Kian Diminati Masyarakat, Stok Ikan Tetap Aman untuk Akhir Ramadan Hingga Lebaran

Kian Diminati Masyarakat, Stok Ikan Tetap Aman untuk Akhir Ramadan Hingga Lebaran
info gambar utama

Selain kebutuhan karbohidrat sebagai sumber energi, persediaan bahan pangan lainnya juga menjadi perhatian penting menjelang Ramadan dan Idulfitri, terutama bahan pangan yang mengandung protein seperti telur, daging, dan ikan. Ketiga jenis bahan pangan tersebut merupakan sumber utama protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat.

Pemerintah, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), mengonfirmasi bahwa pasokan ikan di seluruh Indonesia selama Ramadan hingga Lebaran 2024 mencukupi. Data analisis kebutuhan menunjukkan bahwa permintaan ikan selama bulan Maret dan April 2024 diperkirakan mencapai 2,46 juta ton, sedangkan pasokan ikan dalam periode yang sama diestimasi mencapai 3,10 juta ton.

Peningkatan persediaan ikan ini mencerminkan minat tinggi masyarakat dalam mengonsumsi ikan selama bulan Ramadan. Selain mudah untuk disiapkan dan harga yang terjangkau, ikan juga mudah ditemukan di berbagai pasar dan memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.

Hasil survei yang dilakukan oleh KKP terhadap sekitar 200 gudang beku selama dua bulan terakhir menunjukkan bahwa stok ikan aman. Bahkan, pada awal bulan Januari, gudang beku di seluruh negara mengalami penumpukan persediaan dengan tingkat keterisian mencapai 70-100 persen dan harga ikan mengalami penurunan. Saat ini, tingkat keterisian gudang beku berkisar antara 50-80 persen dengan harga yang telah kembali normal dan stabil.

Stok ikan tangkapan nasional yang disimpan di gudang beku saat pemantauan didominasi oleh lemadang atau ikan belitug, mencapai 34,20 persen, diikuti oleh kerapu sebesar 21,74 persen, tuna 6,90 persen, gabus 4,11 persen, layang 3,06 persen, cumi-cumi 2,72 persen, kakap 2,71 persen, cakalang 2,56 persen, dan bandeng 1,86 persen.

Berikut adalah harga rata-rata per kilogram untuk setiap jenis ikan tersebut: lemadang seharga Rp27.444, kerapu Rp61.854, tuna Rp49.259, gabus Rp14.987, layang Rp18.760, cumi-cumi Rp64.923, kakap Rp60.082, dan bandeng Rp30.024.

Serunya Berburu Ikan Mabuk ketika Ngabuburit di Tepi Bengawan Solo

Kian diminati masyarakat

Peningkatan stok ikan bagi KKP dianggap sangat penting, tidak hanya untuk periode perayaan hari besar agama, tetapi juga untuk masa depan. Ini berkaitan dengan meningkatnya minat masyarakat dalam mengonsumsi ikan.

Menurut catatan KKP, konsumsi ikan hingga Oktober 2023 mencapai 58,48 kilogram per kapita, sedikit di bawah target 60 kilogram per kapita yang ditetapkan untuk tahun 2023. Meskipun demikian, pencapaian ini menunjukkan peningkatan tipis dibandingkan dengan konsumsi ikan secara nasional pada tahun 2021, yang masih sekitar 55,16 kilogram per kapita.

Pemerintah sengaja mengambil langkah untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting. Hal ini karena ikan diketahui kaya akan protein, yang dianggap mampu membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.

"Ikan sebagai bahan pangan mengandung protein tinggi dan memiliki kandungan asam lemak, Omega 3, Omega 6, dan Omega 9, sangat relevan sebagai salah satu sumber gizi untuk mendukung program pencegahan dan penanganan stunting," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, dalam kesempatan terpisah.

Selain kandungan proteinnya, ikan juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, fleksibilitas ikan sebagai bahan makanan memungkinkan kreasi berbagai hidangan olahan, membuat pilihan makanan menjadi lebih beragam dan menarik.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Bagi-Bagi Ikan Segar kepada Para Santri di Lamongan

Referensi:

Indonesia.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini