Hari Raya Idulfitri tinggal menghitung hari. Masyarakat beramai-ramai menukarkan uang baru untuk dibagikan sebagai THR ke sanak saudara. Seperti biasa, Bank Indonesia (BI) membuka layanan Kas Keliling sebagai fasilitas penukaran uang baru.
Layanan Kas Keliling di wilayah Jabodetabek tersedia sebanyak 449 titik. Warga di luar Jabodetabek tak perlu risau karena BI juga berkolaborasi dengan perbankan dan membuka layanan penukaran uang di seluruh Indonesia.
Untuk wilayah Jabodetabek, layanan BI tersebut dibuka sampai hari ini, Jumat (5/4/2024). Adapun lokasi Kas Keliling pada tanggal 5 April 2024 berada di Rest Area KM 57 Tol Jakarta Cikampek. Pemudik yang melewati jalur ini dapat melipir untuk menukar uang baru.
Cara Memesan Penukaran Uang Baru
Agar tak kehabisan, masyarakat dapat memesan penukaran uang baru secara daring dengan cara berikut.
- Kunjungi laman https://pintar.bi.go.id
- Pilih menu Penukaran Uang Rupiah melalui Kas Keliling
- Pilih provinsi lokasi penukaran uang baru yang diinginkan
- Klik tombol lihat lokasi
- Nantinya akan muncul daftar lokasi tempat Anda bisa menukarkan uang
- Pilih lokasi dan waktu yang diinginkan
- Isi data diri berupa NIK, nama, nomor telepon, dan alamat e-mail
- Klik lanjutkan
- Isi jumlah lembar uang baru yang akan ditukarkan sesuai kebutuhan, maksimal Rp4 juta. Tersedia 6 pecahan uang, yakni Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu, Rp20 ribu, dan Rp50 ribu.
- Ikuti petunjuk sampai laman menampilkan bukti pemesanan
- Datang ke lokasi pada tanggal dan jam yang sudah dipilih
- Tukarkan uang Anda
Baca juga Libur Lebaran Dongkrak Perputaran Ekonomi hingga Rp276 Triliun, Ini Alasannya
Pecahan Rp10 Jadi Favorit
Di antara banyaknya pecahan uang Rupiah, pecahan Rp10 ribu ternyata paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim.
Peminat uang pecahan Rp10 ribu mencapai 25 persen dari total realisasi penukaran kas keliling. Bank Indonesia tercatat telah melayani penukaran uang melalui kegiatan kas keliling sebesar Rp979,18 miliar.
“Paling banyak Rp10.000, kemudian Rp20.000 sebanyak 21% dan Rp5.000 sebanyak 19%. Kenapa Rp2.000 tidak banyak yang minat? Karena anak kecil zaman sekarang jarang yang mau pecahan Rp2.000,” kata Marlison.
Baca juga Bagaimana Kesiapan Infrastruktur Mudik Jelang Lebaran?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News