Mengenal Pantai Melasti, Tempat Pembukaan World Water Forum ke-10

Mengenal Pantai Melasti, Tempat Pembukaan World Water Forum ke-10
info gambar utama

Sebuah perhelatan akbar akan diadakan tahun ini dan Indonesia menjadi tuan rumah. Perhelatan tersebut adalah World Water Forum yang ke-10. Acara tersebut akan di selenggarakan di Nusa Dua Bali pada tanggal 18—25 Mei 2024.

Dalam World Water Forum yang Ke10 dengan tema “ Water For Shared Prosperity” atau Air untuk Kesejahteraan Bersama. Pada forum ini ada tiga komponen utama yaitu proses tematik, proses regional, dan proses politis.

Kepala BMKG sekaligus ketua Penanggung Jawab Bidang Program dan Seksi Panitia Nasional penyelenggara WWF Ke-10, Dwikorita Karnawati saat rapat koordinasi Persiapan Penyelenggaraan WWF Ke-10 mengatakan bahwa tujuan utama dari acara ini adalah memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan air beserta dampaknya terhadap sektor-sektor vital.

Selain itu juga menyoroti partisipasi pemuda Indonesia, dalam hal ini peran penting generasi muda dalam mengupayakan mitigasi serta penanganan masalah air, iklim dan dampak yang ditimbulkan pada lingkungan dan juga Kesehatan yang disebabkan oleh adanya perubahan iklim.

Rahina Tumpek Uye, Tradisi Masyarakat Bali yang Bakal Meriahkan 10th World Water Forum

Dilansir dari situs resmi kemenparekraf.go.id pada 22 April lalu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah merilis sejumlah kegiatan dan lokasi berlangsungnya kegiatan tersebut. Pada hari pertama yakni pembukaan World Water Forum 2024 Balinese Water Purification Ceremony akan berlangsung di Pantai Melasti Bali.

Mengenal Pantai Melasti

Pantai ini terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan. Badung Bali. Pantai Melasti merupakan salah satu pantai pasir putih terpopuler di Bali dan menjadi alternatif wisatawan selain ke Pantai Kuta dan Pantai Sanur. Akses jalan untuk ke Pantai Melasti cukup mudah untuk pengunjung dan menyuguhkan pemandangan tebing kapur serta hamparan lautan sepanjang perjalanan sebelum mencapai bibir Pantai.

Nama Pantai ini disebut Melasti karena Pantai ini digunakan sebagai tempat untuk kegiatan upacara Melasti (penyucian diri) oleh umat Hindu yang dilakukan saat menjelang perayaan hari raya Nyepi.

Selain keindahan pantainya, di Pantai Melasti juga terdapat Pura Segara yang menambah daya Tarik wisatawan yang ingin pengalaman berbeda yakni mengenal Budaya setempat.

Pura Segara ini merupakan tempat suci bagi warga Desa Ungasan yang dulunya digunakan Umat Hindu yang berada di Desa Ungasan sebagai tempat sembahyang, pelaksanaan upacara ngayud ka pasih dan upacara piodalan. Sebelum menjadi diadikan tempat wisata. Pantai Melasti hanya diperuntukan untuk tempat upacara Melasti atau penyucian diri.

World Water Forum ke-10, Upaya Global untuk Mengatasi Tantangan Air di Era Perubahan Iklim

Beragam aktivitas seru yang bisa dilakukan untuk wisatawan yang berkunjung ke Pantai Melasti salah satu yang menjadi favourite dilakukan pengunjung adalah Snorkeling. Pantai melasti karena tergolong Pantai yang masih baru dibuka untuk wisatawan, oleh karena itu pesona bawah lautnya masih terjaga. Keindahan bbiota laut dan batu karang dengan hamparan ombak yang tidak terlalu tinggi menjadikan pengalaman menyelam di bawah laut yang menyenangkan.

Selain menikmati pantainya, Pantai Melasti juga menyuguhkan pertunjukan Tari Kecak. Tari Kecak adalah pertunjukan tari khas Bali yang dimainkan oleh penari laki-laki dan menceritakan kisah Ramayana. Berbeda dengan pertunjukan tari kecak yang ada di Uluwatu, pertunjukan tari kecak yang ada di Pantai Melasti ini disebut dengan Tari Kecak Titi Situbanda, Di mana konsep panggung dan juga versi cerita yang dipertunjukan berbeda dengan tari kecak yang ada di Uluwatu.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini