Menyusuri Jejak Bangunan Belanda yang Masih Berdiri Kokoh di Kota Cirebon

Menyusuri Jejak Bangunan Belanda yang Masih Berdiri Kokoh di Kota Cirebon
info gambar utama

Kota Cirebon masih menyimpan jejak-jejak bangunan masa kolonial. Bangunan yang terletak di daerah sekitar Lapangan Kebumen, Kecamatan Lemahwungkuk ini masih berdiri hingga saat ini.

Dinukil dari Detik, pegiat sejarah dari Komunitas Cirebon History, Putra Lingga Pamungkas menjelaskan di daerah sekitar Lapangan Kebumen memang dulunya adalah pusat dari Keresidenan Cirebon.

Menyusuri Jalan Tertua di Kota Cirebon, Ada Puluhan Bangunan dari Zaman Kompeni

“Jadi tidak mengherankan, jika di sekitar lokasi banyak terdapat bangunan tua bekas peninggalan kolonial Belanda,” jelasnya.

Beberapa bangunan tersisa

Dikatakan oleh Lingga, beberapa bangunan yang masih dapat dilihat sekarang adalah Gedung Bundar, Gedung sekolah SMPN 14 Kota Cirebon, Gereja Kristen Pasundan, Gereja Santo Yusuf, Kantor Pos, titik 0 Cirebon, Gedung Bank Indonesia dan BAT.

Lingga melanjutkan bangunan yang terdekat dari Lapangan Kebumen adalah Gedung Bundar. Seperti namanya, bentuk gedung ini bundar dengan atap kerucut. Di bagian bawah ada ruangan gelap dengan ventilasi udara di kanan dan kiri.

Menurutnya, Gedung Bundar digunakan sebagai tempat jaga bagi kantor pusat pemerintahan Residen Cirebon. Saat ini kantor Residen Cirebon tidak ada, setelah dihancurkan tanahnya digunakan untuk lapangan basket.

Mengenal Sirup Tjampolay, Merek Minuman Asal Cirebon yang Legendaris

“Kemungkinan dihancurkan karena adanya konflik yang menyebabkan kantor Residen Cirebon pindah ke Gedung Negara,” tuturnya.

Tepat di samping Gedung Bunder, ada bangunan tempat bersekolah anak-anak setingkat TK dari penduduk Belanda dan keluarga bangsawan pribumi bernama Europese School yang berdiri pada tahun 1933.

Arsitektur yang masih terjaga

Dijelaskan oleh Lingga, bangunan gaya Eropa ini masih bisa dilihat dari Gedung Cipta Niaga yang dibangun pada tahun 1911. Bangunan ini dibangun dengan gaya Art Deco. Hal ini terlihat banyaknya jendela yang berjejer di lantai 2.

Tepat di samping Gedung Cipta Niaga, ada Gereja Kristen Pasundan yang dibangun tahun 1788. Tidak jauh dari itu ada juga Gereja Katolik Santo Yusuf yang didirikan pada tahun 1887 dengan gaya bangunan ala Portugis.

Menyeberang Jalan Yos Sudarso, ada sebuah Kantor Pos Cirebon yang berdiri pada tahun 1906. Disampingnya terdapat bangunan Bank Indonesia atau De Javasche Bank yang berdiri pada tahun 1919.

Mitos Jalan Karanggetas Cirebon yang Ogah Dilewati Presiden Soeharto

Bangunan ini dirancang oleh Arsitek Belanda FD Cuypers dan Hulswit dengan gaya Art Deco. Karena keindahan arsitekturnya, Gedung Bank Indonesia pernah diabadikan dalam pecahan uang kerta Rp500 dan dinobatkan sebagai gedung kolonial tercantik di Indonesia.

“Gedungnya sendiri berwarna putih sebagai warna dominan. Dengan tulisan Bank Indonesia di bagian depan. Di atas tulisan ada sebuah balkon. Jendela bagian belakang menghadap langsung ke Pantai Kejawanan,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini