Pada akhirnya, tidak terjadi sama sekali karena saat si jambret menembak, Heri juga dengan kemungkinan yang sama akan menembak balik.

Kemungkinan-kemungkinan ini kemudian membuat si jambret akan berpikir dua kali untuk menjalankan aksinya, karena siapa tahu Heri membawa senjata lain di dalam tasnya yang belum diperlihatkan.

Inilah yang dinamakan konsep daya tangkal atau deterrence. Konsep ini biasanya menjadi pertimbangan oleh suatu negara dalam penyusunan Kebijakan Luar Negeri, khususnya dalam konteks Militeristik dan Geopolitik. Daya tangkal atau deterrence dalam definisi merupakan sebuah kondisi di mana suatu negara berusaha untuk membangun persepsi atau kepercayaan terhadap negara lain bahwa mereka adalah negara yang kuat dan jika kedaulatannya diserang atau terancam, mereka tidak akan segan untuk menyerang balik. (Paul Huth, Deterrence and International Conflict: Empirical Findings and Theoretical Debates, 1999).

RI Bakal Punya Rumah Sakit Militer Terbesar di Asia Tenggara

Konsep Daya Tangkal di Indonesia

Kemudian apa kaitannya dengan Indonesia? Seberapa penting konsep Deterrece bagi Indonesia? Negara kita merupakan negara kepulauan yang mana batas kedaulatannya lebih banyak berada di laut. Dilansir dari officialwebsite Kementerian SDM, perairan Indonesia bersinggungan dengan India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

Sebagai negara yang tidak memiliki nuklir, anggaran militer yang diperbesar hingga meningkatkan alutsista menjadi aspek penting yang harus dipertimbangkan.

Berbicara soal daya tangkal, suatu negara masih terasa ada yang kurang bila tidak membicarakan anggaran militer atau seberapa besar dana yang telah dihabiskan untuk sektor militer dalam suatu negara. Walaupun Indonesia belum berada dalam urutan sepuluh besar dalam ranking militer dunia menurut Global Firepower, bukan berarti pendanaan atau budget militer menjadi tidak penting untuk dijadikan prioritas dalam susunan anggaran belanja negara.

Penyerahan anggaran besar-besaran kepada sektor militer merupakan sesuatu yang wajar karena hal ini diperlukan untuk memperkuat pertahanan negara, khususnya jika dilihat dalam konteks Geopolitik.

Indonesia dalam Deterrence

Pada bulan Juni tahun 2023 lalu, pemberitaan terkait kehadiran pesawat Bomber B-52 milik Amerika Serikat yang mendarat di bandara Kualanamu, Medan cukup menjadi pembicaraan hangat. Pesawat ini memiliki kemampuan untuk memuat rudal nuklir di dalamnya untuk kepentingan militer. Sebelum tiba di Indonesia, pesawat super tersebut pernah terbang di atas langit Korea Selatan menyusul ancaman rudal dan nuklir yang dikerahkan oleh Korea Utara pada bulan April di tahun yang sama.

Pesawat Bomber-52 milik Amerika Serikat tidak datang secara tiba-tiba melainkan militer Indonesia dan militer Amerika Serikat telah setuju untuk melanjutkan latihan militer yang dinamakan Cope West. Pelatihan militer bersamaan tersebut telah berjalan selama kurang lebih sepuluh tahun dan diadakan di Indonesia. Cope West merupakan kegiatan yang disponsori secara langsung oleh Angkatan Udara Pasifik.

Mengambil Langkah Besar, Rencana Modernisasi Militer Filipina Senilai $35 Miliar

Bagi Indonesia, latihan militer ini sangat berarti untuk memperkuat negara dalam aspek pertahanan dan keamanan mengingat Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki military budget tertinggi. Selain itu, meningkatkan kemampuan daya tangkal dengan latihan militer gabungan seperti ini juga menjadi manfaat positif tersendiri bagi Indonesia.

Namun perlu diingat, Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berjalan dengan Kebijakan Luar Negeri Non-Blok hingga saat ini. Sehingga latihan militer bersama Amerika Serikat bukan berarti Indonesia telah menjadi satu blok atau berada di bawah komando Amerika Serikat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini