Mitos Jalan Karanggetas Cirebon yang Ogah Dilewati Presiden Soeharto

Mitos Jalan Karanggetas Cirebon yang Ogah Dilewati Presiden Soeharto
info gambar utama

Kota Cirebon, Jawa Barat memiliki sebuah jalan yang dianggap keramat yaitu Jalan Karanggetas. Jalan itu memiliki mitos yang kuat yaitu bila pemimpin atau pejabat melintasinya dipercaya jabatannya bakal runtuh.

Dimuat dari Detik, sejarawan Cirebon, Raden Achmad Opan Safari mengatakan hingga kini masyarakat Cirebon masih percaya hal mistis itu. Terutama para pejabat yang memiliki hati angkuh dan keserakahan.

“Kalau yang merasa benar sih tidak masalah. Tapi, yang sombong sih banyak yang tidak berani. Sampai sekarang masyarakat masih mempercayai itu (mitos),” kata Opan.

Rajaban, Tradisi Kesultanan Kanoman Cirebon untuk Memperingati Isra Miraj

Bukan hanya pemimpin daerah yang tak berani. Opan mengatakan Presiden Soeharto pun tak berani melintas Jalan Karanggetas. Ketika itu Soeharto yang sedang berkunjung ke Cirebon memilih jalan lain.

“Pak Harto juga tak berani lewat situ. Itu terjadi sekitar tahun-tahun terakhir Pak Harto menjabat. Pak Harto berkunjung ke Cirebon untuk meresmikan pabrik semen dan meresmikan Kapal Ciremai,” kata Opan.

Berawal dari gugurnya pendekar

Opan mengatakan kepercayaan akan Jalan Karanggetas itu karena gugurnya Syekh Magelung Sakti. Sosok ini dikenal angkuh di wilayah Karanggetas pada tahun 1479. Saking saktinya, rambut Syekh Magelung Sakti tak mampu dipotong lawannya.

“Waktu itu, di Karanggetas, Syekh Magelung Sakti mencari lawan yang berani memotong rambutnya. Namun, lawan-lawannya tak berhasil memotong rambutnya. Padahal lawannya itu menggunakan senjata, tetap saja tidak bisa dipotong,” tutur Opan.

Yuk, Nikmati Sop Daging Kaki Lima Di Kota Udang, Cirebon

Opan melanjutkan Sunan Gunung Jati kemudian menantang Syekh Magelung Sakti. Sunan Gunung Jati berhasil memotong rambut Syekh Magelung Sakti dengan keduanya jarinya. Lalu dirinya menjadi pengikut dari salah satu Wali Songo itu untuk menyebarkan Islam.

“Sampai sekarang Jalan Karanggetas masih diyakini masyarakat Cirebon mampu meruntuhkan jabatan orang yang sombong,” ucapnya.

Anti pencurian

Sekarang Jalan Karanggetas menjadi pusat pertokoan. Di jalan ini berjejer pasar, mall, toko sandang, hingga toko emas dan perhiasan. Beberapa orang Tionghoa pun membuka toko emas di tempat itu selama puluhan tahun.

Sejarawan Cirebon, Jajat Sudrajat mengungkapkan para pedagang cukup nyaman membuka toko di Jalan Karanggetas karena sangat aman. Tidak pernah ada berita pencurian atau kehilangan walaupun di kawasan tersebut berjejer toko emas.

Manisnya Gula di Balik Alasan Pembangunan Stasiun Cirebon Prujakan

“Bahkan pembobol toko emas di sana juga terbilang jarang sekali,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini