Berburu Mie Glosor, Kuliner Khas Bogor yang Hanya Muncul ketika Ramadan

Berburu Mie Glosor, Kuliner Khas Bogor yang Hanya Muncul ketika Ramadan
info gambar utama

Mie glosor adalah makanan yang ramai diburu oleh warga Bogor saat Ramadan. Mie berwarna kuning yang terbuat dari tepung kanji itu diburu oleh warga untuk dijadikan sebagai kudapan saat buka puasa.

Ade, salah seorang pedagang di Pasar Tanah Baru, Bogor mengaku omsetnya selalu melonjak selama Ramadan. Dirinya bahkan bisa membawa 15 kilogram mie glosor untuk para konsumennya.

“Sekarang (selama) Ramadan bisa bawa sampai 15 kilogram (mie glosor),” ujar Ade yang dimuat Kompas.

Keseruan Tradisi Bajong Banyu, Perang Air Jelang Ramadan untuk Merawat Lingkungan

Ade menjual mie glosor seharga Rp50.000 per kilogram. Tiap harinya, dia bisa mendapatkan omset hingga ratusan ribu rupiah dari hasil jualan itu. Dia membenarkan bahwa setiap Ramadan, mie glosor selalu diburu masyarakat.

“Penjualannya meningkat, kalau biasanya bahwa 3 sampai 4 kilogram, sekarang ditambahin jadi lebih banyak,” kata Ade.

Sejarah mie glosor

Mie glosor memang sudah menjadi ciri khas makanan berbuka bagi orang-orang Bogor. Asal kata glosor sendiri berasal dari karakteristik mie yang terasa mengalir lancar di tenggorokan ketika di makan.

Walau diklaim berasal dari Bogor, makanan ini dipercaya berasal dari Sukabumi. Dimuat dari berbagai sumber, pada tahun 1966 ada seorang warga Sukabumi pindah ke daerah Pancasan Bogor.

Cara Khatam Al-Qur’an Saat Ramadan? Terapkan Teknik One Day One Juz Berikut

Warga tersebut memiliki keahlian membuat mie dari bahan campuran tepung sagu atau aci dicampur dengan kunyit. Ketika itu mie tersebut belum memiliki nama, namun karena teksturnya kenyal dan licin maka orang Bogor memberinya nama mie glosor.

Karena itulah warga Sukabumi tersebut terus memproduksi mie glosor, hingga populer dikalangan masyarakat Bogor. Uniknya mie glosor ini hanya bisa ditemukan saat bulan Ramadan.

Cocok untuk berbuka

Masyarakat Bogor pada umumnya menyajikan mie glosor dengan berbagai lauk pauk lainnya, seperti bakso dan sayuran. Soal rasa, mie glosor bercita rasa pedas, asin, dan gurih sekaligus.

Seporsi kuliner Bogor ini akan lengkap dengan taburan bawang goreng renyah di atasnya, cocok sebagai menu buka puasa yang mengenyangkan. Bahan pembuat mie glosor sedikit berbeda dari mie kuning pada umumnya.

Menilik Tradisi Nyekar yang Sudah Dilakukan ketika Zaman Majapahit

Bila mie kuning menggunakan tepung terigu, mie glosor menggunakan tepung sagu sebagai bahan utamanya. Jenis tepung inilah yang membuat tekstur kuliner khas Ramadan ini kenyal layaknya aci.

Selain lebih kenyal, tekstur mie glosor jauh lebih padat daripada jenis mie lainnya. Kuliner yang satu ini cocok disantap saat berbuka puasa, sehingga kenyangnya terasa akan lebih lama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini