Festival Marandang Sebagai Wujud Kota Payakumbuh untuk Melestarikan Rendang

Festival Marandang Sebagai Wujud Kota Payakumbuh untuk Melestarikan Rendang
info gambar utama

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Festival Marandang atau Festival memasak rendang telah dilaksanakan pertama kalinya pada 15- 16 Oktober 2020 lalu di Kota Payakumbuh. Festival Marandang ini merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) dan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Festival Marandang ini dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau Ratapan Ibu, Ibuh, Kota Payakumbuh.

Festival ini diikuti oleh lima kabupaten/ kota yang ada di Sumatera Barat. Festival Marandang ini dilaksanakan untuk menguatkan branding Kota Payakumbuh sebagai city of rendang. Selain itu, festival ini juga mempromosikan bahwa di Kota Payakumbuh telah ada sekolah khusus untuk membuat rendang yang diharapkan agar Kota Payakumbuh nantinya mampu memproduksi rendang sebanyak 10 ton perhari.

Kota Payakumbuh juga ingin bahwa kotanya menjadi pusat rendang terbesar baik itu secara nasional hingga mancanegara. Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Wali Kota Payakumbuh, Bapak Erwin Yunaz.

Meskipun Festival Marandang dilaksanakan ketika pandemi Covid-19, namun acara ini tetap berjalan lancar hingga selesai di malam hari. Pengelola acara membatasi jumlah masyarakat yang bisa masuk ke lokasi acara. Hanya peserta, perwakilan dinas pariwisata tiap daerah, dan panitia acara saja yang bisa masuk ke lokasi acara. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya keramaian sehingga menyebarnya virus Covid-19.

Bagi masyarakat yang ingin menyaksikan festival ini, bisa ditonton secara langsung di live instagram ataupun youtube. Pemerintah Kota Payakumbuh juga bekerja sama dengan para influencer Minang agar acara ini bisa disaksikan di live akun para influencer ini.

Dalam festival ini, diadakan dua perlombaan yaitu lomba memasak rendang tingkat kabupaten/ kota dan lomba pengolahan makanan dari dadak rendang yang diikuti oleh perorangan dari siswa/ siswi SMA/ SMK se- Kota Payakumbuh. Pada saat itu, penulis yang bersekolah di salah satu SMA negeri di Kota Payakumbuh berkesempatan untuk mengikuti lomba pengolahan makanan yang sebelumnya telah diseleksi di sekolah.

Penulis membuat olahan dadak rendang berbentuk nasi goreng. Sama seperti memasak nasi goreng pada umumnya, nasi goreng dari dadak rendang ini hanya mengganti cabe menjadi dadak rendang. Rasanya sangat enak, rasa bumbu khas rendang ditambahkan dengan aroma tumisan bawang dan telur, lalu ditambahkan suiran daging rendang sungguh memperkuat cita rasa rendang pada nasi goreng.

Selain nasi goreng dari dadak rendang, ada juga peserta lain yang membuat risoles isi dadak rendang, lumpia isi dadak rendang, dan bahkan ada makanan internasional yaitu pizza dengan toping dadak rendang. Perlombaan makanan olahan dadak rendang ini dibuat di rumah, sehingga di lokasi acara juri bisa langsung menilai hasil masakan.

Berbeda dengan lomba memasak rendang yang dimasak langsung di lokasi acara. Lebih dari lima jam proses pembuatan rendang ini berlangsung, namun terlihat peserta tidak bosan karena pemandangan selama memasak sungguh sejuk. Peserta memasak rendang langsung di tepi sungai, sehingga bisa melihat langsung ke arah sungai Batang Agam.

Selain pertunjukan kedua perlombaan itu, ada juga pertunjukan seni "marandang" yang dipertunjukkan oleh sanggar pituah Bundo Kota Payakumbuh. Ada juga beberapa tarian khas Minang yang dipertunjukkan kepada peserta seperti tari piring dan tari payung, serta adanya randai yang dipersembahkan dari salah satu sanggar tari yang ada di Kota Payakumbuh. Tidak hanya budaya Marandang, namun budaya lain juga dipertunjukkan disini. Sungguh pengalaman yang sangat menambah wawasan penulis saat mengikuti Festival Marandang ini.


sumber : payakumbuh.go.id

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini