Ciputra, Pendiri PB Jaya Raya yang Melahirkan Atlet Bulu Tangkis Berprestasi Dunia

Ciputra, Pendiri PB Jaya Raya yang Melahirkan Atlet Bulu Tangkis Berprestasi Dunia
info gambar utama

Dr. Ir. Ciputra, lahir pada tanggal 24 Agustus 1931 di Parigi, Sulawesi Tengah. Ia merupakan seorang insinyur dan konglomerat terkemuka asal Indonesia.

Masyarakat Indonesia pun mengenalnya sebagai pengusaha konstruksi yang sukses hingga mendapat julukan sebagai raja properti. Ia juga sebagai sosok yang mendirikan bangunan penting di Jakarta seperti Taman Mini Jaya Ancol, serta menaungi beberapa perusahaan, di antaranya Ciputra Group, Jaya Group, dan Metropolitan Group.

Tak hanya itu, ia dikenal sebagai seorang filantropis, yang ikut berkontribusi terhadap pendidikan dan pengembangan seni Indonesia melalui Yayasan Ciputra, yang di dalamnya terdapat tingkatan jenjang sekolah hingga Universitas yang berada di Surabaya dan beberapa kota besar di Indonesia.

Latar Belakang Ciputra

Tjie Tjin Hoan adalah nama lahir yang dimiliki oleh Ciputra, yang merupakan anak ke-tujuh dari pasangan pedagang kelontong.

Ia mengganti nama lahirnya menjadi Ciputra di usia 25 tahun, yang diambil dari nama depannya yang mana merupakan nama keluarganya 'Ci', dan menambahkan kata 'putra' yang dalam bahasa Indonesia berati anak laki-laki.

Semasa kecil, ia menghabiskan waktunya di tempat kelahirannya, Parigi, Sulawesi Tengah. Ciputra hidup di keluarga yang sederhana, sebagai masyarakat pesisir.

Saat berusia 6 tahun, Ciputra dibawa ke Gorontalo oleh ibunya. Di sana, ibunya menitipkan kepada kakeknya supaya Ciputra bisa bersekolah di sekolah dasar Belanda di Gorontalo.

Sejak kecil, Ciputra sudah terbiasa mengalami kepahitan hidup dan pendidikan yang penuh tekanan.

Pada tahun 1943, ayahnya yang bernama Tjie Siem Poe wafat di dalam tahanan Jepang di Manodo, yang sebelumnya ditangkap oleh pasukan Jepang, karena mendapat tuduhan sebagai mata-mata Belanda. Saat itu, usia Ciputra baru 12 tahun.

Pada masa remaja, Ciputra bersekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Frater Don Bosco di Manado. Setelah lulus, ia merantau ke Jawa untuk mengenyam pendidikan lanjutan di Institut Teknologi Bandung.

Perjalanan karir Ciputra mulai terbentuk saat ia berkuliah, ia lulus sarjana di bidang teknik sipil dan arsitektur. Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Ciputra mulai merintis kariernya sebagai seorang arsitek sebelum akhirnya beralih ke properti.

Mengenal 3 Sosok Arsitek yang Berjasa dalam Pembangunan Indonesia

Ciputra dan Olahraga

Berlari, menjadi awal mula Ciputra menekuni dan mencintai dunia olahraga.

Ia juga pernah menjadi perwakilan Sulawesi Utara di Pekan Olahraga Nasional dalam cabang lari 800 meter dan 1500 meter. Dengan begitu, ia sempat menjadi atlet berprestasi terutama dalam cabang lari.

Perkenalannya dengan bulu tangkis bermula saat Ciputra masih duduk di bangku kuliah, ia turut menyaksikan pertandingan bulu tangkis tingkat global. Sehingga, sejak saat itu, olahraga tersebut selalu menjadi perhatian utamanya.

Baginya, olahraga bisa menjadi salah satu sarana menghapuskan diskriminasi. Menurut pertimbangannya juga, bulu tangkis adalah olahraga yang cocok bagi masyarakat Indonesia, dan patut untuk dikembangkan.

PT Jaya Raya dan Atlet Berprestasi Dunia

Atas restu dari Ali Sadikin, yang saat itu menjabat sebagai gubernur Jakarta, di tahun 1976 Ciputra menginisiasi pembentukan perkumpulan atlet bulu tangkis Jaya Raya. Ia juga turut melibatkan sejumlah mantan atlet berprestasi untuk membantu mengurus PB Jaya Raya.

Di awal pembangunan, kondisi PB Jaya Raya masih sederhana, lapangan dan bangunan masih sewa, bahkan anggaran dananya pun belum jelas, sehingga sejumlah atlet masih diminta untuk iuran tiap bulan. Lambat laun, PT Jaya Raya mulai ada perkembangan, semua itu tak lepas dari campur tangan Ciputra.

Prestasi gemilang yang ditorehkan PB Jaya Raya yaitu salah satu atletnya yang bernama Susi Susanti, berhasil menyabet emas di olimpiade Barcelona pada tahun 1992. Dari tahun ke tahun, banyak atlet jebolan PT Jaya Raya yang turut memberikan sumbangsih untuk Indonesia di cabang olahraga bulu tangkis, salah satunya Hendra Setiawan.

Akhir Perjalanan Gemilang Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Pada tanggal 27 November 2019, Ciputra menghembuskan napas terakhirnya di Singapura. Meskipun ia telah tiada, kontribusinya bagi Indonesia masih akan terus hidup, apalagi perusahaan dan yayasan yang didirikannya yang hingga ini masih memberi manfaat bagi banyak orang.

Referensi:

  • Miles Films. 2022. Maestro Indonesia - Ciputra. [Video]. YouTube. https://youtu.be/8IiGF1WGvKg?si=qa3L_zOMEtoY-qO8

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini