Membangun dan Meningkatkan Masyarakat yang Ramah Pejalan Kaki

Membangun dan Meningkatkan Masyarakat yang Ramah Pejalan Kaki
info gambar utama

Indonesia masih dianggap perlu mengupayakan peningkatan agar kota-kotanya menjadi lebih ramah terhadap pejalan kaki, pengguna sepeda, dan penumpang transportasi umum. Ketiga jenis transportasi ini dikenal dengan memiliki tingkat emisi gas rumah kaca yang rendah.

Sejumlah kota di Indonesia telah memulai mengembangkan infrastruktur transportasi yang lebih memperhatikan pejalan kaki, pengendara sepeda, dan penumpang transportasi umum. Langkah ini diambil guna mengurangi kecenderungan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi yang berdampak pada kemacetan, polusi udara, polusi suara, tingginya emisi gas rumah kaca, serta mampu untuk menghemat bahan bakar.

Dalam era urbanisasi yang terus berkembang, perhatian masyarakat seringkali tertuju pada transportasi bermotor dan infrastruktur yang mendukungnya. Namun, penting untuk diingat bahwa pejalan kaki adalah elemen integral dari masyarakat perkotaan dan hak-hak mereka harus dihormati serta diperjuangkan.

Melalui upaya untuk menyuarakan suara pejalan kaki, kita dapat membangun masyarakat yang lebih ramah bagi mereka dan secara keseluruhan memperbaiki kualitas hidup di kota-kota kita. Dalam hal ini, hak pejalan kaki sudah diatur dan dilindungi dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Kita berjalan menuju kampus, tempat kerja, sekolah, atau hanya sekedar berjalan santai, seringkali dihadapkan pada tantangan serius, dimulai dari trotoar yang tidak memadai hingga bahaya lalu lintas yang tidak terkendali. Hal tersebut menyebabkan risiko kecelakaan yang tinggi dan mengurangi kenyamanan dan kualitas hidup mereka.

Menyusuri Jalan Tertua di Kota Cirebon, Ada Puluhan Bangunan dari Zaman Kompeni

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menyuarakan hak-hak pejalan kaki dan memperjuangkan perubahan yang dibutuhkan dalam infrastruktur dan kebijakan perkotaan. Untuk membangun masyarakat yang ramah bagi pejalan kaki, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

Infrastruktur yang Memadai

Trotoar yang lebar, bersih, dan terawat adalah prasyarat bagi keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Pemerintah setempat harus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur yang ramah pejalan kaki, termasuk peningkatan trotoar, penyebaran lintasan pejalan kaki yang aman, serta pemasangan lampu jalan yang cukup.

Pengurangan Kecepatan Kendaraan

Kecepatan kendaraan yang tinggi adalah salah satu bahaya utama bagi pejalan kaki. Pengurangan kecepatan di kawasan perkotaan, baik melalui desain jalan yang lambat atau pengaturan kecepatan maksimum yang lebih rendah dapat meningkatkan keamanan bagi pejalan kaki dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan.

Ruang Terbuka yang Ramah

Taman kota, jalur pejalan kaki, dan ruang terbuka lainnya adalah elemen penting dalam masyarakat yang ramah pejalan kaki. Mendorong pembangunan dan pemeliharaan ruang terbuka yang aman, bersih, dan menarik dapat meningkatkan kualitas hidup penduduk kota dan mendorong mobilitas yang berkelanjutan.

Peran Jalan Tol Merajut Konektivitas Antarkota bagi Perantau

Kesadaran dan Pendidikan

Pendidikan tentang hak-hak pejalan kaki dan kesadaran akan pentingnya memberikan prioritas kepada mereka dalam perencanaan perkotaan adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih ramah pejalan kaki. Melalui kampanye publik, seminar, dan program pendidikan di sekolah, kita dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran penting pejalan kaki dalam kehidupan perkotaan.

Jalur pejalan kaki atau trotoar merupakan area khusus di jalan yang dirancang untuk pengguna pejalan kaki. Ini bukan hanya infrastruktur, melainkan juga menjadi simbol penting dari Hak Asasi Manusia (HAM) untuk mobilitas yang aman dan nyaman. Dalam konteks kota yang padat dengan kendaraan bermotor, trotoar memberikan perlindungan bagi pejalan kaki dari potensi bahaya yang dihadapi di jalan dilalui oleh kendaraan bermotor.

Ketika trotoar dibangun dengan baik, mereka tidak hanya menyediakan ruang untuk pejalan kaki tetapi juga meningkatkan keselamatan jalan raya secara keseluruhan. Trotoar yang dirancang dengan baik dapat mengurangi risiko kecelakaan dengan memberikan ruang yang cukup bagi pejalan kaki untuk bergerak tanpa harus bersaing dengan kendaraan bermotor. Namun, pada kenyataannya, trotoar seringkali disalahgunakan sebagai jalan alternatif oleh para pengguna sepeda motor ketika macet, dijadikan tempat parkir oleh ojek daring, dan juga beralih fungsi menjadi tempat para pedagang kaki lima untuk membuka lapak.

Hal semacam ini menciptakan ketidaknyamanan bagi pejalan kaki dan meningkatkan risiko kecelakaan. Pejalan kaki seringkali terpaksa berbagi trotoar yang sempit dengan kendaraan yang terparkir secara liar atau bahkan harus beralih ke bahu jalan. Oleh karena itu, pentingnya pembangunan trotoar yang memadai tidak dapat dipandang sebelah mata.

Berfokus pada penggunaan jalan kaki dan sepeda sebagai preferensi dalam sistem transportasi modern membawa sejumlah alasan yang kaya serta manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan lingkungan. Pertama, menggunakan jenis transportasi ini mengurangi emisi karbon karena jalan kaki dan sepeda mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang merupakan penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Ini melindungi atmosfer dari efek buruk dari perubahan iklim.

Selanjutnya, salah satu bagian penting dari mendorong orang untuk menggunakan transportasi publik adalah mendorong orang untuk menggunakan jalan kaki dan sepeda. Dengan menggabungkan inisiatif ini, kita dapat menciptakan solusi yang lebih efisien untuk mengurangi kemacetan dan polusi di kota-kota besar.

Ini tidak hanya mengurangi tekanan pada jalan raya, tetapi juga memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat yang bergantung pada transportasi.

Efisiensi dan keamanan transportasi juga menjadi sorotan penting dalam menganjurkan jalan kaki dan sepeda. Dibandingkan dengan kendaraan bermotor, jalan kaki dan sepeda mengonsumsi lebih sedikit ruang dan menghasilkan risiko kecelakaan yang rendah. Jalur pejalan kaki yang terpisah dan jalur sepeda yang terdedikasi tidak hanya meningkatkan keamanan bagi pengguna, tetapi juga memperbaiki aliran lalu lintas secara keseluruhan, menghasilkan sistem transportasi yang lebih efisien dan lancar.

Ketika Oplet Masih Kuasai Jalan-jalan di Jakarta, Bisa Kalahkan Bus Kota

Namun, manfaat yang paling signifikan dari pejalan kaki dan sepeda adalah dampaknya pada kesehatan individu. Penelitian telah menunjukan bahwa mengganti perjalanan dengan berjalan kaki atau sepeda dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, dan penyakit degeneratif lainnya.

Aktivitas fisik seperti berjalan kaki dan bersepeda juga terbukti dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Tak hanya itu, pejalan kaki juga memberikan manfaat sosial untuk pertumbuhan kehidupan perkotaan. Mengembalikan peran kota sebagai tempat individu berkumpul adalah keuntungan. Berjalan kaki memungkinkan orang untuk berinteraksi dengan orang lain dan menciptakan suasana kota yang lebih tenang dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, menyuarakan suara pejalan kaki adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih ramah bagi mereka. Melalui upaya bersama untuk meningkatkan infrastruktur, kesadaran, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, berkelanjutan, dan ramah bagi semua orang.

Dengan mengutamakan kebutuhan pejalan kaki, kita tidak hanya memperbaiki kualitas hidup mereka tetapi juga menciptakan kota-kota yang lebih baik untuk seluruh penghuninya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ID
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini