Kisah Masjid Terapung yang Bertahan dari Terjangan Tsunami Palu, Kini Jadi Objek Wisata

Kisah Masjid Terapung yang Bertahan dari Terjangan Tsunami Palu, Kini Jadi Objek Wisata
info gambar utama

Masjid terapung atau Masjid Arkam Babu Rahman di Kampung Lere, Teluk Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah menjadi saksi terjangan tsunami. Sekarang masjid tersebut menjadi pilihan warga untuk ngabuburit atau menghabiskan waktu menjelang waktu berbuka puasa.

Dimuat dari Antara, tampak beberapa warga terlihat duduk menikmati waktu bersantai di sepanjang bebatuan di pinggir Pantai Teluk Palu sekitar pukul 16.00. Warga terlihat memotret dengan latar belakang masjid terapung tersebut.

Sempat Terimbas Gempa & Tsunami, Dua Pelabuhan di Teluk Palu Kini Beroperasi Kembali

Rizky, warga Kabupaten Poso setempat mengaku pertama kali datang mengunjungi kawasan bekas tsunami khususnya masjid terapung. Dia menyatakan kawasan itu adalah tempat yang wajib dikunjungi jika berkunjung ke Kota Palu.

“Pertama kalinya ini saya datang ke sini, karena mau melihat langsung lokasi di sini khususnya masjid terapung. Biasanya saya hanya bisa liat di televisi,” kata Rizky.

Berdiri kokoh

Masjid Terapung memang menjadi saksi terjadinya bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Kota Palu pada tahun 2018. Hal yang hebat masjid ini masih berdiri kokoh walau telah rusak dan tak bisa digunakan sebagai tempat ibadah.

Masjid Terapung dibangun oleh salah seorang pengusaha SPBU di Kota Palu bernama Muhammad Hasan Bajamal pada 19 Januari 2011 dan selesai pada 19 Januari 2012. Tujuannya untuk mengenang salah seorang ulama besar di Sumbar, Dato Karama.

“Seperti pertanyaan Pak Hasan lalu demikian. Dan peletakan batu pertama pembangunan masjid ini dilakukan langsung Wali Kota Palu, Rusdi Mastura,” kata Baho, warga kelurahan Lere yang dimuat Liputan6.

Pemerintah Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di Palu, Kontrak Rp150 Miliar

Selain itu, pembangunan masjid ini bertujuan untuk menghilangkan kemaksiatan yang sering terjadi di sekitar lokasi tersebut. Pasalnya sebelum masjid dibangun, lokasi ini terhubung dengan dua pusat hiburan malam di Palu.

“Dulu lokasi masjid ini menjadi sarang maksiat anak-anak muda. Dijadikan tempat mabuk-mabukan, pacaran, bahkan sampai berhubungan badan. Tapi alhamdulilah sejak masjid ini ada, segala bentuk maksiat itu tidak ada lagi,” tutur Baho.

Wisata religi

Karena banyak dikunjungi wisatawan, santer terdengar Masjid Terapung akan dijadikan destinasi wisata untuk menarik minat masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu Farid R Yotolembah berencana akan mendorong Masjid Terapung.

“Itu mungkin nanti masuk di wisata religi, nanti kita coba untuk mendorong dan melihat bagaimana perintah Pak Wali Kota untuk itu. Jadi orang bisa berkunjung ke situ,” kata Farid yang dimuat Kumparan.

Tuntas Belajar 12 Tahun Ala Surya Dharma Lewat PKBM Khatulistiwa

Farid menyatakan belum ada rencana perbaikan kepada masjid itu. Sebab baginya bagunan tersebut menjadi monumen bagi warga untuk mengingatkan kembali peristiwa bencana empat tahun lalu.

“Karena bagi saya kalau diubah atau dibangun kembali nanti jejaknya hilang. Biarkan saja dia begitu apa adanya nanti dibuatkan yang lain dan bisa dijadikan museum peninggalan sejarah,” katanya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini