Peran Jalan Tol Merajut Konektivitas Antarkota bagi Perantau

Peran Jalan Tol Merajut Konektivitas Antarkota bagi Perantau
info gambar utama

Semilir angin ba’da subuh menyapa halus dedaunan pohon Palem di depan indekos, sayup-sayup juga terdengar suara mengaji dari masjid dekat pasar kota. Erika (24) seorang mahasiswi di Kota Malang, baru saja selesai mandi ketika ponselnya berdering. “Mba Erika, 10 menit lagi saya jemput ya!” ujar seseorang di seberang sana, driver yang ia pesan untuk mengantarnya ke bandara. Hari ini, ia akan pulang kampung ke Sulawesi untuk berlebaran bersama keluarganya.

Jarak tempuh dari kota Malang ke Bandara Internasional Juanda, kini tidak sejauh dulu, saat Erika masih duduk di bangku kuliah. Erika adalah satu dari sekian ribu mahasiswa rantauan yang menempuh pendidikan di Kota Malang. Baginya, pulang kampung minimal sekali setahun adalah ritual wajib yang harus ia tunaikan di tengah-tengah kesibukannya menjadi mahasiswa.

Dulu, ia harus menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan untuk menempuh jarak sekitar 84 km dari kota Malang ke Bandara Internasional Juanda. Memangkas jarak tempuh agar bisa sampai tujuan lebih cepat, sering kali mewarnai lamunannya menuju bandara.

Namun, sekarang Erika bisa lega. Harapannya yang dulu tampak mustahil kini terwujud sudah. Jalan Tol Pandaan – Malang sepanjang 38,49 km telah dibangun dan resmi dioperasikan mulai tahun 2020. Proyek besar yang ditangani oleh Jasa Marga Group itu menjadi andalan masyarakat untuk sampai ke tempat tujuan lebih cepat, tak terkecuali bagi Erika dan mahasiswa rantauan lainnya.

“Sebelum ada tol bisa 3 jam untuk sampai ke bandara, sekarang hanya 1,5 jam, lebih cepat,” kenang Erika.

Data evaluasi pengguna jalan tol dari Binamarga pada tahun 2021, menunjukkan sebanyak 76,64 persen pelaku perjalanan memilih menggunakan jalan tol karena lalu lintas lancar dan tidak macet. Pengguna jalan Tol Pandaan—Malang, sebagaimana yang dicatat oleh Jasamarga (2022) mencapai 32.664 kendaraan per hari.

Jumlah tersebut bahkan mengalami peningkatan pada saat-saat tertentu, misalnya ketika libur panjang dan mudik lebaran. Hal ini mengindikasikan bahwa ruas tol tidak pernah sepi lalu lintas.

Asyik! Jalan-jalan Saat Lebaran 2024 Bisa Lewat Jalan Tol Jogja-Solo

Peningkatan jumlah pengguna menjadi bukti betapa keberadaan jalan tol memberikan keuntungan bagi pelaku perjalanan, terutama dari segi kelancaran berkendara karena dapat memangkas waktu tempuh. Erika yang terbiasa bolak-balik kota Malang—Bandara Internasional Juanda merasakan dampak yang signifikan ketika menggunakan jalan tol.

”Bisa meminimalisir kecapean di jalan juga, kareka kan efisiensi waktunya sekitar 50 persen kalau lewat tol,” ucapnya.

Ruas Tol Surabaya - Gempol
info gambar

Erika bukan satu-satunya perantau yang girang dengan adanya jalan tol di Jawa Timur. Pengalaman serupa juga disampaikan oleh Farhan (35), seorang pegawai swasta yang berkantor di Surabaya. Bagi Farhan – yang menjalani Long Distance Marriage (LDM) Surabaya – Malang, jalan tol telah menjadi bagian hidupnya setiap weekend.

Pasalnya, setiap Jum’at sore ia harus melaju dari Surabaya – Malang untuk berkumpul bersama keluarga kecilnya. Kemudian kembali lagi pada Minggu sore dari Malang – Surabaya untuk bekerja.

Farhan biasanya memilih antara melewati jalan Tol Pandaan – Malang atau Jalan Tol Surabaya – Gempol yang arus lalu lintasnya ramai lancar. Meskipun bolak – balik setiap weekend, Farhan mengaku “Jarak bukan lagi halangan antara keluarga dan pekerjaan, karena lewat tol, semua serba cepat tanpa hambatan.”

Jalan Tol untuk Semua

Di sisi lain, pembangunan jalan tol memberikan dorongan signifikan terhadap mobilitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kesenjangan ekonomi antarwilayah dapat diatasi karena jalan tol membuka peluang bagi wilayah-wilayah yang terisolasi untuk terhubung dengan pusat-pusat ekonomi dan kawasan-kawasan produktif seperti industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan.

Dengan demikian, konektivitas antarwilayah kian terintegrasi melalui jaringan jalan tol. Hingga kini, jalan tol yang beroperasi di Indonesia telah mencapai 2.816 km.

Keberhasilan pembangunan jalan bebas hambatan tersebut tidak lepas dari peran kunci PT. Jasa Marga sebagai penyelenggara jalan tol yang pengembangannya dibiayai pemerintah. Diketahui hingga awal tahun 2024, Jasa Marga tercatat memiliki jaringan jalan tol yang terbentang dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi dengan hak konsesi sebesar 1.736 km serta panjang jalan tol operasi mencapai 1.260 km.

Jumlah tersebut menunjukkan peran penting Jasa Marga dalam mendukung program pemerintah untuk merajut konektivitas Indonesia melalui penyediaan infrastruktur dan sarana transportasi publik yang memadai.

Khusus untuk wilayah Jawa Timur, Jasa Marga telah membangun jalan tol sepanjang 344.42 km yang terbagi menjadi 6 ruas, yaitu: Surabaya – Mojokerto, 36.27 km; Surabaya – Gempol, 49.00 km; Gempol – Pasuruan, 34.15 km; Gempol – Pandaan, 13.60 km; Pandaan – Malang, 38.49 km; dan Probolinggo – Banyuwangi, 172.91 km.

Jaringan jalan Tol ini tentu mendukung geliat ekonomi Jawa Timur. Seperti yang diungkapkan oleh direktur utama PT. JSM, Widiyatmiko Nursejati terkait pemanfaatan Tol Gempol – Pasuruan,

“Jalan ini jadi jalur alternatif untuk memperlancar roda perekonomian bagi UMKM, terutama di kawasan Mebel Bukir Pasuruan yang berjarak sekitar 1 km dari pintu keluar gardu Tol Pasuruan,” ucapnya seperti yang dikutip dalam Kompas (3/7/2021).

Selaras dengan pandangan Widiyatmiko, Badan Pengatur Jalan Tol (2020) juga menjelaskan keberadaan jalan Tol Pandaan – Malang setidaknya memberikan sejumlah manfaat diantaranya, memudahkan konektivitas bagi masyarakat, mobilitas logistik yang dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur, serta potensi wisata yang dituju lebih cepat.

Tapak Tilas Tol "Gopek" Rajamandala, Jalan Bebas Hambatan Pertama di Indonesia

Jasa marga sebagai pengelola jalan Tol melihat potensi luar biasa terkait arus lalu lintas di jalan Tol Surabaya dan sekitarnya, terbukti ketika pengguna jalan Tol meningkat, Jasa Marga mematangkan strategi operasional dengan mengoptimalkan seluruh gardu Tol otomatis untuk menanggulangi tingginya volume lalu lintas di Jawa Timur.

Di samping itu, sebagai kado istimewa pada ulang tahunnya ke-46 yang diperingati setiap tanggal 1 Maret, Jasa Marga menoreh prestasi dalam ajang Best Stock Award (BSA) 2024 bulan januari lalu. Jasa Marga meraih dua penghargaan sekaligus yaitu kategori Mid Cap Sektor Infrastruktur dan kategori Badan Usaha Milik Negara. Apresiasi tersebut merupakan bukti kinerja positif Jasa Marga Group dalam penyelenggaraan dan pengembangan infrastruktur melalui pembangunan jalan di Indonesia.

“Penghargaan ini tentunya semakin meningkatkan komitmen Jasa Marga dalam mewujudkan kinerja positif perusahaan. Kami juga berharap segala upaya yang diberikan oleh Jasa Marga juga dapat memberikan manfaat positif bagi investor, stakeholder, dan tentunya masyarakat sesuai dengan target keberlanjutan perusahaan,” jelas juru bicara Jasa Marga, Lisye Octaviana seperti yang dikutip dalam Bisnis News (26/1/2024).

Adapun pernyataan tersebut bukan hanya sekedar asumsi, melainkan semangat berkontribusi pada pembangunan bangsa. Jika kita melihat sejarah panjang Jasa Marga sejak tahun 1978—sekarang, siapapun pasti setuju, jaringan jalan Tol yang terbentang ribuan kilometer itu tak dapat kita gunakan tanpa peran vital dari Jasa Marga.

Sebagai langkah cerdas untuk tetap merajut konektivitas Indonesia, Jasa Marga terus melakukan pengembangan proyek jalan Tol hingga kini, adapun ruas-ruas tol baru yang akan dibangun maupun on progress antara lain Jakarta – Cikampek II Selatan, Yogyakarta – Bawen, Solo – Yogyakarta – NYIA Kulonprogo, Probolinggo – Banyuwangi, dan Gedebage – Tasikmalaya – Cilacap. Pembangunan jalan Tol ini sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan daerah pada umumnya.

Makassar New Port Tersambung Jalan Tol 3,5 KM, Investasi Rp705 Miliar

Sumber:

  • https://monitor.co.id/2024/01/26/jasa-marga-sukses-raih-dua-penghargaan-dalam-ajang-best-stock-awards-2024/
  • https://www.kompas.com/properti/read/2021/07/03/210000821/dukung-ekonomi-jawa-timur-tol-gempol-pasuruan-tembus-kawasan-industri?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini