Mengenal Tahun Cahaya, Satuan Jarak untuk Benda di Alam Semesta

Mengenal Tahun Cahaya, Satuan Jarak untuk Benda di Alam Semesta
info gambar utama

Apa ukuran yang biasanya Kawan GNFI gunakan untuk menyatakan seberapa jauh jarak sebuah benda? Di bumi, orang-orang umumnya menggunakan satuan meter sebagai satuan jarak. Meter sendiri merupakan satuan Standar Internasional (SI) yang digunakan untuk menyatakan besaran panjang.

Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa selama selang waktu 3,335 nano detik atau 0,00000000335 detik. Nilai 3,335 nano detik itu diperoleh dari hasil bagi antara nilai satu terhadap nilai kelajuan cahaya di ruang hampa.

Adapun nilai kelajuan cahaya di ruang hampa adalah sebesar 299.792.458 meter/detik atau sering dituliskan menjadi 300.000 km/detik. Itu artinya dalam satu detik, cahaya menempuh jarak nyaris sebesar 300.000 kilometer. Waduh, cepat banget, ya?

Tahun Cahaya

Meskipun meter menjadi satuan yang bersifat universal, akan tetapi satuan tersebut tidak efektif untuk menyatakan jarak benda langit seperti bintang. Sebut saja bintang Proxima Centauri, bintang terdekat dengan bumi selain matahari.

Proxima Centauri berjarak 40.000.000.000.000.000 meter atau 40 Kuardriliun. Duh, kalau kita menulis dengan deretan nol sebanyak itu tentu sangat tidak efektif, bukan? Sementara itu, tidak semua orang familiar dengan istilah Kuardriliun. Karena alasan itulah, ilmuwan memilih untuk tidak menggunakan meter sebagai satuan jarak pada benda langit.

Sebagai penggantinya, ilmuwan menggunakan satuan baru, yakni light year atau tahun cahaya (disingkat tc). Meskipun namanya tahun, Kawan GNFI jangan terkecoh, ya. Tahun cahaya digunakan sebagai satuan jarak, bukan sebagai satuan waktu.

Sebelumnya Kawan GNFI telah mengetahui bahwa dalam satu detik, cahaya mampu menempuh jarak sebesar 299.792.458 meter. Sementara itu, dalam satu tahun terdapat 31.536.000 detik. Jika kelajuan cahaya dikalikan dengan jumlah detik dalam satu tahun, maka kita akan menemukan nilai sebesar 9.460.730.472.580.800 meter atau dibulatkan menjadi 9,461 triliun kilometer. Nilai sebesar 9,461 triliun kilometer itu adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya selama satu tahun perjalanannya.

Bintang Paling Dekat dengan Bumi

Sebagaimana telah diketahui bahwa bintang paling dekat dengan bumi selain matahari adalah bintang Proxima Centauri. Bintang katai merah yang berjarak 4,2 tc ini terletak di rasi Centaurus. Bintang ini dapat dengan mudah diamati oleh penduduk yang tinggal di belahan bumi selatan.

Kawan GNFI jangan terkejut, ya. Jarak sebesar 4,2 tc itu punya makna tersendiri, lo. Jarak iru menunjukkan bahwa cahaya yang dipancarkan oleh bintang Proxima Centauri membutuhkan waktu selama 4,2 tahun untuk bisa sampai ke bumi. Itu artinya, jika Kawan GNFI melihat cahaya dari bintang Proxima Centauri hari ini, maka cahaya tersebut sebenarnya adalah cahaya dari 4,2 tahun yang lalu.

Empat Rasi Bintang Penunjuk Arah Mata Angin

Bintang Paling Terang di Langit Malam

Jika Kawan GNFI menatap langit malam, Kawan GNFI mungkin akan sangat mudah menemukan Bintang Sirius. Dalam Bahasa Yunani, Sirius artinya berkilau. Sirius merupakan bintang paling terang di langit malam dan dapat dilihat dengan mata telanjang di hampir semua tempat di bumi.

Sirius merupakan sistem bintang biner yang terdiri dari dua bintang putih. Mereka saling mengorbit satu sama lain dengan satu di antaranya telah berevolusi menjadi bintang katai putih, sementara bintang lainnya diperkirakan juga akan menjadi bintang katai putih dalam satu milyar tahun lagi.

Sirius berjarak 8,6 tc dan terletak dalam rasi Canis Major. Dengan jarak tersebut, cahaya paling terang di langit malam yang kita lihat dari bintang Sirius sebenarnya adalah cahaya dari 8,6 tahun yang lalu. Misalkan saja ada sinyal yang menunjukkan jumlah Hidrogen di inti bintang Sirius dan Kawan GNFI baru menerima sinyal tersebut hari ini, maka bisa dipastikan bahwa jumlah Hidrogen tersebut adalah jumlah Hidrogen di bintang Sirius 8,6 tahun yang lalu.

Bintang Paling Jauh dari Bumi

Bintang paling jauh yang terdientifikasi hingga hari ini bernama Earendel. Bintang Earendel adalah sebuah bintang masif di rasi Cetus, sebuah rasi bintang yang terletak di belahan bumi selatan.

Bintang Earendel pertama kali diidentifikasi oleh teleskop Hubble pada tahun 2022. Mulanya para astronom menyatakan bahwa bintang tersebut terletak pada jarak 12,9 miliar tc. Akan tetapi, dengan melibatkan perhitungan lain; seperti alam semesta yang terus mengembang, membuat astronom akhirnya meyakini bahwa bintang Earendel adalah bintang yang terletak pada jarak 28 miliar tc.

Fenomena Astronomi 2024, Supermoon akan Terjadi 3 Kali

Wah, itu artinya cahaya dari bintang Earendel yang diidentifikasi oleh teleskop Hubble pada tahun 2022 silam adalah cahaya dari 28 miliar tahun yang lalu.

Bisakah Kawan GNFI membayangkan apa yang terjadi dengan bintang itu saat Kawan GNFI membaca tulisan ini? Apakah dia telah berevolusi menjadi bintang katai? Atau dia justru meledak dan menjadi supernova?

Lalu, apakah benar, bahwa semua yang kita lihat di langit malam adalah masa lalu?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini