Fashion Bank, Solusi Aksi Iklim Menghadapi Dampak Buruk Fast Fashion

Fashion Bank, Solusi Aksi Iklim Menghadapi Dampak Buruk Fast Fashion
info gambar utama

Pakaian merupakan hajat pokok manusia yang esensial, tetapi dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan populasi yang pesat, tampaknya pakaian menjadi boomerang untuk kehidupan manusia itu sendiri. Perubahan gaya hidup yang tidak sehat mendorong permintaan produksi pakaian yang berlebihan di masyarakat, yang dikenal sebagai fast fashion.

Fast fashion sendiri merupakan produksi pakaian dengan jumlah yang sangat besar, cepat, dan dengan harga yang terjangkau, sebagai respons terhadap permintaan konsumen akan koleksi pakaian terbaru. Walhasil, memunculkan dampak negatif dari industri fast fashion terhadap lingkungan, seperti polusi udara, limbah tekstil, air tercemar dan lainnya.

Menurut Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB), industri pakaian menghasilkan 8—10 persen emisi gas rumah kaca, 20 persen limbah air, dan mengonsumsi lebih banyak energi dibanding gabungan industri penerbangan dan pelayaran.

Dampak negatif ini pun tidak serta merta membuat masyarakat Indonesia menjadi sadar akan risiko kerusakan lingkungan yang berdampak kepada kesehatan manusia. Sebaliknya, sebagian masyarakat mendorong terjadinya toxic lifestyle, terutama dalam hal permintaan akan pakaian yang kekinian.

8 Jenama Lokal Tampilkan Koleksi "Talenta Indonesia" di Paris Fashion Week 2024

Laporan Tinkerlust Impact Report (2022) melakukan survei terhadap 665 responden di Indonesia, sekitar 58 persen masyarakat Indonesia lebih suka membeli produk pakaian yang baru. Lebih lanjut, sekitar 63,46 persen orang Indonesia memilih untuk membeli produk fast fashion, sebab dinilai trendy dan murah.

Dengan temuan laporan tersebut, tampaknya sulit untuk mengubah lifestyle masyarakat secara cepat. Dibutuhkan upaya sosialisasi bertahap untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya fast fashion jika tidak ditangani dengan serius.

Pakaian atau sandang pada dasarnya merupakan salah satu aspek pemenuhan keamanan manusia (human security), yang lebih luasnya mencakup kebebasan dari kebutuhan dasar manusia. Namun, di sisi lain, bak pisau bermata dua, yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, dan perubahan iklim.

Dalam Ilmu Hubungan Internasional, konsep keamanan manusia merujuk kepada keamanan yang berfokus pada manusia itu sendiri dan membutuhkan keterlibatan peran aktif masyarakat serta negara dalam mewujudkan keamanan manusia secara menyeluruh.

Keamanan manusia sendiri terbagi ke dalam tujuh kategori, salah satunya keamanan lingkungan, yang juga mencakup pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terlibat dalam upaya memenuhi setiap aspek kebebasan dan cakupan keamanan manusia.

Diperlukan strategi untuk mengatasi masalah fast fashion ini. Keuntungannya Indonesia memiliki generasi dengan usia produktif terbanyak. Generasi Z (1997—2012) mendominasi komposisi penduduk di Indonesia, seperti yang terungkap dalam hasil Sensus Penduduk 2020, dengan jumlah mencapai 74,93 juta atau 27,94% dari total penduduk. Generasi Z juga dikenal sebagai kelompok yang peduli akan lingkungan.

Keffiyeh dan Bros Kupu-Kupu, Fashion Statement Menlu Retno Marsudi Saat Bela Palestina

Implementasi Fashion Bank

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh IDN Times terhadap Gen Z dalam Indonesia Gen Z Report 2022, sekitar 79 persen dari mereka mengakui bahwa krisis iklim menjadi isu yang serius. Hal kepedulian inilah yang menjadi nilai lebih bagi Gen Z, di mana tidak segan untuk mendonasikan pakaiannya yang tidak lagi digunakan atau menjualnya kembali saat dirasa tidak diperlukan.

Nilai tambah yang dimiliki oleh Gen Z telah menginspirasi sebuah konsep baru yang dikenal sebagai fashion bank.Secara umum, konsep tersebut merupakan tempat untuk menyimpan dan bertukar pakaian bekas. Meskipun namanya menyerupai bank konvensional yang berfungsi sebagai tempat pertukaran uang, fashion bank berbeda karena fokusnya adalah pada pertukaran pakaian.

Masyarakat dapat mendonasikan pakaian bekas mereka pada fashion bank, dan jika mereka ingin menukarkan pakaian bekas dengan yang lain, mereka perlu membawa pakaian bekas yang masih layak untuk ditukarkan. Fashion bank ini diharapkan akan didirikan di setiap desa dan kota untuk mengawasi sirkulasi pakaian dan mengelola limbah tekstil dengan lebih efektif.

Selain itu, promosi dan kemitraan dengan organisasi atau komunitas juga penting untuk memberikan pelatihan dan dukungan pengembangan kepada fashion bank. Budaya ini diharapkan dapat mendorong untuk lebih mengurangi pembelian pakaian terbaru, meskipun konsepnya mirip dengan thrift shop, yang berbeda ialah tidak menggunakan uang melainkan ditukar dengan pakaian bekas.

Tren Sustainable Fashion, Alternatif Industri Fashion Ramah Lingkungan

Fashion bank juga berperan sebagai upaya untuk mengatasi terjadinya perubahan iklim, dan sebagai implementasi dari komitmen terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 13 yang menekankan perlunya tindakan segera untuk melawan perubahan iklim dan dampaknya.

Pada akhirnya, menjadi sebuah urgensi dan harapan besar bagi masyarakat khususnya Gen Z untuk segera menerapkan budaya tersebut agar tercapainya slow fashion dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hal ini bertujuan generasi berikutnya dapat hidup dengan layak dan mendapatkan lingkungan yang lebih baik.

Referensi:

  • Barnes, L & G. Lea-Greenwood. 2006. Fast fashioning the supply chain: Shaping the research agenda. Journal of Fashion Marketing and Management Vol. 10 (3): 259–271
  • CNN Indonesia. 2022. Survei: Masih Banyak Orang Indonesia Ogah Beli Baju Bekas. Tautan: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20221121155126-277-876563/survei-masih-banyak-orang-indonesia-ogah-beli-baju-bekas
  • Ernawati, F. 2019. Eksternalitas Industri Garmen di Kabupaten Jepara Terhadap Lingkungan dan Sosial-Ekonomi Masyarakat Sekitar. Skripsi. Universitas Negeri Semarang
  • IDN Research Institute. 2022. Indonesia Gen Z Report 2022. Jakarta: IDN Media
  • Jayani, D.H. 2021. Proporsi Populasi Generasi Z dan Milenial Terbesar di Indonesia. Tautan: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/24/proporsi-populasi-generasi-z-dan-milenial-terbesar-di-indonesia
  • Sdg2030indonesia.org. Tujuan 13. Tautan: https://www.sdg2030indonesia.org/page/21-tujuan-tigabelas
  • UN. 2019. ActNow for Zero-Waste Fashion. Tautan: https://www.un.org/sustainabledevelopment/blog/2019/08/actnow-for-zero-waste-fashion/
  • UNDP (United Nations Development Programme). 1994. Human Development Report 1994: New Dimensions of Human Security. New York: UNDP.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini