Survei Membuktikan, Inilah Merek Air Mineral Pilihan selama Ramadan 2024

Survei Membuktikan, Inilah Merek Air Mineral Pilihan selama Ramadan 2024
info gambar utama

Survei anyar GoodStats, platform kelola data daring, memberikan gambaran unik tentang pola konsumsi serta brand pilihan masyarakat selama bulan suci Ramadan dan jelang Idul Fitri 2024.

Dari survei tersebut, diketahui bahwa ternyata sebagian besar masyarakat Indonesia lebih suka berbuka puasa di rumah ketimbang di luar rumah. Sebanyak 63,1 persen responden memilih rumah sebagai lokasi buka puasa terbaik. Sementara itu responden yang memilih restoran indoor dan outdoor persentasenya adalah 13,6 dan 8,5 persen.

Masyarakat yang berbuka puasa di rumah kebanyakan memilih nasi dan lauk sebagai menu utama. Di samping itu, gorengan dan buah juga jadi santapan yang digemari.

"Enam dari sepuluh responden masih memilih berbuka puasa di rumah dengan menu utama berbuka berupa nasi dan lauk ketimbang misalnya aneka gorengan (28 persen) atau buah-buahan (17 persen)," ujar Managing Director Goodstats, Iip M. Aditiya, Kamis (4/4/2024).

Sementara itu, masyarakat yang lebih suka berbuka puasa di luar rumah juga punya tempat makan favoritnya. Diketahui bahwa mayoritas responden memilih restoran Hokben, dengan persentase 24,8 persen. Lalu untuk minuman, Le Minerale adalah merek yang jadi primadona.

"Bagi yang memilih berbuka di luar rumah, responden mayoritas memilih restauran Hokben (24,8 persen), untuk air mineral mereka memilih brand Le Minerale (46 persen) dan untuk minuman bersoda, umumnya memilih Sprite (23 persen).

Untuk diketahui, preferensi responden mengenai minuman terbagi menjadi yang menggemari air mineral dan minuman bersoda. Sementara Le Minerale jadi produk air mineral favorit, di bawahnya ada merek lain, seperti Aqua (30,9 persen), Crystalline (6,5 persen), Nestle (5,1persen), Vit (2,9 persen), dan Prima (0,7 persen). Untuk kategori minuman bersoda, Sprite jadi yang terfavorit (23,37 persen), disusul Fanta (18,6 persen, Coca Cola (17,6 persen), dan Tebs (14 persen).

Survei GoodStats ini dilakukan pada 19-26 Maret 2024 dengan melibatkan 1.000 responden daring dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Survei ini sebenarnya memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana masyarakat Muslim mengalokasikan waktu, uang, dan sumber daya mereka selama Ramadhan," katanya.

Berkat Indonesia, Idulfitri dan Iduladha Kini Diakui di Markas Besar UNESCO Paris

Perilaku Pengelolaan Uang

Tak hanya mengenai preferensi tempat dan menu berbuka puasa, survei ini juga membaca perilaku masyarakat dalam mengelola keuangannya guna memenuhi kebutuhan lebaran. Diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mengalokasikan dana tambahan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk berbagai kebutuhan.

"Untuk Ramadan kali ini, sebagian besar responden menyatakan telah menyiapkan dana ekstra di rentang Rp500 ribu hingga Rp1 juta rupiah (43,3 persen). Namun ada pula yang mematok anggaran Rp1 juta hingga Rp3 juta (25,5 persen)," tambah Iip.

Adapun pos pengeluaran terbesar masyarakat selama Ramadan dialokasikan untuk kegiatan Buka Bersama (bukber) dengan proporsi 52,8 persen. Diikuti oleh sejumlah masyarakat yang mengalokasikan anggarannya untuk berinfaq/bersedekah dengan persentase 22,2 persen.

Sementara itu untuk preferensi jelang Idul Fitri, masyarakat menanggarkan dana hingga Rp3 juta untuk persiapan lebaran. Namun, yang menarik adalah penggunaan dana tersebut, yang lebih sering dialokasikan untuk berbagi kepada sesama, seperti memberi THR, parsel, dan membayar zakat, infaq, dan sedekah.

"Temuan survey ini mencerminkan masih kuatnya nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat," kata Iip.

Dalam hal makanan khas lebaran, survei menemukan bahwa sajian favorit masyarakat Indonesia umumnya berupa ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai jenis kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju.

Survei ini juga memberikan wawasan tentang kebiasaan mudik masyarakat Indonesia. Mayoritas responden cenderung berangkat mudik 4-7 hari sebelum lebaran, dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Internet, terutama media sosial dan media online, juga menjadi sumber utama informasi seputar mudik bagi masyarakat.

Kenapa Ketupat Jadi Makanan Khas Lebaran?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini