Salat atau Shalat? Ini Panduan Penulisan Kata Baku Istilah-Istilah dalam Islam

Salat atau Shalat? Ini Panduan Penulisan Kata Baku Istilah-Istilah dalam Islam
info gambar utama

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang kaya akan kosa kata. Kekayaan kosa kata ini tidak terlepas dari bahasa Indonesia yang juga bersifat dinamis dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, kata "galau" merupakan kata bentukan baru yang resmi masuk Kamus Besar Bahasa Indonesia baru-baru ini.

Tidak hanya itu, Bahasa Indonesia juga terbuka dengan pembentukan kata-kata serapan dari bahasa lain. Istilah dalam agama Islam misalnya. Sebagian besar istilah-istilah yang digunakan dalam agama Islam merupakan bentukan kata serapan dari bahasa Arab, misalnya zakat, salat, zuhur, dan lain sebagainya.

Dalam mengadopsi kata dari bahasa lain, Indonesia telah menetapkan pakem atau aturan tersendiri yang tercantum dalam KBBI. Akan tetapi, sebagian dari masyarakat Indonesia masih belum memahami cara penulisan istilah Islam dalam bahasa Indonesia yang baku dan resmi.

Lantas, bagaimana penulisan istilah dalam Islam yang benar? Salat atau Shalat, atau bahkan sholat? Dzikir atau Zikir?

Tahukah Kamu? Terdapat Beberapa Jenis Kata Serapan Indonesia dari Bahasa Inggris

Penulisan Istilah dalam Islam yang Baku

Dalam menulis istilah istilah dalam Islam yang merupakan kata serapan dari bahasa Arab, Kawan perlu memahami aturan kunci ini. Kawan tidak perlu memberikan huruf tambahan dalam istilah tersebut.

Misalnya huruf “shod” dalam kata sholat, ditulis salat. Hal ini juga berlaku huruf "gh" dalam kata maghrib yang cukup ditulis menggunakan “g”, sehingga kata yang baku adalah magrib, bukan maghrib.

Aturan ini muncul karena adanya perubahan fonetis bunyi huruf hijaiyah setelah diserap ke dalam bahasa Indonesi, sebanyak 16 bunyi. Bunyi-bunyi tersebut di antaranya adalah [ts], [ch], [kh], [d], [dz], [z], [sy], [sh], [dl], [th], [dh], [gh], [f], dan [q].

Meski demikian, aturan ini tidak dapat diterapkan pada semua kata serapan bahasa Arab. Ada beberapa kata yang masih mempertahankan bunyi fonetis bahasa aslinya.

Intip Rekam Jejak Peninggalan Budaya Arab yang Menjadi Kearifan Lokal di Indonesia

Daftar Kata Serapan Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia

  • Isya bukan Isha
  • Subuh bukan Shubuh
  • Zuhur bukan Dzuhur atau Zhuhur
  • Asar bukan Ashar
  • Zikir bukan Dzikir atau Dikir
  • Al-Qur’an bukan Al Qur’an, Al Quran, Alquran, atau Alqur’an
  • Qada bukan Qodo atau Qodho
  • Hadis bukan Hadits atau Hadist
  • Salat bukan Shalat, Sholat, atau Solat
  • Salawat bukan Shalawat atau Sholawat
  • Wudu bukan Wudhu atau Wudlu
  • Balig bukan Baligh
  • Gibah bukan Ghibah
  • Akhlak bukan Akhlaq atau Ahlak
  • Khitan bukan Hitan atau Kitan
  • Kiblat bukan Qiblat
  • Rida bukan Rido, Ridho, atau Ridha
  • Takwa bukan Taqwa
  • Ustaz bukan Ustadz
  • Idulfitri bukan Idul Fitri
  • Zulhijah bukan Dzulhijjah atau Dzulhijah
  • Syawal bukan Syawwal
  • Ramadan bukan Ramadhan
  • Hijriah bukan Hijriyah
  • Tawaf buka Thowaf atau Thawaf
  • Umrah bukan Umroh
Siswa di Jepang Raih Predikat Sangat Unggul dalam Uji Kompetensi Bahasa Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini