Halo Kawan GNFI, ada yang pernah memakan rendang? Pasti pernah, dong. Rendang ini berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Salah satu kuliner Indonesia. Rendang memiliki cita rasa yang enak, pedas, dan terasa bumbu-bumbu khas Indonesia yang membuat ketagihan memakannya.
Cita Rasa Rendang
Rendang ini membutuhkan waktu yang lama dalam memasaknya. Melalui proses memasak yang lama sampai kering tidak menyisakan sedikit pun kuahnya yang tersisa hanya daging berwarna hitam, dan cokelat beserta bumbunya. Hidangan yang menggugah selera ini memiliki cita rasa yang gurih, dan juga pedas.
Kelezatan Rendang Mendunia
Kelezatan rendang ini jangan diragukan, Kawan GNFI. Lezatnya rendang terbukti sukses meraih peringkat pertama sebagai makanan terlezat di dunia versi jaringan media berita asal Amerika Serikat CNN Go's tahun 2011.
Tahun 2017, rendang terpilih lagi sebagai makanan terlezat di dunia versi CNN Travel. Ada lagi, pada 9 April 2018, Kementerian Pariwisata menetapkan rendang satu diantara lima hidangan nasional Indonesia. Hebat ya, kuliner dari Indonesia ini, Kawan GNFI.
Filosofi Merantau Dalam Masyarakat Minangkabau
Rendang ini erat kaitannya dengan kebudayaannya masyarakat Minangkabau yakni merantau. Rendang selalu dibawa untuk dijadikan bekal pada saat perjalanan merantau meninggalkan kampung halaman menggunakan kapal laut sejak zaman dahulu. Hal ini dikarenakan rendang yang praktis, dan tahan lama sampai berbulan-bulan lamanya.
Mengulik Rendang: dari Dapur Minangkabau hingga Filosofi Merantau
Karena selalu dibawa oleh masyarakat Minangkabau rendang menjadi dikenal tidak hanya di wilayah Indonesia, tetapi juga sampai luar negeri. Hebat sekali kuliner dari Indonesia ini ya, Kawan GNFI.
Penggunaan bumbu alami khas Indonesia yang dipakai untuk memasak rendang menjadikannya tahan lama, Kawan GNFI. Bumbu yang dipakai adalah bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas. Bumbu alami ini memiliki sifat antiseptik sehingga membunuh bakteri patogen sehingga bisa mengawetkan makanan menjadi tahan lama.
Rendang memiliki filosofi yang mencerminkan tiga karakteristik manusia dalam proses pembuatannya. Karakteristiknya adalah kesabaran, ketekunan, dan kebijaksanaan. Tiga karakteristik ini yang menjadikan rendang memiliki cita rasa tinggi yang membuatnya lezat. Tiga karakteristik ini juga yang dipakai dalam memasaknya.
Pada saat memasak rendang harus mengutamakan kesabaran, karena memasak rendang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Rendang harus dimasak sampai kuah mengering, daging empuk, dan bumbunya meresap.
Festival Marandang Sebagai Wujud Kota Payakumbuh untuk Melestarikan Rendang
Memasak rendang juga mengutamakan ketekunan, tekun dalam memilih bahan-bahan yang segar, bagus, agar rendang yang dihasilkan lezat layak untuk disantap.
Rendang Dalam Upacara Adat
Masyarakat Minangkabau sering menghidangkan rendang sebagai menu dalam upacara adat atau upacara keagamaan. Kuliner tradisional dari Sumatera Barat ini memiliki kasta yang tertinggi daripada hidangan minang lainnya.
Pada tradisi masyarakat Minangkabau rendang disebut sebagai kepalo samba yang berarti induk makanan. Rendang mempunyai perpaduan banyak rempah khas Indonesia yang menggambarkan realitas masyarakat Minangkabau.
Rempah diibaratkan masyarakat yang mengakui pimpinannya dalam acara mengangkat seorang datuk. Pengangkatan seorang datuk ini dilakukan lewat ritual yang dinamakan Bajamba Gadang atau pesta makan bersama masyarakat Minangkabau.
Rendang Telur, Gurih dan Kaya Rempah yang Cocok Buat Camilan
Pada pesta Bajamba Gadang ini di bentuk posisi tiga sampai lima orang duduk lesehan bersama mengelilingi sajian yang telah tersusun rapi. Sajian tersebut dihidangkan dalam satu nampan berukuran besar dengan tudung berwarna-warni.
Tradisi ini bermakna dalam yakni membangun rasa kebersamaan tanpa melihat adanya perbedaan status sosial yang dimiliki.
Nah, itulah informasi tentang rendang kuliner unik dan mendunia dari Indonesia. Hebat sekali kebudayaan Indonesia sampai mendunia. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya menjaga keragaman budaya Indonesia supaya tetap terjaga dan lestari ya, Kawan GNFI.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
