Cara Khatam Al-Qur’an Saat Ramadan? Terapkan Teknik One Day One Juz Berikut

Cara Khatam Al-Qur’an Saat Ramadan? Terapkan Teknik One Day One Juz Berikut
info gambar utama

Tren One Day One Juz atau ODOJ kerapkali viral saat bulan Ramadan tiba. Bukan tanpa sebab, tren tersebut bertujuan untuk mendapatkan berkah dengan membaca Al-Qur’an. Meski demikian, sebenarnya One Day One Juz telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh Umat Islam, bukan hanya saat Bulan Ramadan.

Sebenarnya, Apa Itu One Day One Juz?

One Day One Juz (ODOJ) merupakan sebuah cara untuk dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam kurun waktu satu bulan melalui pembacaan Al-Qur’an satu juz sehari. Seperti yang kita ketahui, Al-Qur’an mengandung 30 juz, sama halnya jumlah hari dalam satu bulan.

Maka, teknik pembacaan Al-Qur’an One Day One Juz cocok diaplikasikan saat seseorang ingin mengkhatamkan Al-Qur’an dalam kurun waktu satu bulan.

Teknik ODOJ biasanya diaplikasikan saat bulan Ramadan mengingat bulan tersebut merupakan bulan yang sangat mulia dan penuh pahala. Oleh karena itu, umat Islam berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah, dengan cara berzikir, sedekah, hingga membaca Al-Qur’an.

Toleransi-Tingkatkan Ibadah, Ini 10 Imbauan MUI Sambut Ramadan 1445 H

Komunitas One Day One Juz

Di Indonesia, teknik Satu Hari Satu Juz memiliki komunitas dengan nama yang sama, yakni One Day One Juz. Komunitas tersebut mengajak para anggotanya untuk terus konsisten membaca atau tilawah Al-Qur’an minimal satu ayat.

Komunitas tersebut telah dibentuk pada 15 Oktober 2013 oleh Ricky Adrinaldi dan Fatah Yasin. Komunitas One Day One Juz bahkan sudah resmi berbadan Hukum Perkumpulan dengan diterbitkannya akte Pendirian oleh Notaris Muhammad Ridha Nomor 01 Tanggal 02 Mei 2014 serta SK Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-00079.60.10.2014 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perkumpulan Komunitas One Day One Juz Tanggal 02 Mei 2014

Terbentuknya komunitas tersebut bermula saat Ricky mengetahui adik iparnya mengikuti grup tilawah satu hari satu juz yang berisi tiga puluh orang. Orang-orang tersebut akan secara berurutan membaca juz Al-Qur’an. Misalnya, hari ini Ricky bertugas membaca juz 1, maka besoknya Ricky membaca juz 2, dan seterusnya.

Ramadan Tiba, Jangan Lupa Ikut Buka Puasa Bersama di Masjid Istiqlal

Ricky yang tertarik kemudian menelusuri asal mula program One Day One Juz. Meskipun tidak ada hasil yang pasti, Ricky menemukan beberapa jejak program One Day One Juz di Indonesia.

  1. Kata One Day One Juz, Ngaji Satu Hari Satu Juz, One Day One Ayat merupakan kata yang cukup familiar di internet. Sebagian besar kata dan istilah tersebut merujuk pada program yang dibesut ustadz Yusuf Mansur.
  2. Seorang laki-laki asal Purwokerto bernama Bhayu Subrata telah mendesain sebuah logo yang digunakan untuk membuat sebuah buku saku dan buletin bertemakan Al-Qur’an pada 2007.
  3. Metode whatsapp One Day One Juz diperkenalkan oleh sekelompok alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya yaitu Ustadzah Nur Kholiffah atau yang biasa dikenal dengan Bu Iffah sejak 2010.
  4. Pratama Widodo, seorang mahasiswa UNES pada tahun 2010 membuat sebuah fanspage Facebook One Day One Juz yang kemudian digunakan sebagai fanspage resmi Komunitas One Day One Juz.
Mengenal Komunitas One Day One Juz, Tersebar Hampir Seluruh Dunia

Tips Membaca One Day One Juz

Untuk dapat mengaplikasikan One Day One Juz, Kawan perlu memahami strateginya. Tips utama yang dapat Kawan GNFI lakukan ialah membagi bacaan Al-Quran satu juz menjadi beberapa kali membaca, misalnya membaginya menjadi lima kali setiap selesai shalat wajib.

Selain itu, Kawan juga dapat membaginya menjadi 3 kali, dengan waktu membaca pada saat pagi, siang dan sore. Kawan juga dapat menyempatkan membaca Al-Qur’an pada saat waktu luang melalui ponsel.

Ada Al Quran Raksasa di Probolinggo: Besar Ukurannya, Mendalam Maknanya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini