Pemerintah Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di Palu, Kontrak Rp150 Miliar

Pemerintah Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di Palu, Kontrak Rp150 Miliar
info gambar utama

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III tengah menggarap pembangunan infrastruktur pengendali banjir di tiga sungai sekaligus, yaitu Sungai Palu, Kawatuna, dan Ngia. Pekerjaan konstruksi dilakukan oleh PT Selaras Mandiri Sejahtera dan telah dimulai sejak Agustus 2023.

Menurut Kepala BWS Sulawesi III Dedi Yudha Lesmana, gempa bumi yang mengguncang Palu pada 28 September 2018 mengakibatkan tanah longsor di sejumlah titik perbukitan Daerah Aliran Sungai (DAS) Palu. Kondisi tersebut mendorong sedimen masuk ke badan sungai. Erosi tebing sungai pun turut memperburuk sedimentasi.

Kombinasi antara sedimentasi yang parah dan curah hujan tinggi selama 2 sampai 8 jam per hari menyebabkan banjir bandang melanda Palu pada 2019 silam. Maka dari itu, kata Dedi, pihaknya melakukan penanganan jangka panjang (long term), termasuk pengendalian sedimen di Kota Palu.

“Dengan pembangunan tanggul sungai, pengendali elevasi dasar sungai (groundsill), dan konsolidasi dam, yang merupakan salah satu jenis bangunan pengendali sedimen dan penyeimbang kemiringan dasar sungai," ujar Dedi dalam keterangan tertulis di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (14/12/2023).

Rolak 70, Bendungan Megah Peninggalan Belanda untuk Atasi Banjir di Jombang

Nilai kontrak proyek pengendali banjir ini mencapai Rp150 miliar. Sumber pendanaannya berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA).

Sungai Palu terbentang sebagai sungai primer DAS Palu—Lariang. Di bagian hilirnya, terdapat kerusakan parah akibat gempa bumi dan tsunami. Lalu, Sungai Kawatuna merupakan anak Sungai Palu yang melewati landasan pacu bandara. Imbas gempa 2018, banjir dengan sedimen sering terjadi di sungai ini dan mengendap di gorong-gorong bawah landasan pacu bandara.

Sementara itu, Sungai Ngia tergabung dengan saluran irigasi. Ketika hujan lebat, sungai ini membawa sedimen yang sangat tinggi dan membahayakan infrastruktur bandara serta saluran irigasi.

Bandung Punya 3 Senjata Baru untuk Atasi Banjir, 81 Persen Masalah Diklaim Teratasi

Dedi menjelaskan bahwa pekerjaan proyek pengendali banjir di Sungai Palu mencakup pembangunan tanggul sungai 387 meter (m) di sisi kiri dan 364 m di sisi kanan. Kemudian, tanggul pantai sepanjang 487 m di sisi kiri dan 423 m di sisi kanan, serta pengerukan sedimen sungai sepanjang 800 m.

Untuk penanganan di Sungai Kawatuna, pihak Dedi sedang membangun konsolidasi dam 2 unit dengan panjang masing-masing 40,5 m dan tinggi 6 m. Di sana juga dibangun groundsill sebanyak 6 unit dengan panjang 17,7 m beserta pengaman erosi tebing.

Terakhir, di Sungai Ngia, BWS Sulawesi III membangun tiga unit konsolidasi dam. Satu unit memiliki panjang 25,5 m dan dua unit lainnya 21 meter.

"Selain itu, juga dibangun groundsill untuk memperkecil kemiringan arus sungai, sehingga kecepatan air menjadi kecil dan kedalaman air bertambah," tutup Dedi.

Inilah 3 Infrastruktur Pencegah Banjir Sungai Citarum yang Baru Diresmikan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini