Mengenal Suku Samin yang Ada di Bojonegoro

Mengenal Suku Samin yang Ada di Bojonegoro
info gambar utama

Suku Samin merupakan kelompok yang mengikuti ajaran Samin Surosentiko, yang lahir di Blora, Jawa Tengah pada tahun 1859.

Mereka mengamalkan prinsip-prinsip yang berasal dari ajaran Samin, yang menentang pengawasan kolonial Belanda secara sangat non-violent. Wah, bagaimana ya, itu?

Ajaran Samin mendorong orang untuk menggali kekayaan alam sendiri, menolak pembayaran pajak kepada pemerintah kolonial, dan menggunakan bahasa Jawa ngoko yang sederhana kepada semua orang tanpa memandang status sosial.

Komunitas Samin masih ada di pedalaman Blora, Jawa Tengah, dan terus menggali kekayaan alam serta menerapkan filosofinya dalam berbagai pengalaman pendakian.

Baca Juga: Ragam Upacara Adat Suku Jawa Mulai dari dalam Kandungan hingga Kematian

Suku Samin juga tersebar di Bojonegoro, lho! Dengan menganut ajaran yang sama yang berasal dari Samin Surosentiko.

Praktik-praktik yang diajarkan oleh Samin Surosentiko masih diikuti dan dijadikan teladan oleh masyarakat Samin di Bojonegoro.

Suku Samin Bojonegoro dan “Lima Pitutur”-nya

Komunitas suku Samin yang mengikuti ajaran Samin Surosentiko bermigrasi dari Blora, Jawa Tengah, ke Bojonegoro, Jawa Timur, sebagai bagian dari perpindahan penduduk yang dipengaruhi oleh perubahan ekonomi, politik, dan sosial di Indonesia.

Masyarakat Samin di Bojonegoro mempraktikkan ajaran Sedulur Sikep secara efektif, yang menekankan perlawanan tanpa menggunakan senjata atau kekerasan.

Baca Juga: Legenda Buaya Kuning Masyarakat Suku Banjar

Meskipun sering dianggap kurang intelektual dan aneh, kehidupan suku Samin menyimpan pesan penting tentang pentingnya kejujuran yang patut dicontoh.

Nah, di dalam aturan suku Samin sendiri, ada ajaran “lima pitutur” yang biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja?

Ajaran "lima pitutur" dalam komunitas suku Samin di Bojonegoro, seperti yang diuraikan oleh Bambang Sutrisno, menjelaskan lima prinsip dasar.

Prinsip-prinsip ini menekankan pentingnya berperilaku jujur, sabar, menghindari iri dengki dan keserakahan, menghormati persamaan manusia, berbicara dengan bijaksana, dan memiliki empati terhadap sesama sebagai tuntutan moral yang universal, sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang diterapkan dalam ajaran apapun.

Baca Juga: Mengenal Suku-Suku yang Ada di Kalimantan Timur

Masyarakat Samin di Bojonegoro menekankan prinsip-prinsip ajaran lima pitutur yang diwujudkan melalui pendidikan yang diberikan oleh para guru dan tokoh masyarakat.

Selain itu, prinsip-prinsip ini juga diterapkan dalam kegiatan sehari-hari seperti nyadran (sedekah bumi) dan upacara pernikahan.

Hal tersebut semua mencerminkan nilai-nilai kebaikan dan kewajiban yang merupakan bagian dari ajaran universal yang diikuti oleh masyarakat Samin di Bojonegoro.

Pasti Kawan kepo dong, bagaimana sih, ciri orang yang memiliki darah suku Samin?

Tentunya, Ciri khas warga suku Samin meliputi konsistensi dalam perilaku yang menegaskan nilai kejujuran, ketiadaan iri dan dengki, serta sikap terbuka terhadap orang lain.

Mereka mengamalkan ajaran Saminisme yang menekankan perlawanan tanpa kekerasan dan memiliki prinsip-prinsip lima pitutur seperti perilaku jujur, sabar, tawakal, rukun, dan gotong royong.

Selain itu, mereka juga memperlihatkan empati terhadap alam, mewarisi tradisi dari pedalaman Blora, menolak kapitalisme dengan polos dan jujur, menggunakan bahasa kawi, dan mengikuti pedoman Sedulur Sikep.

Keren dan patut ditiru, bukan? Apakah di antara Kawan ada yang menjadi suku Samin? Tanyakan kepada saudara atau orang tua Kawan mengenai perjuangan nenek moyang! Pasti kebanyakan suku Samin adalah orang berwibawa yang menjunjung tinggi kemanusiaan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini